-Dimulainya Ujian ketiga-

1.4K 211 0
                                    

Hari yang ditunggu dimana aku berangkat pagi-pagi dan sampai disana, nampak semuanya ada kecuali Naruto dan Sasuke

"Miki, apa kau melihat Naruto dan Sasuke??" tanya Shikamaru

"ah, Shikamaru?! Aku tidak melihat mereka tuh" ucapku, kami menunggu sekitar dua menit sebelum akhirnya naruto datang dan terlepar ke arah kami, dia mengatakan segerombolan sapi tapi aku menghiraukannya karna nampak suasana sekarang sangat tegang

"Naruto, dari mana saja sih?? Sasuke juga belum ada lagi" ucapku memapah Naruto berdiri dan kini kami hanya tinggal menunggu Uchiha Sasuke

"baiklah pertandingan akan dimulai, peraturannya sama seperti ujian kedua yaitu jika ada yang mati di are atau menyerah, namun jika aku menggap pertandingannya sudah cukup aku akan menghentikan itu" ucap pengawas baru

"baiklah pertandingan pertama adalah Uzumaki Naruto dan Hyuga Neji seperti yang tertulis di kertas ini" ucap pengawas itu dimana nampak aku benar-benar melawan wanita yang menggunakan kipas dari desa Sunagakure itu

"baiklah selain kedua orang ini, kalian boleh menunggu di ruang tunggu" ucapnya kami semua lalu berjalan ke ruang tunggu

'ahh sayang sekali tak bisa melihat pertandingan Naruto, tapi Sakura, Ino dan Hinata melihatnya aku tanyakan saja nanti pada mereka' pikirku lalu masuk ke ruang tunggu

"Miki?" panggil Shikamaru

"ah, kenapa Shikamaru??" jawabku

"pasti sangat merepotkan masuk ujian chunin seperti ini" ucapnya dengan nada malas

"Shikamaru kamu tak pernah berubah yah.... " ucapku tersenyum

"Shikamaru kamu merasakan cakra aneh?" tanyaku dia menggeleng

"emang kamu merasakan apa sih?" tanya Shikamaru

"kekuatan dimana kebencian menyelimutinya kekuatan itu...sangat mengerikan..." ucapku sambil gemetar

"oe, oe kamu bercanda bukan?!" Shikamaru panik, melihatku gemetar menandakan bahwa aku tidaklah bercanda.

"aku ingin ketoilet" ucapku berlari menuju tempat kurasakan cakra tadi dan disana nampak pertandingan Naruto, dimana dia diselimuti cakra berwarna merah, sangat dahsyat.

"ap-apa itu?!" ucapku melihat sesuatu di dalam tubuh naruto, jauh disana nampak segel yang membatasi seekor monster di tubuh Naruto dilihat dari kegelapan sepasang mata merah menyala dan senyuman dihiasi gigi tajam, dia tertawa.

'di-dia seperti monster yang kulihat di tubuh Gaara!!' pikirku namun setelah diperhatikan ternyata itu seekor rubah berekor 9 tersenyum seperti ingin membunuh, rasanya semua badanku gemetar menahan takut dan kaget

'bagaimana Naruto memiliki itu di tubuhnya?!' pikirku lalu kutatap Neji dan disana hanya ada cakra biru seperti orang pada umumnya tidak seperti Naruto.

'jadi ini penglihatan ku? Naruto.... ' pikirku terduduk di pinggir kursi penonton

'monster itu...aku takut suatu hari nanti itu akan menjadi ancaman

Naruto dan Neji saling memukul hingga terjadilah ledakan besar dan disana masih berasap nampak ada dua lubang dimana Neji sudah bangun dan berdiri dengan kaki gemetar dan jelas saja bahwa di lubang yang lainnya itu ada Naruto, setelah kabutnya sudah reda nampaklah Naruto terbaring di lubang itu.

