Kamar Pasien

109 12 2
                                    

Cahaya langit sore masuk lewat jendela kamar yang (Name) buka lebar-lebar.

Helaan napas berhasil lolos dari mulut (Name) yang kering. Ingin sekali dia keluar dari bangunan berbau obat-obatan ini dan pergi menikmati masa-masa remajanya seperti teman-temannya.

"Kalau keliling di sekitar rumah sakit, kurasa tidak masalah."

Dengan pelan-pelan, (Name) menurunkan kaki-kakinya dan mulai berdiri. Langkah demi langkah ia tempuh sambil membawa tiang infus menuju pintu.

Namun, belum sempat gagang pintu diraih, seseorang telah membuka pintu tersebut dari luar. Tadinya (Name) pikir, itu adalah perawat yang akan memeriksa keadaannya.

"Chiaki, gue tau lo bego. Tapi kalo mau membego, liat keadaan dong! Kan lo jadi kepentok tiang listrik sampe kepala bocor! Anjir gue malu!"

(Name) tersentak. Lelaki yang membuka pintu pun terkejut. "Loh kamu siapa?"

(Name) gugup. Sudah berminggu-minggu dia tak keluar rumah sakit dan hanya mengobrol dengan para perawat dan dokter. Tapi kali ini, ada orang yang mengajaknya bicara.

"Eh? Chiaki siapa? Ini... Kamar pasien (Name)."

Laki-laki pirang itu terbelalak, lalu melihat nomor kamar pasien yang tertera pada pintu.

Tiba-tiba, seseorang bersurai abu-abu dan bermata biru menepuk pundak lelaki pirang tersebut.

"Kalian begonya ga beda jauh. Kamar Chiaki di sebelahnya."

Wajah si pirang itu mulai memerah. "Oh! Maaf ya, salah kamar!" Ucapnya, lalu kembali menutup pintu kamar (Name).

Jantung (Name) berdegup kencang. Entah karena penyakitnya kambuh, atau mungkin karena melihat wajah lelaki tadi?

Yang penting, sekarang (Name) tidak jadi pergi keluar kamar dan memilih kembali berbaring di kasur

.
.
.
Kalau ada ooc atau kesalahan lain, tolong beri tahu, ya💗

Hospital (Hakaze Kaoru x Sick!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang