kayaknya kalian kesini karena lagi ada diposisi kayak yg dibawah ini
WKWKWKWK
vote sm komennya dulu dong prenn😌👍🏻
udah?
y. thx.
g.
·
MAKASIH PRENNN... and happy reading❤️
***
Pagi-pagi sekali, Bulan sudah bersiap dengan setelan baju casualnya dan scoppy kesayangannya untuk pergi mendatangi Bintang.
Yaps, Bintang. Bulan ingin menemui pemuda itu untuk meminta tolong tentang kiriman-kiriman yang menurutnya aneh yang dikirimkan kepadanya. Tak lupa, Bulan juga membawa barang-barang tersebut, ia mengumpulkannya menjadi satu di dalam sebuah tas kain agar lebih mudah dibawa.
Setelah memarkirkan motornya di halaman rumah Bintang yang luas, Bulan dengan tangan kirinya yang membawa tas kain berisi barang-barang yang akan ia tunjukan kepada Bintang mulai memasuki teras rumah.
Tok... Tok... Tok...
Bulan dengan tangan kanannya mengetuk pintu rumah Bintang.
Belum ada balasan, Bulan kembali mengetuk pintu. Baru yang ke tiga kalinya Bulan mengetuk, pintu rumah sudah terbuka.
Seorang ibu-ibu yang kira-kira umurnya 50 tahunan keluar dengan membawa sapu di tangannya.
"Eh, maaf Non, cari siapa?" tanya ibu-ibu itu yang tak lain adalah orang panggilan bersih-bersih Bintang.
"Em... cari Bintang, Bu. Dia ada di rumah?" tanya Bulan sopan.
Ibu-ibu itu menganggukkan kepalanya. "Masuk aja Non, Den Bintang lagi ada di halaman belakang," jawabnya dengan mempersilahkan Bulan untuk masuk.
Bulan dengan sungkan melepas sepatunya dan mengikuti arah Ibu-ibu itu membawanya.
Sesampainya di halaman belakang. "Den, ini ada temen yang mau ketemu," ujar si Ibu mempersilahkan Bulan untuk menghadap ke Bintang, lalu ia meninggalkan kedua orang itu.
Bintang yang tengah duduk bersandar di kursi kayu dengan buku bacaannya di tangan jadi mendongak dengan dahi berkerut saat melihat Bulan datang, bingung bercampur kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick and Sabit
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] "Fiks, no debat. Lo pacar gue, Bulan Anastasia." "Heh, ngaco ya lo!!!" Bulan Anastasia, gadis cantik yang selama 10 tahun terakhir ini menyibukkan diri untuk mencari sahabat kecilnya. Hingga tak sadar jika sifatnya b...