Quattro : Una Domanda

172 5 0
                                    


Milan, Italia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Milan, Italia. 2018

"Dia tidak ada." Michella menghela nafas.

"Bagaimana keadaanmu? Merasa lebih baik?" Michella bertanya sembari meletakkan bawaannya di atas meja dekat jendela.

Tangannya dengan sigap membuka paper bag itu, "Aku membawa cake yang kau suka."

"Apa anak itu membenciku?" Pertanyaan itu membuat tangan Michella yang sibuk dengan kue nya terhenti.

Tatapannya kosong. Ia berfikir. Bagaimana cara menjelaskannya pada wanita ini.

"Dia tidak benci..." Michella bersuara rendah.

Sedangkan Katya sudah menatap penuh fokus pada Michella. Tatapannya senang. Selalu seperti itu saat Katya mempertanyakan 'Apakah dia membenciku?'. Namun, berbagai alasan tak luput menjadi jawaban bagi Katya.

Michella bukanlah orang baik. Dia bukan manusia yang di beri rasa simpati. Dia senang melihat penderitaan orang lain. Dia senang kala mendengar rintihan sakit orang lain. Ia senang membohongi untuk membuat orang lain terbang lalu jatuh.

Tetapi, ia tak senang saat sorot pilu Katya perlihatkan. Bukan karena ia peduli terhadap Katya. Tapi, karena Michella merasa harus membalas budi.

Katya. Wanita yang mengambilnya dari tempat terhina itu. Yang memberinya kehidupan walau dengan segala keterbatasan. Michella hanya ingin membalas budi atas apa yang telah Katya lakukan untuknya.

Michella menghela nafas. Salah satu penyebab Katya berada di tempat ini adalah Damien. Tetapi, Katya selalu mencemaskan akan Damien yang membencinya.

Michella mendorong kursi roda yang di duduki Katya. Membuka pintu kaca yang menghubungkan kamar dengan sebuah beranda. Sebuah halaman yang ditanami rumput hijau sebagai alas, juga bunga-bunga yang bermekaran terlihat.

"Katya, aku akan menceritakan satu kisah kepadamu. Kau mau mendengar?" Michella duduk di kursi yang sudah tersedia di sana, dan Katya mengangguk.

"Ini bermula saat seorang anak kecil, seorang gadis kecil sedang berjalan pulang menuju rumahnya, selepas ia membeli sesuatu yang di perintahkan orang tuanya. Namun, di tengah perjalanan seseorang menghadang jalannya. Saat gadis kecil itu meminta jalan, ia malah di pukuli dan di tendang."

Michella berhenti sejenak guna melihat reaksi yang di tunjukkan Katya. Namun, Katya hanya bergeming di tempatnya. Lalu Michella kembali melanjutkan ceritanya.

K A M U F L A S E (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang