DEVANDRA (REVISI)

PROLOG

HI, INI CERITA PERTAMA AKU

AKU BUAT CERITA INI SESUAI PIKIRAN AKU YANG RANDOM YA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU ALUR CERITA NYA, MOHON MAAF YA. ITU CUMAN KEBETULAN🙏

⛔DON'T COPY MY STORY⛔

🍁

"NIKAH?!!"

Saat ini Reina sedang berada di sebuah rumah milik teman Ayahnya. Ia kira Ayahnya hanya membawa nya untuk sekedar mengobrol saja seperti biasa. Namun kali ini ia benar-benar tidak menyangka. Ia akan dijodohkan dengan anak teman Ayahnya??

Tentu saja ia terkejut, ia baru berumur 17 tahun dan harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal. Bahkan ia melihat calon suaminya saja enggan, terlihat dari wajahnya bahwa laki-laki itu galak dan tegas. Ia tidak mau menikah dengan laki-laki itu. Reina mendekati Ayahnya lalu membisikkan sesuatu pada Ayahnya.

"Ayah, kita pulang aja"

"Gimana? Kamu mau?" Ucap Ayahnya, Agam Sanjaya yang menjahili putri nya.

"Ayahhhh! Abel gamauu"

"Eh cantik, masa gak mau nikah sama anak Tante? Dia ganteng loh, mukanya emang serem, tapi sifatnya enggak kok. Iyakan, Rian?" Tutur Faridha sambil melirik anaknya jahil.

"Ma" Panggil Aldrian pada Mama nya yang sedang mengobrol dengan Reina.

"Aldrian udah telat"

"Mau kemana kamu? Kamu kan mau nikah, ngobrol dulu dong sama calon istri, masa mau ditinggal pergi" Faridha mendekati Aldrian lalu mengambil kunci motor Aldrian yang sedaritadi laki-laki itu mainkan.

"Rian belum setuju" Kata Aldrian sambil berusaha mengambil kunci motornya.

"Tapi Reina nya mau, iyakan sayang?" Ucap Faridha asal membuat gadis itu langsung membulatkan matanya.

"Eh—Aku belum—"

"Yaudah, nikah" Sela Aldrian yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ibunya.

"Heh, gak boleh asal motong omongan orang. Gak sopan, minta maaf dulu"

"Rian pake motor satunya" Ucap laki-laki itu langsung bangun dari duduknya.

"Diajak tuh calon istrinya, ngobrol dulu. Biar deket" Kata Faridha pada putra tunggal nya, Aldrian, sambil menepuk bahu Reina pelan.

Gadis itu tersenyum canggung pada Aldrian karena laki-laki itu menatap nya dingin. Laki-laki itu hanya diam lalu berlalu meninggalkan rumahnya.

"Sana ikut, bilang aja Mama yang suruh"

Reina, gadis itu mengangguk lalu segera berlari keluar dan melihat Aldrian yang sedang memakai helm nya diluar. Ia mendekati Aldrian pelan lalu menepuk bahu nya pelan, laki-laki itu berbalik lalu menunduk. Menatap datar seorang gadis pendek di hadapan nya.