'ah!! Naruto!' pikirku menggengam erat tanganku nrji nampak mengatakan sesuatu hingga akhirnya naruto muncul dari bawah tanah dan memukul rahangnya hingga Neji mengeluarkan darah dan terbaring disana, melihat Neji sudah tak bisa melanjutkan pertarungannya Naruto dinyatakan menjadi pemenang di pertandingannya melawan Neji

"ah giliranku!!" pekikku lalu turun dan disana sudah ada gadis sadis itu

"heh, ternyata lawanku pengguna cakra angin juga?! Lumayan" ucapnya

"hahaha begitupun kau, kupikir sekarang saatmu kalah" ucapku menantang

"baiklah Temari vs. Utsuyuri Miki, dimulai" ucap pengawas lalu dia berlari ingin memukulku dengan kipasnya yang besar itu namun kutangkis dengan pedang hingga gerakan kami berhenti

"akan kupotong-potong kau" ucap Temari

"dan... Sebelum itu akulah yang akan memotong-motongmu duluan" ucapku menyeringgai hingga kami berdua terlempar dan menyisakan jarak yang lumayan jauh

Dia menggerakkan kipasnya dan cakra angin menuju ke arahku, seperti yang telah kupelajari oleh ibuku aku menangkis serangan itu dengan mudah namun dia nampak begitu terkejut

'ba-bagaimana mungkin seranganku dibatalkan begitu saja?!!' pikir Temari

Aku berlari dan menerjangnya sambil melemparkan shuriken dan dia menangkisnya dengan kipas anginnya dan jelas saja bahwa Shuriken dan kunai tidak bekerja dan pilihan satu-satunya adalah mendekatinya dan menyerangnya langsung, juga kurasa dia tak bisa menangkis seranganku

Kugerakkan katanaku lalu kutebaskan kearahnya dia nampak terbang sambil menggunakan kipas

'wah kecepatan yang luar biasa!!' pikirku melihat dia menghindari jutsuku

"ninpo kamaitachi!!! (jurus sabitan angin) " ucap Temari lalu mengarahkan serangan angin yang dapat mengoyak pohon di belakangku aku lalu menangkisnya dan seketika angin itu menghilang

"baiklah giliranku!" ucapku tersenyum

"Konoha Mikadzuki Mai (teknik konoha, tarian bulan sabit) " ucapku lalu menghilang disana lalu muncul di sampingnya dia lalu mengarakan kipasnya ke samping namun aku sudah tak ada disana, aku berada di atasnya lalu berniat memukul perutnya namun sebelum itu aku membalik katanaku dan memukul telak di perutnya dia memuntahkan darah cukup banyak hingga akhirnya dia pingsan

'wah2 aku tak membunuhnya bukan?' pikirku

"pemenangnya, Utsuyuri Miki" ucap pengawas lalu semuanya nampak berteriak hingga akhirnya pertarungan selanjutnya adalah Sasuke, namun Sasuke belum juga muncul muncul

"oe, Miki-chan" teriak Naruto menghampiri

"kamu hebat yah" pujinya sambil menaikkan tangannya membuatku memerah

"d-da-dasar!? Aku itu menang bukan untuk dipuji kamu!" ucapku

"eh, aku hanya memberikan selamat kok, apa salahnya?!" ucapnya dengan wajah polos

"ti-tidak lupakan saja" ucapku lalu masuk ke ruang tunggu sekalian mengobati goresan yang kudapat tadi di pertarungan dengan Temari

Pertarungan selanjutnya adalah Sasuke, sayangnya aku tak bisa melihatnya karna sedang berada di ruang pengobatan sedangkan Naruto meski punya banyak luka juga masih semangat menunggunya

"Miki-san, apakah lukamu baik2 saja??" tanya dokter itu

"eh, anda tau namaku??" tanyaku bingung

"tentu saja, anda adalah genin konoichi yang hebat dan sangat cantik, anda sudah terkenal di desa loh" ucapnya tersenyum

'semudah itu?! Yah sebenarnya sih emang sejak awal aku mudah mendapatkan perhatian karna tidak dibenci, tidak seperti Naruto.... ' pikirku murung

"Miki-san?! Anda baik2 saja" ucap dokter itu

"ah yah aku baik, sangat baik.. Terima kasih perhatiannya" ucapku tersenyum manis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Naruto X Reader/Oc [Kecil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang