Selamat membaca
Eva berbaring ditepi pantai hanya dengan beralaskan kain tipis. Sepasang bikini melekat pada tubuhnya. Tak lupa kacamata hitam bertengger dihidungnya.
Setelah mempertimbangkan berbagai kondisi yang Eva inginkan, ia memutuskan untuk menginap di sebuah resort yang berada ditepi pantai Playa de silencio.
Pasir putih abu dan air yang jernih menjadi keunggulan dari pantai bebentuk bulan sabit ini. Angin pantai bertiup tidak terlalu kencang, matahari semakin lama semakin tinggi.
Eva hanya berbaring dari pagi hari, dan ia membiarkan tubuhnya tersengat cahaya matahari. Walaupun raganya berada disini tetapi hati dan pikirannya terus melayang.
Sejak kejadian dengan Arsa, sebenarnya Eva menjadi tidak tenang. Ia merasa sangat bersalah dan menyesal. Tetapi disaat bersamaan ia juga merasa menikmati saat bersama Arsa.
Jika suatu saat Nanda sudah mengetahui kebenarannya dan ingin membuat perhitungan dengan Eva, dirinya sudah siap dan akan ia hadapi. Jika ia bisa melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya, ia ingin melakukannya.
Saat matahari sudah tidak terlalu terik, Eva beranjak dari posisi tidurnya kemudian melangkah menuju laut. Ia berendam dan merasakan sapuan ombak membasahi tubuhnya.
Suasana sangat tenang dan nyaman sesuai dengan keinginan Eva. Hanya bunyi air yang berkecipak dan suara deru angin. Eva merentangkan tubuhnya menghadap langit kemudian memejamkan matanya. Eva membiarkan ombak menggoyang goyangkan tubuhnya.
"Hei You. What are you doing? Its dangerous."
Eva mendengar suara teriakan dan bunyi kecipak yang bergemuruh. Namun ia mengabaikan saja karena ia mengira bukan dirinyalah yang dimaksud. Dan Eva terus menerus menikmati kesejukan air laut yang melingkupi tubuhnya.
"Hei! What are you doing! Let me go!" teriak Eva saat merasakan tubuhnya diangkat oleh seseorang.
"Sorry, I thought you pass out. So you must be crazy." ucap lelaki asing itu kemudian menurunkan Eva dari gendongannya.
"I am enjoying my day and you ruined my mood. Pervert!" umpat Eva kemudian melangkah pergi menuju ke tepi pantai. Eva mengambil kain yang ia gunakan untuk alas. Dan kemudian ia gunakan untuk membungkus tubuhnya. Eva berjalan kembali ke resort dengan mood yang buruk.
Setelah mengambil kunci yang ia titipkan di resepsionis, Eva kembali melanjutkan langkahnya menuju lift. Dan ia langsung menggeram rendah saat melihat Arsa sedang duduk disana memandangi dirinya dengan tangan yang dilipat di dada.
"Arrgghh! Damn! Lo ngikutin gue lagi?"
"Whats wrong? Kayaknya lo badmood banget. Lagi dapet?" ledek Arsa.
"Elo nambahin mood gue tambah jelek." Eva berjalan cepat menjauh dari Arsa. Tapi dasarnya Arsa emang ga bisa dibilangin, Arsa tetap mengikuti Eva.
"Come on Va. Klo ada apa apa lo bisa bilang gue." ucap Arsa saat sudah sampai di depan kamar Eva.
"Just go away. We are stranger now. Until the end of week, I need you to go far as far away from me." ucap Eva kemudian masuk ke dalam kamar dan membanting pintunya tepat di depan Arsa. Hingga membuat Arsa berjengit karena terkejut.
Arsa mengusap wajahnya kasar. Kadang menghadapi Eva yang sedang badmood berkali kali lebih menyebalkan daripada biasanya. Kini Arsa berharap urusannya dengan Eva segera selesai, karena jika tidak, ia harus menghadapi mak lampir itu seumur hidupnya.
Disisi lain di Paris. Nanda baru saja melakukan gladi bersih untuk show terakirnya di Paris musim ini sebelum ia kemudian berangkat ke Amerika. Dan malam ini ia mendapatkan undangan dari temannya seorang artis untuk menghadiri premier film yang dibintangi oleh artis tersebut. Tentu saja Nanda tidak akan melewatkan momen penting itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)
Lãng mạnWarning 21+ Kamu yakin ga akan ada masa depan untuk hubungan kita berdua? Iya lebih baik sampai disini aja. Kalo gitu aku minta maaf kalo aku mengabaikanmu di masa depan. Kenapa? Karena ada hati yang harus aku jaga. Kamu udah punya orang lain y...