.
.
SELAMAT MEMBACA
.
."Taehyung, kamu ngapain?!"
Dengan sedikit nada tinggi kupanggil Taehyung yang tengah memunggungiku.
Ia sedang berjongkok dan nampak melakukan sesuatu dengan amat serius. Aku baru pulang dari warung untuk membeli sesuatu dan meninggalkannya sebentar, lalu apa yang kini dia lakukan?!
"Hehe..."
Taehyung tertawa dingin disertai tubuhnya yang kini sudah menghadap ke arahku.
Seketika aku menutup mulut. Dengan bulatan mata yang makin lebar, otakku tidak mempercayai apa yang sedang kulihat di depan sana.
"Ta-tae...."
"Tunggu yah, kesenangan ini akan kuakhiri," katanya lagi kemudian kembali memunggungiku.
Aku jatuh terduduk dikarenakan kakiku yang melemah.
Tidak pernah terbayang di kepalaku bahwa diam-diam lelaki yang selalu bertingkah konyol bahkan di luar pemikiran itu benar-benar nekat melakukan hal seperti itu.
Darah menggenang di tanah. Bulu putih beterbangan menambah kesan horor di mataku.
Dengan santai lelaki itu masih asik dengan kegiatannya. Seakan tidak peduli dengan keberadaanku di belakang sini.
Tidak peduli dengan tubuhku yang sudah bergetar. Merinding melihat aksinya yang ntah datang dari mana.
Dengan tekad bulat aku menarik napas. Lalu berdiri dengan tegak. Meyakinkan diriku sendiri bahwa aku harus menyadarkannya!
"Taehyung...." panggilku lemah.
Sial. Suaraku masih bergetar. Tidak boleh begini, aku harus menghentikan dia.
Dengan satu tarian napas.
"TAEHYUNG! APA YANG KAU LAKUKAN?! KENAPA KAU MENYEMBELIH AYAMKU TANPA BILANG-BILANG!!!"
Aku berteriak marah dan menerjang ke arahnya. Sekali lagi melihat pemandangan tepat di depan Taehyung membuatku menutup mulutku, syok.
"Duhhhh, kenapa lo motong ayam gue tanpa ngomong dulu, HAH?!"
Tepat di depan mukanya yang sok polos itu aku berteriak.
Dengan satu alis terangkat dan wajah yang amat ingin kuhajar, ia bersuara. "Kita mau makan ayam kan? Bukannya suruh aku potong-potong ayamnya? Bersyukurlah aku pernah belajar cara memotong ayam hidup dari ayahku. Jadi, kamu bisa mengandalkanku!" jelasnya panjang lebar di akhiri senyum kotaknya.
Dengan kepalan tangan menahan amarah. Ku jatuhkan kantong belanja berisi bahan-bahan membuat kari ayam lalu ku tarik kerah baju si ganteng bego ini!
"Woiii, maksud gue tuh potong-potong ayam yang ada di kulkas, yang udah gue beli tadi pagi di pasar!!! Bukannya suruh lo nyembelih ayam peliharaan gue seenak jidat!!"
"Eh, emang tadi ada lo bilang kulkas?"
"ADA KAMPRETT!!" emosiku tak tertahan.
"Terus, ayam ini gimana?"
"Lo beresin semuaaa ini, darah-darah sama bulu ayam yang berserakan. Bersih tanpa noda sedikitpun!! Kalau lo kabur, siap-siap ajah koleksi kalung lo yang berjuta-juta itu jadi serpihan debu!"
Kulepaskan tanganku dari kerah bajunya, dan tanpa menunggu jawabannya. Segera aku berjalan memasuki rumah.
'Dimana gue bisa jual teman kek gitu yah? Sumpah!'
TAMAT
tag MyAuthoridol