Piano and us

225 16 0
                                    

Berisi konten sensitif!
Pembaca diharap bijak dalam menyikapi.
Terdapat karakter yang mempunyai kelainan (cacat) dalam book ini.
Tidak ada niatan untuk menyudutkan salah satu pihak.

This story is only fiction. there is no connection in real life with the contents of this story other than names and places.





♛𝕮𝖆𝖗𝖆𝖕𝖍𝖊𝖗𝖓𝖊𝖑𝖎𝖆♛




"Oh, aku pilih yang ini." Wajah Cantik milik pria bernama Kim Jungkook itu berseri seri saat mereka melangkah melewati ambang pintu rumah ketiga sore itu. Jungkook meremas lengan sang suami. "Aku punya perasaan yang baik tentang rumah ini, Taehyung."

"Kita baru melihat bagian aula depannya saja, sayang." Kim Taehyung menjawab seraya tangannya membalas meremas dengan lembut jemari sang istri yang memegang lengannya.

"Iya, aku tahu. Tapi, ini adalah aula depan yang sangat bagus."

Taehyung berpikir aula depan itu terlihat sedikit lusuh. Kertas dindingnya mengelupas dan memudar, sarang laba-laba menggantung di setiap ujung langit-langit yang terlihat cukup besar tersebut.

"Rumah ini sudah kosong selama beberapa waktu," Jelas agen properti yang sejak tadi berdiri tak jauh dari mereka berdua. "Baru sekarang pemiliknya memutuskan untuk menjualnya."

"Proporsinya terlihat bagus," ujar Jungkook, berbalik ke ruangan yang sepertinya adalah ruang makan. Tanpa adanya perabot, sulit untuk dirinya memastikan. "Dan ada banyak sekali udara serta cahaya yang masuk kedalam rumah."

Benar, untuk sebuah rumah dikota, rumah ini memang memiliki kesan yang terbuka dan menyenangkan. Taehyung rasa itu ada hubungannya dengan jumlah jendela dan keharmonisan pengaturan letak ruang.

Taehyung ingin sekali membangunkan sebuah mansion besar dan megah untuk Jungkook, mengelilinginya dengan berhektar-hektar padang rumput dan taman yang indah. Tapi, rumah semacam itu tidak bisa dibangun dalam hitungan minggu, sebab pewaris keluarga Jeon akan segera tiba dari Jepang untuk mengurus tentang warisan sang ayah. Jeon Jungkook atau yang saat ini lebih dikenal dengan marga Kim tersebut hanya anak angkat keluarga besar Jeon. Jadi ketika sang ayah dan ibu tutup usia, warisan terbesar jatuh ke tangan anak kandung keluarga Jeon sedang Jungkook hanya mendapat beberapa properti yang sebenarnya tidak terlalu besar. Namun tentu saja, Pria yg sudah menyandang marga Kim tersebut sudah begitu bersyukur karena hal itu.

Bahkan Jungkook menolak dengan halus permintaan sang kedua mertua yang ingin agar dirinya tinggal di mansion Kim bersama mereka dengan alasan dia ingin mandiri. Dan berakhir dengan mereka berdua yang saat ini berkunjung untuk melihat beberapa rumah yang dijual yang nantinya akan dia renovasi dengan sedemikian rupa.

Jungkook bertanya pada agen properti, "Apakah rumah ini memiliki taman? "

"Iya, Tuan." Pria itu membawa mereka menyusuri koridor menuju ke ruang pagi di bagian belakang, menarik tirai berdebu untuk memperlihatkan teras batu dan taman yang tak terawat.

"Banyak yang harus dikerjakan, iyakan sayang?" ujar Taehyung. "Aku tidak takut bekerja," jawab Jungkook, memberikan senyuman hangat pada sang suami. "Kau takut, suamiku?"

Taehyung menggeleng. Tidak, dirinya sama sekali tidak takut bekerja berat. Entah bagaimana caranya ia harus mencari alasan untuk mengunjungi kantornya minggu ini, sebab setelah terlaksanakannya pernikahan mereka satu bulan lalu, ia belum kembali bekerja di kantornya. Disebabkan oleh sang ibu yang menyuruh mereka menikmati waktu mereka berdua selama beberapa bulan kedepan. Pikiran itu membuatnya merasa muram dan kosong, hampir seperti kondisi rumah ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caraphernelia - [ Vkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang