Ketika Hinata membuka mata, Kageyama sudah ada di sampingnya.
" Bagaimana keadaan mu?" Tanya Kageyama sambil mengelap lembut wajah Hinata yang basah berkeringat.
"Ku, kurasa sudah mendingan." Jawab Hinata seraya memegang kepalanya. Dia hendak duduk untuk melihat keadaan sekitar, tapi Kageyama menahannya.
"Tidurlah dulu. Sepertinya kau masih belum baikan," ucapnya lembut.
Hinata hanya menurut dan kembali ke posisi awal.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa di rumahmu?" Tanya Hinata setelah memperhatikan sekitar. Jelas dia sedang di kamar Kageyama.
"Kenma mengirimiku pesan. Dia bilang tetang Kuroo-san dan juga mengatakan bahwa kamu sendirian dirumahnya. Saat aku datang, kamu sudah tidak sadarkan diri. Aku memaksa untuk membawa mu ke rumah ku. Sopir Kenma yang mengantarkan." Jelas Kageyama.
"Hmm, terimakasih,"
"Apa yang terjadi? Kenapa kau pingsan?"
"Aku, aku," Hinata mencoba menyusun kembali pikirannya.
"Aku berpikir terlalu keras. Sebenarnya tidak banyak, hanya dua tiga perkataan. Tapi sepertinya kepalaku tidak kuat berpikir melebihi batasnya," jawab Hinata serius.Pfft,
Kageyama yang melihat antara geli dan marah. Geli sebab bisa-bisanya pingsan hanya karena berpikir, dan marah karena dia memaksakan otak kecilnya berpikir."Dasar bodoh. Kau jangan coba-coba berpikir keras lagi. Kasihani kepalamu yang kosong itu. Nanti gosong," ejek Kageyama.
Kekuatan Hinata kembali. Dia sadar sedang di ejek. Dengan kecepatan kilat, dia melompat ke arah Kageyama dan memiting nya di lantai.
Bruuuk,
Kageyama terlentang di lantai dengan Hinata di atas. Dalam posisi yang bisa membuat salah paham.
Hinata segera bangkit saat melihat siluet orang di depan pintu."Apa orang tuamu sudah datang?" Tanya Hinata malu-malu. Meski mereka pacaran, tapi belum pernah mereka melakukan hal 'itu'. Apalagi kalau ada orang tua Kageyama, bisa-bisa Hinata mendidih saking malunya.
"Ya, mereka baru saja sampai. Mereka sempat panik saat melihatmu datang dalam keadaan pingsan. Mau menyapa?" Kageyama berdiri dan menjulurkan tangannya.
Hinata menyambut tangan itu lalu mengikuti Kageyama menemui orang tuanya.
Tapi, saat mereka turun tangga, deru mobil terdengar dan orang tuanya sudah pergi. Hinata hanya tercengang di depan tangga. Sedangkan Kageyama berlari turun tangga, siapa tau sempat menyusul. Namun saat dia baru di ruang tengah, suara mobil sudah tidak terdengar lagi.
Kageyama melihat sesuatu di atas meja tamu, sebuah botol beserta memo kecil. Kepalanya sontak berasap karena terlalu panas setelah membaca memo itu.
.......
Beberapa hari yang lalu, saat masih di rumah Kenma, Kageyama ditelpon oleh orang tuanya. Menanyakan kabarnya dan sebagainya. Dia pun bercerita dengan kecewa bahwa Hinata dan dia tetap menginap di rumah temannya. Orang tuanya hanya bisa menghibur dengan cara mereka.
Sekarang, saat mereka melihatnya dan Hinata di kamar tadi, ibunya meninggalkan sesuatu yang *ekhem*. Botol itu adalah pelumas yang biasa dipakai saat *itu*. Entah sejak kapan orang tuanya menyiapkan hal begini. Mereka juga menuliskan memo.
-nikmatilah waktu kalian~<3
Tidak usah khawatir sekolah besok hari. Kalo semisal Hinata tak sanggup berjalan, kami akan membuatkan alasan untuk kalian, hehe
Jaga Hinata baik-baik ya, Tobio
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Baby ⚠️Bl++Hinata
Fanfic[END] Meski udah completed, mohon vote dan komennya 🤧ntar pasti dibales kok. Makasii udah mampir💞