"kau tidak bilang sudah bertemu dengan jiehoo" jieun yang baru saja keluar dari kamar jiena, langsung mendapat tatapan yoongi yang sepenuhnya berekspresi datar. Ia tak menyangka kakaknya akan kembali secepat ini dan tak sempat mengatakan apapun mengenai jiehoo
"Maaf aku tak sengaja bertemu dengan jiehoo" jieun berucap pelan, menghampiri kakaknya
"Benarkah? Maksudmu kau Tak sengaja Bertemu tapi kau sudah Berulang kali bertemu jiehoo?"
Jieun tak bisa menyela. Perkataan kakaknya memang benar. Ketidaksengajaan itu, membuat jieun dekat dengan putranya. Bahkan, ia merasa kedekatannya dengan jiehoo hampir sama dengan kedekatannya dengan jiena. Dan hal itu yang yoongi tak sukai
"Maaf oppa. Aku hanya terlalu senang bertemu kembali dengan jiehoo"
Yoongi menatap adiknya sekilas. Kejadian tadi, cukup membuatnya terkejut. Selama ini, yoongi berusaha untuk tak membuat jieun bertemu kembali dengan Jungkook. Tapi yang ia lihat, hanya dengan jieun bertemu kembali dengan anak laki lakinya, jieun juga bisa bertemu kembali dengan Jungkook
"Lakukan yang kau mau. Aku tak akan mencampuri urusanmu lagi"
"Oppa"
Ting tong!!
Suara bel menghentikan pembicaraan mereka. Jieun menatap pintu rumahnya, bertanya tanya siapa yang berkunjung ke rumahnya semalam ini
"Aku akan membuka kannya" jieun berujar pelan menuju pintu. Meninggalkan yoongi yang masih acuh tak acuh tak memperdulikan siapa yang berkunjung semalam ini
Malam yang semakin larut membuat angin malam semakin terasa begitu dingin. Yoongi yang sangat tak menyukai dingin, akhirnya beranjak berdecak kesal melihat pintu yang masih saja terbuka sejak adiknya pergi.
"Jieun, tutup pintunya. Kau tau aku tidak---
"Op-oppa, jiehoo...
Yoongi terkejut melihat semuanya. Jiehoo, anak yang baru saja di temui nya tadi siang kini berada disini tanpa seorang yang menemaninya. Sendirian. Jiehoo hanya sendirian
Yoongi menghampiri Jieun, mengambil alih untuk membawa jiehoo. Meskipun memakai jaket yang begitu tebal yoongi tak bisa membiarkan jiehoo kedinginan setelah berada di luar sana sendirian
"Jieun, Tenangkan dirimu dan bantu aku merawat jiehoo" jieun yang masih bergetar dalam keterkejutannya, mengangguk mengikuti kakaknya yang membawa jiehoo
"Paman kenapa jiehoo ada disini?" Jiena yang terbangun dari tidurnya, bertanya pelan mengikuti yoongi yang membawa jiehoo
"Paman? Eomma?" Tak ada yang menjawabnya. Jiena menarik baju yoongi meminta jawaban, tak mengerti kenapa jiehoo berada disini dengan keadaan yang tak begitu baik
Nafas jiehoo terdengar begitu pelan. Tak begitu baik, dengan gumaman pelan tak berhenti memanggil ibu dan ayahnya
"Jiena, jiehoo sedang tidak baik. Apa jiena bisa membantu paman mengambilkan ponsel eomma?" Yoongi berujar sepelan mungkin tak ingin membuat jiena panik dengan melihat keadaan jiehoo.
Jiena mengangguk pelan, coz mengambil ponsel jieun dan memberikannya pada pamannya
"Gomao, jiena" yoongi tersenyum menerima ponsel jiena dan beralih pada adiknya yang masih begitu panik melihat keadaan jiehoo yang masih belum membaik
"Aku yang akan merawat jiehoo. Kau tenangkan lah jiena dan coba hubungi Jungkook. Dia pasti sangat khawatir mencari jiehoo"
Jieun tak ingin melakukan apa yang di katakan kakaknya. Tapi yoongi mengancam tak akan membiarkan menjaga jiehoo jika jieun tak pergi sekarang. Jadi jieun terpaksa menurut dan membawa jiena untuk keluar
"Aku tak akan bertanya apapun eomma. Jadi Eomma lebih baik telpon ayah jiehoo" firasat jiena begitu kuat, setelah eomma nya membawa pergi keluar, jiena tau ibunya begitu enggan membuka ponselnya untuk menghubungi ayah jiehoo karena dirinya.
Maka jiena mengatakannya lebih cepat, jika ia tak apa apa.
"Yeo-yeobseo?" Suara itu terdengar tak begitu jelas. Jieun bisa merasakan suara Jungkook yang terdengar kelelahan dengan nafas yang tak begitu beraturan
"Jungkook-ssi, ini aku. Jieun"
"Ji-jieun?" Kali ini jieun dapat mendengarnya dengan jelas. Sepertinya yang di katakan kakaknya, Jungkook benar benar sangat khawatir mencari keberadaan jiehoo
"Jiehoo ada di tempatku. Aku tak tau kenapa dia bisa ada disini. Tapi biarkan dia ada disini untuk sementara. Aku akan menjaganya"
"Ahh, jiehoo ada disana? Syu-syukurlah. Aku kira jiehoo pergi, meninggalkanku" jieun menghapus tangisnya, ini terasa begitu menyakitkan mendengar Jungkook yang menangis di sebrang sana
"Ak-aku akan mengirimkan alamatku. Kau jangan khawatir, aku akan merawat jiehoo dengan baik disini"
******
Jungkook berada di depan rumah jieun. Setelah beberapa hari jieun tak menghubunginya. Pagi tadi, jieun baru saja mengirimkan alamatnya. Alamat yang sama, seperti yang Jungkook dapatkan sebelumnya
Tangan yang sudah siap untuk mengetuk pintu kembali turun. Rasa ragu itu benar benar menguasai tubuh Jungkook. Sudah 10 menit, Jungkook berada di depan rumah jieun tapi ia masih tak melakukan apapun karena rasa ragu nya
Tangan Jungkook kembali terangkat, ia sudah sangat yakin untuk mengetuk pintu rumah jieun kali ini, tapi pintu itu terbuka sebelum ia mengetuknya
"Masuklah paman. Aku tau, paman sudah ada diluar sejak tadi"
Jungkook tertegun melihat sosok jiena yang serupa dengan putranya. Meski ini kali kedua Jungkook bertemu dengan putrinya, jungkook tak bisa mengalihkan pandangannya begitu saja dari jiena. Selalu merasa menyesal dengan apa yang di inginkan nya sebelum putrinya lahir
"Baiklah, Jika paman tidak ingin masuk" jiena berkata pelan menatap Jungkook yang tak bergeming dari tempatnya. Jika bukan karena permintaan ibunya, jiena tak pernah ingin berada disini atau membukakan pintu pada seseorang yang ia ketahui adalah ayah jiehoo
"Minumlah paman, aku tak bisa membuatkan sesuatu yang rumit" jiena kembali membawa segelas jus mangga setelah melihat Jungkook yang sudah berada di ruang tamu keluarganya
"Gomao, jiena" jiena hanya menjawab dengan anggukan kecil dan kembali fokus pada buku yang sedang di bacanya
"Ji-jiena sedang baca buku ya? Mau paman bacakan?" Jiena menatap sekilas Jungkook dari ujung matanya
"Aku bukan anak kecil paman. Aku bisa membaca sendiri"
Jungkook tertawa pelan begitu canggung dengan suasana saat ini. Jungkook tak menyangka, meski memiliki wajah yang begitu mirip dengan jiehoo kepribadian keduanya sungguh bertolak belakang. Hanya dalam beberapa menit saja, Jungkook bisa merasakan aura jieun hanya dengan berbicara dengan jiena
"Tapi kenapa jiena memanggil appa seperti itu? Jiena boleh memanggil appa seperti jiehoo" raut wajah jiena berubah menunjukan ketidaksukaan dengan perkataan Jungkook
"Kenapa aku harus memanggil ayah pada seseorang yang tak pernah menemuiku selama aku hidup? Jika ayah itu memang ada, aku lebih baik memanggil paman yoongi sebagai ayahku"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanfictionHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...