Selamat membaca
Nanda meminum beberapa pil pencegah kehamilan, setelah having sex dengan Christian. Walaupun setiap pria yang having sex dengannya sudah memakai kondom tetapi Nanda tidak mau ambil resiko kebobolan, ia pun rutin meminum obat kontrasepsinya.
Rahimnya hanya akan mengandung keturunan Wiratha. Mengingat hal itu membuat Nanda tersenyum di depan cermin. Belum lama, Arsa menghubunginya dan akan segera berada di Paris.
Beberapa hari lagi fashion show di Paris akan selesai dan dirinya akan ke Amerika. Sudah tidak sabar rasanya saat ia harus melakukan world trip. Perjuangan dan pengorbanannya untuk berada dititik tidaklah mudah.
Nanda tidak akan membiarkan siapapun bisa mengatur kehidupannya dengan mudah. Dialah yang harus mengatur semuanya. Nanda masih merasa kesal dengan kegagalannya mendapatkan file asli foto dan video yang disimpan oleh Christian. Nanda sudah mencoba membuka laptop Christian namun beberapa kali mencoba selalu gagal memasukkan kata sandi. Nanda menggigit kukunya karena gugup.
Nanda tidak ingin reputasinya hancur sebelum semuanya berhasil diraihnya. Untuk menjadi nyonya di keluarga Wiratha tentu saja ia tidak boleh memiliki cacat dalam sejarah hidupnya. Ia harus selalu tampak berprestasi dan menjadi sempurna supaya tidak ada yang meremehkannya.
Suara bel apartemennya membuyarkan lamunannya. Nanda kemudian beranjak menuju pintu. Nanda memencet layar kecil untuk melihat siapa yang datang. Bola mata Nanda melotot sempurna saat mengetahui Arsa sudah berada di depan apartemennya.
"Hai honey. Kamu cepat sekali sampai. Naiklah." ucap Nanda sambil berusaha membuat suaranya tetap tenang.
Nanda segera bersiap dan menyisir rambutnya. Tidak ada waktu untuk make up tebalnya, ia pun sedikit menyapukan bedak dan blush on. Setelah memastikan penampilannya lebih rapi, Nanda bergegas kembali ke ruang tamu dan bertepatan dengan Arsa yang sudah berada di depan unitnya.
"Hai Babe." ucap Arsa kemudian memeluk Nanda. Merindukan kekasihnya yang lama tidak ia temui. Nanda membalas pelukan Arsa kemudian mengajaknya masuk.
"I miss you." ucap Nanda sambil bergelayut manja di lengan Arsa.
"Miss you too, beb." ucap Arsa kemudian mencium kening dan bibir Nanda. Mereka kemudian terlibat dalam ciuman panas. Arsa memeluk pinggang Nanda dan mengusapnya.
Kemudian Arsa melepaskan pelukannya dan duduk dengan tegap di atas sofa. Nanda merasa ada yang aneh dengan Arsa, ia seperti menghindari tatapannya dan menahan dirinya terlalu berlebihan.
"Whats wrong beb?" tanya Nanda sambil menatap Arsa.
"Are you free tonight?" tanya Arsa kemudian.
"Yes today i got nothing to do."
"Makan malam dan berkeliling kota Paris yuk. I want to do a lot of thing with you." ucap Arsa sambil tersenyum dan mengelus lembut rambut Nanda. Arsa menatap pucuk kepala Nanda dan kemudian mengecup keningnya.
"Ok. What we gonna do now?"
"Oh. Dont you have any work to do? This is your free day."
"There is nothing particular."
"How about go out with me. I need to cek something in hotel."
"Going work with you? No thanks. You know i dont like it."
"So what you gonna do?"
"Lets go shopping. I want you to go shopping with me."
"Ok. Lets go." ucap Arsa.
.....
Sesampainya di sebuah mall Nanda langsung mengedarkan pandangannya. Sudah lama ia tidak shopping karena kepadatan jadwalnya. Nanda menggandeng lengan Arsa. Mereka berjalan berdua sambil melihat lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)
RomanceWarning 21+ Kamu yakin ga akan ada masa depan untuk hubungan kita berdua? Iya lebih baik sampai disini aja. Kalo gitu aku minta maaf kalo aku mengabaikanmu di masa depan. Kenapa? Karena ada hati yang harus aku jaga. Kamu udah punya orang lain y...