Karna biasanya hal-hal yang dia inginkan tidak datang kepadanya..
Karna biasanya justru hal-hal yang dia hindari lah yang datang kepadanya..
Karna sepertinya dia sudah lelah berharap..
Karna sepertinya dia sudah lelah untuk kecewa dengan ekspektasinya sendiri..
Dia pernah mendengar seseorang berkata untuk bermimpi setinggi mungkin, karena hanya dalam mimpi lah semua proses bisa berjalan seperti yang dia kehendaki..
Dia pernah mendengar seseorang berkata untuk tidak pernah takut mengukir mimpi..
Dia pernah memiliki mimpi—
yang hancur karena kesalahannya sendiri..
Setidaknya itulah apa yang dia simpulkan— bahwa mimpi itu hancur karena kesalahannya..
Dahulu sekali ketika mimpi itu baru hancur— ketika matanya masih basah akan air mata, ketika orang-orang di sekitarnya mengatakan bahwa mentalnya sedang tidak baik-baik saja dan menatapnya dengan pandangan yang bahkan dia tidak pahami adalah pandangan kasihan atau mencibir.
—dia berusaha menemukan alasan kenapa mimpinya hancur.
Tetapi kemudian seseorang yang dekat dengan dirinya berkata bahwa tidak baik menyalahkan sesuatu atas kegagalan yang menimpa..
Seketika logikanya bekerja—
Itu benar.
Bukankah cukup untuk menjadi seorang yang gagal? Apakah dia juga harus menjadi seorang yang jahat?
'Berhenti menyalahkan hal lain atas kegagalan ku'
'Ini kegagalan ku'
'Mungkin aku kurang berusaha'
'Mungkin aku kurang berdoa'
'Atau mungkin dosa ku terlalu banyak, dan ini adalah salah satu cara untuk menebusnya'
Sejak saat itu dia terbiasa menyalahkan diri sendiri atas segalanya.
Segalanya.
Seakan dia tidak berhak bahagia.
Padahal di satu sisi dia juga tau pasti bahwa kebahagiaan itu dibuat—
bukan digapai..
Dia ingin bahagia, ingin menikmati apa yang dia punya..
Ingin bersyukur..
Tetapi tangisan di setiap malam itu tetap terdengar..
Suara berisik dari kepalanya tetap menyindir..
Dan desiran aneh dari jantung masih terasa setiap kali hal-hal yang berkaitan dengan mimpinya dibicarakan atau melintas di internet..
Nyatanya dia belum ikhlas
Nyatanya dia masih menyalahkan dirinya sendiri
Padahal kejadian itu sudah 4 tahun lamanya..
Orang-orang bilang waktu akan menyembuhkan segalanya..
Lalu kenapa lukanya masih basah?
Kenapa dia masih se-menyedihkan ini?