13. Es Mencair

495 74 29
                                    

Seperti kesepakatan, Suzy akan menemani Junho seharian penuh pada akhir pekan dan sekarang di sinilah dia, sedang berada di bawah lereng bukit.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Junho yang melihat Suzy memanyunkan wajahnya.

"Oppa apa kita tidak bisa ke mall saja atau bioskop, kenapa harus ke sini?" Suzy merengek, dia mencoba untuk membujuk Junho, siapa tau pria itu akan berubah pikiran.

"Mall dan bisokop sudah terlalu biasa, tidak menyenangkan."

"Lalu ini menyenangkan?"

"Tentu saja, menyenangkan dan menyehatkan," jawab Junho cepat, dia bukannya tidak tau kalau Suzy itu tidak suka mendaki, menurut gadis itu mendaki hanya membuatnya kelelahan, dasarnya saja dia yang malas.

"Sudah cepat naik, nanti keburu siang." Junho mendorong tubuh Suzy untuk segera berjalan, mereka tidak hanya berdua ada beberapa pendaki lain yang ikut. Sebenarnya udara di pegunungan sangatlah menyegarkan dan Suzy menyukai itu hanya saja dia memang terlalu malas untuk beraktivitas melelahkan seperti ini.

Satu jam berlalu dan sekarang Suzy sudah turun dari bukit sendirian, dia memang tidak sampai pada puncak, saat melihat Junho yang sibuk mengambil gambar pemandangan, Suzy dengan cepat segera kembali turun, dia sudah lelah dan ingin segera pulang, apalagi ponselnya sama sekali tidak memiliki sinyal saat berada di atas.

Melihat ada gazebo yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, Suzy berjalan ke arah sana, mengeluarkan ponselnya dan memeriksa kembali sinyal yang untungnya sudah ada.

Baru saja Suzy mengaktifkan datanya, beberapa pesan sudah masuk ke dalam ponselnya dan senyumnya melebar saat melihat pesan dari Taehyung.

Taehyung
Kau sudah selesai mendaki?

Taehyung
Kapan kau akan selesai? Aku berencana untuk mengajakmu makan siang bersama.

Suzy rasanya ingin menjerit membaca pesan terakhir itu, dia sama sekali tidak menyangka kalau Taehyung akan mengirimkannya pesan seperti itu, baru saja ia ingin membalas pesan sang pria tapi sebuah panggilan sudah lebih dahulu masuk dan jantungnya semakin menggila saat melihat nama pemanggil itu.

"Hello."

"Ohh, kau sudah selesai?"

"Emm sebenarnya belum, aku turun sendirian tadi." Suzy menahan senyumnya, tangan kirinya sedang memutar-mutar ujung bajunya.

"Jam berapa pulang?"

"Mungkin sore."

"Baiklah." Suzy menajamkan pendengarannya saat mendengar helaan napas di seberang, apa dia boleh berharap Taehyung merasa sedikit kecewa karena kemungkinan mereka tidak bisa makan siang bersama.

"Tae." Panggil Suzy setelah keduanya saling terdiam, dia menggigit bibir bawahnya pelan.

"Bagaimana kalau makan siangnya di ganti makan malam saja?" Usul Suzy, dia memejamkan matanya erat, takut kalau Taehyung akan menolak.

"Aku akan menjemputmu nanti kalau begitu."

"Kau setuju?" Suzy hampir saja berteriak setelah mendengar balasan dari Taehyung dan dia dapat mendengar tawa kecil dari sana.

Tenggelamkan dirinya sekarang, kenapa memalukan sekali?

"Hem, aku tutup dulu telponnya."

"Baiklah," Suzy melompat-lompat saat panggilan mereka terputus, dia benar-benar merasa senang saat ini.

Nanti dia akan membujuk Junho untuk pulang lebih cepat, dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini.

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Never GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang