Dengan mengenakan jaket hitam nya jaemin menuju bar yang di beri tau oleh Jeno.
Sesampainya Jaemin di bar tersebut, ia melihat teman-teman Jeno dengan diri nya sudah berkumpul saat ini.
"Hai guys, apakah aku terlambat?" Tanya jaemin karna dia paling terakhir sampai.
"Ya seperti itulah jaem, oh iya sini duduk kita berpesta bersama." Ucap haechan kepada jaemin dengan segelas wine di tangan nya.
"Na kamu minum ini aja." Tawar Jeno.
"Apa ini Jen?" Tanya jaemin karna ia tidak tau menahu tentang minuman minuman yang ada di atas meja saat ini, kecuali wine.
"Sudah minum saja Na, ini Vodka." Balas Jeno dengan gerahang tegas dan mata tajam di sertai seringaian khas milik nya.
Well sebenarnya Vodka tersebut sudah di campur oleh perangsang, selamat bersenang-senang Jeno jaemin, oh bukan para kawan yang datang lebih tepatnya.
Dengan beberapa tegukan jaemin mencoba Vodka tersebut, oh shit nya jaem kau sangat menggoda malam ini, tegukan itu ah sial.
.
.
.
.
.
"Jen kepala ku pusing sekali, ayo pulang." Ajak jaemin kepada Jeno karna kepalanya sangat pusing.
"Yakin? Apa bunda mu tidak akan memarahi mu, pulang dengan keadaan seperti ini?" Tanya Jeno.
"Ahh panas Jen nghh~" lenguhan jaemin karna badan nya terasa panas.
Shit Jeno harus membawa jaemin secepatnya karna jaemin terus melenguh.
Dengan mengendong jaemin, Jeno membawa jaemin ke hotel yang sudah ia sewa.
Dijalan jaemin melenguh sambil memohon kepada Jeno, oh Tuhan selangkangan Jeno semakin mengeras, Jeno mempercepat laju mobil nya.
"Jen kita mau kemana." Tanya jaemin, tidak ada balasan dari Jeno.
"Jen ahh bantu a-aku." Minta jaemin.
Seringai Jeno kembali muncul, dengan suara yang rendah Jeno menjawab "ingin ku bantu apa?"
"Panas jenhh ahh." Gerutu jaemin.
"Apakah kita akan membuat baby sayang? Itu satu-satunya hal yang bisa membuat mu kembali." Jawab Jeno sambil menatap mata jaemin.
Jaemin membelakan mata nya "pasti ini ulah mu kan menaruh obat perangsang pada Vodka ku." Dengan tatapan yang tajam jaemin menatap Jeno.
Terdengar suara kekehan kecil dari Jeno.
"Yap benar sekali sayang, pada akhirnya pun kamu mau di sentuh oleh ku bukan kucing nakal?" Jawab Jeno sambil mencubit hidung jaemin.
"c- cepat ke hotel nghhh aku s-sudah tidak tahan lagi jenoo~~" rengek jaemin kepada Jeno.