Prolog

23 8 0
                                    

Matanya terbuka perlahan, maniknya berusaha menetralisir cahaya di ruangan yang nampak tak asing untuk dirinya, kamar membosankan milik Yeonjun.

"Mentari yang cantik, lain kali cahayanya jangan menembus tirai bisa tidak? mata gua rasanya baru bangun udah di sambut cahaya, simulasi buta gua lama lama." ucap Yeonjun sambil menunjuk nunjuk matahari namun dirinya masih berada di ranjang kesayangan nya itu.

Menyudahi omelannya pada matahari, Yeonjun berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah, pagi sudah tiba bukan? ini saatnya para siswa seperti Yeonjun beraktifitas di sekolah mereka.

"YONJON!!" 

"y-e-o-n-j-u-n, Yeonjun, Choi Yeonjun." 

"ck gak penting, bareng dung" ucap orang di hadapan Yeonjun sembari menaik turunkan alisnya lucu sementara senyumnya tak berhenti terukir, namun berbeda dengan Yeonjun yang hanya menatap Antares julid, teman sebaya Yeonjun mereka juga sudah lama jumpa, karena mereka tetangga dan selalu bersekolah di tempat yang sama bahkan kelas mereka.

"kek biasa, langsung naik aja atau mau gua tali di belakang terus lo lari?" 

"gak bisa gitu dong, sialan" mulutnya emang di kontrol begini dari lahir, tapi tetap saja menuruti apa yang Yeonjun mau karena menguntungkan dirinya juga bukan?.

Yeonjun yang merasa motor miliknya menjadi lebih berat segera melaju saat dirasa Antares sudah siap untuk berangkat, namun maniknya tak sengaja menatap seorang remaja dengan seragam yang sama dengan mereka berdua, namun tampak asing karena baru kali ini dia melihat pria manis itu.

Sepeda motor Yeonjun memang melaju dan Yeonjun juga fokus dengan jalan raya, namun pikiran nya masih memikirkan lelaki tadi.




...

Denting Frasa : YEONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang