Meeting the Mage

300 26 7
                                    


   Kali ini Gilgamesh berfikir apakah dirinya telah dikutuk oleh seorang dewa karena saat ini Gilgamesh mendapati dirinya hidup kembali di era yang berbeda. Gilgamesh tahu bahwa dunia yang ditempatinya masihlah dunia tempat dia tinggal bukan dunia pararel. Tapi Gilgamesh kesal karena di era ini dewa masih ikut campur dengan urusan manusia terlebih lagi mereka sepertinya kebanyakan orang orang yang arogan.

   Gilgamesh yang saat ini masih berumur 7 tahun hanya bisa mengutuk dewa yang dia ketahui seperti Ishtar padahal dia tahu bahwa semua ini bukanlah kesalahannya. Karena tidak tahu ingin melakukan apa lagi Gilgamesh pun mengecek Gate of Babylon dan menemukan bahwa ada Holy Grail disana membuatnya sedikit terkejut karena seingatnya dia sudah memberikan Holy Grail itu kepada Ritsuka Fujimaru The Last Master of Humanity saat Uruk diserang oleh Tiamat. Gilgamesh sendiri masih memiliki surai berwarna pirang keemasan dan tapi sekarang dia juga memiliki 2 warna mata yaitu merah ( Right) dan hijau (Left).

  Ngomong-ngomong soal Uruk kenapa dia merasakan kehadiran si penyihir bunga itu. Bukankah seharusnya dia ada di Avalon atau dia memutuskan untuk turun tangan seperti di Uruk dulu. Yah dia berkata akan bertemu lagi dengan Gilgamesh tapi dia kira penyihir itu akan menemukannya nanti di Throne of Heroes dan bukannya di dunia lagi.

   Ketika Gilgamesh sedang melamun tiba tiba dia merasakan hawa yang benar benar familiar berada dekat dengannya. Bau pertama yang ia hirup adalah bau bunga yang harum dan seletika seseorang serba putih sambil membawa tongkat muncul dihadapannya dan berlutut. Dan ya orang itu adalah Merlin sang penyihir bunga dan yang membuat Gilgamesh heran adalah kenapa Merlin tidak berada di Avalon dan Gilgamesh juga tidak memanggilnya melalui Holy Grail.

   Merlin pun tersenyum kearah Gilgamesh kemudian berlutut dihadapannya membuat Gilgamesh benar-benar melihat matanya. Gilgamesh bisa melihat emosi sekilas yang terlintas di matanya tapi Gilgamesh tidak tahu emosi apa itu.

  " Kita bertemu lagi King Gilgamesh." Katanya tersenyum lebar.

  "Merlin... apa yang kau lakukan disini?" Balas Gilgamesh.

  "Tentu saja untuk menemanimu master." Ucapnya membuat Gilgamesh agak terkejut.

   "Jangan panggil aku master lagi. Dan bukankah kau seharusnya masih terjebak di menara itu." Ujar Gilgamesh sedikit bingung walaupun dia seharusnya bisa mengetahuinya dengan menggunakan Sha Naqba Imuru tapi ia tidak sering gunakan.

   "Oohh engkau masih lah masterku King Gilgamesh karena kau adalah satu-satunya orang yang berhasil memanggilku. Untuk pertanyaan kedua mu itu ngomong ngomong ini adalah tubuh asliku." Jawab Merlin dengan tenang.

   "Raja ini tahu bahwa kau bisa meninggalkan menara itu dengan sendirinya. Yang menjadi pertanyaan sang Raja adalah kenapa sekarang?"

   "Yah itu karena King Gilgamesh adalah satu-satunya masterku. Dan kau imut sekali dalam wujud itu master." Ucap Merlin seraya memeluk erat Gilgamesh.

    Gilgamesh yang berada dipelukan Merlin tidak bisa membebaskan diri karena saat ini kekuatannya tak cukup kuat melawan cengkraman Merlin dan dia juga terlalu lelah membuatnya jatuh tertidur dalam dekapan Merlin. Sedangkan Merlin hanya menatap lembut wajah Gilgamesh kemudian membawanya ke arah rumahnya sementara di New York.

   Time skip

      Mata Gilgamesh perlahan terbuka dan pemandangan yang ditampilkan didepannya membuatnya terkekeh kecil. Dia melihat Merlin yang sedang diserang oleh Fou atau Cath Palug. Dia pun bangkit dari tempat tidurnya dan terus mengamati Merlin yang masih belum mengetahui bahwa ia sudah terbangun dan sedang duduk.

    Fou masih saja menenendang Merlin, Gilgamesh tidak tahu apa yang membuat Fou selalu ingin menendang Merlin dan selalu memgatakan ' Die Merlin!' setiap kali Merlin melakukan suatu hal yang tidak disukainya walaupun Fou sendiri itu adalah familliar milik Merlin sendiri. Gilgamesh pun akhirnya tak menahan tawanya lalu tertawa dengan keras.

  "Hahahahha. Apakah kalian ingin membuat Raja ini mati karena tertawa?" Tanya Gilgamesh seraya tertawa.

   "Rajaku telah terbangun rupanya. Cath Palug lepaskan aku mari kita sapa King Gilgamesh." Ucap Merlin.

   Merlin dan Fou yang sudah tenang pun berjalan mendekati Gilgamesh dengan Fou yang berada di pundaknya. Merlin sekali lagi membungkuk dan berlutut dihadapan Gilgamesh membuatnya puas bahwa Merlin masih mengakuinya sebagai Rajanya.

   "Sekali lagi saya ucapkan selamat kembali kedunia King Gilgamesh, Raja Pahlawan dan Hakim serta Pengawas Kemanusiaan dan Dunia. Terlebih lagi sekarang anda juga keturunan dari Rajaku Arturia Pendragon  Raja Ksatria." Jelas Merlin.

   Gilgamesh terkejut bahwa dikehidupan keduanya ia menjadi keturunan dari Arturia Pendragon. Merlin pun menjelaskan bahwa sebelum Arturia mati dia meminta Merlin untuk membawa dna miliknya untuk dimasukkan ke seorang anak yang nantinya akan terus menjaga garis keturunan miliknya. Hal ini membuat Gilgamesh sangat ingin meminum wine dari Gate of Babylon tapi dia tahu bahwa tubuhnya yang sekarang tidak bisa menahan wine tersebut. Gilgamesh pun memberi tahu Merlin bahwa dia masih memiliki Holy Grail yang asli membuat Merlin agak terkejut namun tetap tersenyum.

   Gilgamesh menyerahkan sejumlah uang yang banyak dan menyuruh Merlin untuk membeli rumah baru untuknya. Tanpa basa-basi lagi Merlin pun pergi bersama Fou untuk melaksanakan perintah darinya.

   Setelah kepergian Merlin, Gilgamesh menutup matanya dan menghela nafas. Dirinya sangat berharap jika Gilgamesh memang terlahir kembali ada kemungkinan sahabatnya itu juga terlahir kembali. Gilgamesh pun menutup mata kemudian kembali tertidur lelap seraya menunggu kepulangan Merlin dan Fou.

.

.


.


T





B





C


.


.


.



    Bagaimana ceritanya?? Tolong komen ya..

  Arrivederci..

  Ciao....

  Bye...

  

The Strange Demigod || PJO x Fate SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang