"Sebentar lagi calon pengantinmu akan tiba"
"Calon pengantin siapa? Aku tak ingin menikah"
Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menarik tangan anaknya yang sepertinya berniat pergi.
"Sebentar saja. Hanya sebentar. Kau pasti tidak akan menyesal"
"Sudah kubilang aku tidak akan menikah dengan wanita manapun yang Eomma pilih"
Sang Ibu kembali tersenyum dan mengusap punggung tangan anaknya yang masih ia genggam.
"Tenang saja. Kau pasti akan menyetujuinya"
"Jangan seenaknya mengatur hidupku. Aku-"
Ting~ tong~
"Oh, sepertinya calon pengantinmu sudah tiba"
Sang Ibu tidak pergi untuk membukakan pintu. Justru menyuruh asisten rumah tangga untuk membukakan pintu dan menyuruh si tamu masuk. Tak membiarkan anaknya sendirian, atau anak ini akan pergi.
"Silahkan duduk"
Tamu itu, yang bahkan belum mengeluarkan sepatah katapun itu hanya menurut dan duduk di tempat yang tersedia disana. Menunduk bingung harus melakukan apa.
"Namanya Park Seonghwa, yang akan menjadi pengantinmu nanti. Yang akan menikah denganmu dan hidup bersama"
"Huh? Dia kan... Laki-laki?"
Nampak raut wajah bingung dari sosok yang tadinya ingin marah-marah itu.
"Kau bilang tak akan menerima wanita manapun, bukan? Jadi kalau laki-laki tak masalah. Eomma benar, kan?"
Sosok yang masih kebingungan itu menatap sengit ke arah tamu yang masih menunduk. Masih sama.
"Eomma...tidak salah?"
"Eomma hanya ingin ada yang mendampingimu hingga tua nanti, Hongjoong-ah"
Menatap tak percaya ke arah sang Ibu.
"Bagaimana? Kau setuju kan dengan permintaan Eomma?"
~.a.b.c.~
Seonghwa terdiam saat wanita itu pergi tiba-tiba. Membuat kecanggungan di ruangan ini semakin canggung saja.
"Kenapa kau menerimanya?"
Hingga sosok yang duduk tak jauh darinya mulai bersuara.
Kim Hongjoong. Itu namanya kalau Seonghwa tak salah ingat.
"Aku... Tak memiliki keluarga. Aku hanya ingin... Memilikinya lagi"
Omong kosong. Seonghwa tak memiliki pilihan. Sungguh. Ia hanya harus menerima takdirnya ini. Tak bisa lari pula.
"Hanya itu? Kau bisa menikah dengan wanita yang jelas-jelas akan memberikanmu keturunan, keluarga yang sesungguhnya"
Seonghwa sudah diberitahu detailnya oleh orang yang membuatnya duduk disini. Ia tak bisa berbicara jujur mengenai keistimewaan yang dimilikinya.
"Tidak mudah" cicitnya pelan.
"Huh?"
"Ketika aku mendapatkan kesempatan yang mudah, aku hanya perlu mengambilnya kan?"
Dan menjawabnya dengan kalimat yang cukup membingungkan.
"Kau tidak sehat"
Seonghwa hanya tersenyum mendengarnya.
Jadi begini orang yang akan hidup bersamanya nanti. Apa boleh buat.
"Mohon bantuannya"
~.a.b.c.~
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Baby [JoongHwa]
FanfictionHongjoong tak menyukai anak-anak. Hingga usianya yang sudah menginjak tak muda lagi, ia memutuskan untuk tidak menikah. Sampai akhirnya sang Ibu memaksanya menikah dengan Seonghwa. Berdalih jika Hongjoong membutuhkan orang untuk berada di sisinya, j...