Sumber party

748 75 15
                                    

Langsung aja,, selamat membaacaaa⚠️Oh iya, 🚫18, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langsung aja,, selamat membaacaaa
⚠️Oh iya, 🚫18, hehe
.
.
.
.

___________________________________

Semalaman Kageyama merengek pada orang tuanya. Dia tidak ingin ikut ke Tokyo kali ini. Dia masih tidak rela memikirkan Hinata berduaan dengan Kenma.

Bukan berarti acara keluarganya tidak penting, tapi dia tidak bisa pergi jika pikirannya terus-menerus memikirkan Hinata.

"Tobio, jangan masam begitu. Kita akan segera berangkat," kata ibunya sambil menyeret koper ke mobil dibantu ayahnya. Rencananya mereka akan di sana selama seminggu penuh, dan kembali sehari sebelum masuk sekolah.

Kageyama yang masih kesal, hanya mendengus pelan. Ayahnya yang memperhatikan mendekatinya dan memegang pundaknya.

"Bisa katakan alasanmu tidak mau pergi?" Tanya ayahnya lembut.

Kageyama masih belum jujur tentang hubungannya dengan Hinata. Bukan karena tidak serius, tapi dia akan mengenalkan Hinata sebagai mate nanti saat Hinata setuju. Sampai sekarang, orang tuanya hanya tau kalau mereka berteman baik.

"Aku, aku punya pacar. Dan dia akan menginap di rumah temannya selama liburan karena satu dan lain hal. Aku hanya, tidak ingin mereka berduaan saja." Jelas Kageyama malu-malu.

Braaak
Koper yang dipegang ibunya jatuh saat hendak dimasukkan ke bagasi, ayah dan ibunya sontak menganga.

"Apa? Kenapa melihat begitu?" Bentak Kageyama malu-malu menyembunyikan wajah merahnya.

"Ekhem, jadi, Hinata akan menginap di rumah temannya? Dan kau tidak tenang? Dan ingin menemaninya?" Tanya ayahnya sekali lagi.

"Iya," Kageyama diam sesaat, lalu tersadar kembali, "eh, bagaimana ayah tau kalau itu Hinata?" Wajah Kageyama menjadi lebih merah.

"Ahh, Tobio~, kami tidak buta. Meski selama ini kau bilang hanya teman, kau memperlakukannya dengan sangat hati-hati. Ah~ aku senang, akhirnya Hinata~chan akan menjadi menantuku. Dia sangat manis~" ujar ibu Kageyama sambil memegang dadanya.

"APA? Me-menantu? Ta-tapi kami belum menikah, dan kalau menikah kan harus- aaaghhh, pokoknya begitulah. Karena itu aku tak mau ikut kali ini." Kageyama benar-benar sudah tak tahan dijahili orang tuanya.

"Baiklah, tapi janji satu hal. Tahun depan, kita akan ke Tokyo bersama Sho-chan~ sebagai keluarga, oke?" Ucap ibunya sambil mengedipkan mata.

"Ahh, bagaimana aku bisa menjanjikan ituuu??? Tak mungkin kami menikah, kami masih sekolah!!!"

"Ohohho, ibu tidak mau tau. Ibu ingin Sho-chan jadi menantu ibu tahun depan. Ya sudah. Baik-baiklah selama kami pergi ya," ibunya masuk ke mobil setelah membereskan koper.

Ayah Kageyama masih berdiri di depannya, lalu kemudian mendekat, dan berbisik, "ekhem, Tobio, kau tau, kami tidak akan di rumah selama seminggu. Dan saranku, jangan terlalu kasar, yang pertama kadang sangat sakit bagi sebagian orang. Lalu, kalau kau mau, kau boleh berhenti sekolah dan bekerja di perusahaan kita yang di Tokyo. Itu kalau, kau tahu, kalau Hinata," ayahnya memperagakan bentuk ibu hamil.

Angel Baby ⚠️Bl++HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang