Part 10

6K 615 206
                                    

Jaehyun mengerjapkan kedua matanya pelan, ketika kedua matanya sudah terbiasa dengan cahaya yang masuk saat itu juga Jaehyun baru sadar jika tepat di depan mukanya ada dada bidang seseorang. Jaehyun melebarkan matanya dan terdiam kaku ketika sadar ternyata tak hanya Ia yang memeluk seseorang di depannya, tetapi seseorang tersebut pun juga balik memeluknya.

"Morning." ucap Johnny dengan suara serak dan deep voicenya.

Badan Jaehyun menegang. Kedua mata bulatnya beralih ke wajah Johnny yang masih menutup kedua matanya. Semburat merah keluar dari pipi berisi Jaehyun. Entah apa yang di pikirkan Jaehyun.

"M-morning Johnny" Jaehyun berucap pelan.

"Emm... b-bukankah kita harus melepas i-ini?" lanjutnya.

Johnny membuka kedua matanya. Menatap wajah Jaehyun yang berada di depan dadanya.

"Apa?"

"Inii Johnny"

"Ini apa?"

"Pelukannya ish" setelah mengucapkan kata tersebut Jaehyun langsung menanamkan kembali muka merahnya pada dada bidang Johnny. Jaehyun malu.

Johnny mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring. "Katanya ingin lepas. Kenapa malah memelukku makin erat hm?"

Jaehyun yang mendengar ucapan Johnny langsung buru-buru ingin melepas pelukannya tetapi dengan sigap Johnny mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil Jaehyun.

"Johnnyyy" tanpa sadar Jaehyun merengek kecil pada Johnny. Ah pagi Johnny hari ini sepertinya sangat baik.

"Tidurlah lagi."

"Tidak bisa. Kau kan harus bekerja dan begitu pula aku yang harus membereskan mansion"

Ucapan Jaehyun membuat mata Johnny yang awalnya sudah tertutup kembali di buka dengan kerutan di dahinya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk membereskan mansion?" Johnny berkata dingin.

"B-bukankah aku di pekerjaan untuk m-menjadi pelayan di sini?" Jaehyun berucap pelan karena takut akan aura yang di keluarkan Johnny.

"Kau bukan pelayan. Aku hanya menyuruhmu untuk melakukan apapun yang kau inginkan di mansion."

Jaehyun melebarkan mulutnya ketika ingatannya kembali pada saat Jaehyun dan Jungwoo berbincang sebelumnya. Jaehyun baru ingat, seharusnya Ia meminta izin untuk hanya melayani Johnny saja. Baiklah ini saat yang tepat untuk meminta izin pada Johnny. Semoga saja Johnny memperbolehkannya karena jika tidak, Jaehyun benar-benar tidak tau harus melakukan apa lagi.

"Bagaimana jika aku hanya melayanimu? Seperti menyiapkanmu baju atau sarapan?" Jaehyun memandang Johnny dengan mata yang berbinar. Berharap persetujuan Johnny lah yang akan Jaehyun terima sebagai jawaban.

Johnny terdiam. Baginya kata-kata Jaehyun tadi ber arti lain.

"T-tidak boleh juga ya?" mata Jaehyun menyendu.

"Boleh." balas Johnny dengan cepat dan secepat itu pula ekspresi Jaehyun berubah menjadi cerah. Senyumnya terpasang dengan apik hingga mengeluarkan kedua lesung pipinya di pipi berisinya.

"Terima kasih Johnny"

"Hm. Sekarang kita tidur lag—"

FIREFLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang