17

1.4K 202 23
                                    


✧🦅🐧✧


-----------------------------------------------------------

"Jadi pacar gue, ya?"

"HAH??" sekarang gantian Sunghoon yang teriak. "Gimana-gimana?" 

"Ck, jangan bikin gue malu dah hoon," dengus Jay. Sunghoon geleng kenceng.

"Gue serius, gimana maksudnya?" tanyanya natap Jay gak percaya. Yang ditatap matanya kesana kemari walaupun akhirnya balik nunduk karena takut liat hal yang gak mau dia liat. Hampir lupa kalo mereka masih di dalem rumah hantu. Telinganya merah, ngerasa malu.

"Jadi pacar gue, mau?" tanyanya lagi. Hening beberapa saat sampe Jay denger suara ketawa pelan, untungnya ini suara ketawa Sunghoon, bukan setan.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Sunghoon. 

"Gak tiba-tiba, gue kan udah bilang gue suka sama lo, bahkan dari sebelum gue pacaran sama Soobin. gue mau confess sama lo keburu pacaran sama orang, kan gak mungkin gue selingkuh,"

"Halah pas dirumah sakit juga lo confess kan ke gue?" sela Sunghoon bikin Jay nepuk dahinya pelan.

"Maksud gue nembak. Jadi gimana? Lo terima gak? Gak juga gapapa sih, gue cuma pengen ngungkapin perasaan gue aja, tapi gue mohon setelah ini lo jangan ngejauhin gue. Maaf juga karena gue malah ngerusak persahabatan kita dari kecil gara-gara perasaaan gak jelas gue ini. Nanti gue bakal ilangin perasaan gue daripada gue harus jauh-jauh dari lo, cuma-"

"Jangan." 

"Hah?" oke giliran Jay yang jadi keong. 

"Jangan diilangin, gue juga suka sama lo," kata-kata yang keluar dari mulut Sunghoon bikin Jay kaget. Mulutnya kebuka lebar, tangannya yang nganggur dia pake buat nutup mulutnya saking kagetnya.

"Serius lo?!" 

"Mau gue bercanda emang?" pertanyaan balik Sunghoon bikin Jay geleng kuat, sampe lehernya bunyi.

"Jangan dong anjir! Tapi seriusan ini? jadi, kita pacaran nih?" tanyanya mastiin. Sunghoon ngangguk pelan sambil senyum natap sahabat yang sekarang berstatus sebagai pacar barunya ini. "ASIK!" tanpa aba-aba Jay meluk Sunghoon. Sunghoon sampe sesek sendiri saking eratnya pelukan Jay.

"Jay! Lepas anjir gue sesek!" kata Sunghoon nepuk-nepuk punggung Jay. Yang meluk langsung lepas pelukannya, berkali-kali ngucapin maaf karena refleknya. 

Mereka saling tatap, Sunghoon bahkan tetep cantik meskipun mereka lagi dirumah hantu yang notabene nya minim penerangan. Cahaya merah yang nyorot wajahnya justru nambah kesan seksi dimata Jay. Sedangkan Sunghoon juga ngelakuin hal yang sama, mengagumi wajah tegas Jay yang bikin dia terkagum karena ke sorot lampu merah. 

Lama diem-dieman bikin mereka secara gak sadar mulai ngikis jarak antara mereka. Lebih tepatnya Jay yang majuin langkahnya. Sunghoon cuma diem karena telalu fokus ngagumin pacar barunya.

Makin lama makin deket, wajah merekapun ngedeket sampe mereka bisa ngerasaain napas masing-masing. Sebelah tangan Jay terangkat, ngusap pipi Sunghoon pelan. Sedangkan Sunghoon mejamin matanya nikmatin usapan lembut Jay di pipinya. Sewaktu tinggal beberapa mili lagi bibir mereka saling tegur sapa, suara dekheman seseorang bikin Sunghoon reflek dorong pundak Jay sampe yang punya pundak mundur beberapa langkah.

Sunghoon celengak-celinguk, dan waktu dia berbalik bisa liat orang dibelakangnya dengan pakaian serba putih dengan wig panjang sepinggang dan mukanya yang dirias serem. Kayaknya dia salah satu setan palsu disini.

"Maaf tapi ini bukan tempat buat zina, mentang-mentang banyak setan disini," katanya sambil natap tajem dua sejoli yang lagi dimabuk asmara ini. Sunghoon garuk tengkuknya yang gak gatel, wajahnya nunduk senunduk-nunduknya, gak bisa jawab saking malunya.

"Maaf kak, tapi kita kesasar," jelas Jay, dia sebenernya juga malu ke gep mau ciuman ditempat begini. Lagian aneh-aneh aja, bisa-bisanya mereka kebawa suasana dirumah hantu. Untungnya orang didepan mereka gak banyak omong. Orangnya ngangguk. 

"Oh.. yaudah ayo saya anter keluar," katanya dan jalan duluan ninggalin Jay sama Sunghoon yang balik tatap-tatapan lagi. Pandangan Sunghoon turun, natap tangan mereka yang masih pegangan, buru-buru dia hempas terus bergegas nyusul setan palsu tadi.

"Ck, ganggu aja ilah!" dan Jay ikutan nyusul, jangan sampe dia kesasar lagi terus gak bisa keluar dari rumah hantunya.






"Dari mana aja?!" tanya Taehyun begitu mereka keluar. "Nyasar ke alam lain lo berdua?" Sunghoon otomatis nepuk mulut Taehyun pelan.

"Sembarangan kalo ngomong!" sungut Sunghoon, Taehyun cuma cemberut karena bibirnya kerasa pedes.

"Gue telpon kenapa gak diangkat?" tanya Soobin ke Jay. Jay ngerogoh saku celananya, dia keluarin hapenya terus nunjukin ke Soobin kalo hapenya mati karena lowbat. Soobin cuma ngangguk paham.

"Tapi serius, kalian kemana aja? lama banget keluarnya?" tanya Taehyun yang masih penasaran.

"Nyasar anjir! Gara-gara Jay narik tangan gue gak tau kemana tadi, malah misahin diri dari kalian," jelas Sunghoon sambil natap Jay tajem. Jay cuma garuk tengkuknya.

"Ya namanya juga panik."

"Dah, mau makan gak? Gue laper nih," lerai Soobin. Mereka bertiga ngangguk. Cape abis teriak-teriak, lari-lari, lumayan nguras tenaga.

"Jadi, siapa nih yang traktir seblak? Jangan seblak kali ya, makan nasi aja," kata Taehyun sambil jalan.

"Jay," celetuk Sunghoon.

"Enak aja! Lo semua lari ya!" protesnya gak terima, dan yang lain cuma ketawa nanggepinnya.





























"Hoon."

"Hm?"

"Mau lanjutin yang dirumah hantu gak?"

"Bego!"


Plak!


-----------------------------------------------------------

✧ 🦅🐧 ✧


Niatnya up kemarin tapi lupaa😭😭😭 aku juga up jam segini karena nanti malem ada kelas, kalo up abis kelas takut lupa lagi:")

btw, kayaknya sekitar satu chap lagi ini tamat deh hehe

ok, have a nice day~~


JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang