Memilih Aku

482 91 20
                                    

"bukan tentang apa yang kamu inginkan ,tetapi tentang sebuah kenyataan yang mengharuskan kau melakukannya"

Sudah dari semalam Anrez tak kunjung mengistirahatkan dirinya. Bukan karna stress memikirkan bahwa sanya seminggu kedepan statusnya kan berganti, tetapi Anrez lebih pusing memikirkan Project yang sedang dalam proses pengerjaan tanpa persetujuan dengan pihak manapun membatalkan begitu saja menyebabkan Anrez terpontang-panting bagaimana agar Project ini tetap berjalan meskipun memang beberapa klien membatalkan dan beranggapan bahwa Project yang sedang ia kerjakan saat ini akan gagal dan tak membuahkan hasil sama sekali. Meeting dengan berbagai team telah Anrez lakukan hingga terakhir berada ditangannya untuk mengambil  langkah selanjutnya dan mencari solusi yang tepat. Hingga ia lupa untuk sekedar makan dan tidurpun hingga tak ia lakukan rasanya seperti rugi bila ini kunjung selesai-selesai juga.

"rez lo mending istirahat dulu deh. biar fres juga pikiran lo, gue tau lo lagi banyak masalah" Kata Nuca yang dari kemarin menemani Anrez yang sangat kacau menghubungi banyak orang.

"iya nuc bentar sedikit lagi selesai, lo kalo mau pulang pulang aja dulu tar gue nyusul kalo ini udah selesai." jawab Anrez yang tetap mengarah pada laptopnya.

"gue tau lo nggak mau ngecewain banyak orang rez, tapi lo juga harus mikirin kesehatan lo juga, kalo lo sakit gimana? semua tetap nggak akan berjalan seperti yang lo inginkan dan yang semua inginkan bukan" kata Nuca dengan nada sedikit keras karena Nuca sendiri sedikit kesal dengan tingkah Anrez yang  memang keras kepala.

Setelah mendengar apa yang di katakan Nuca. Anrez pun memutuskan untuk menutup Laptopnya dan menyudah'i apa yang ia kerjakan. Karena semua sudah selesai hanya perlu menunggu orang kepercayaannya untuk melanjutkan apa yang Anrez kerjakan setelah itu semua berjalan dengan lancar. Nuca yang melihat Anrez mematikan laptopnya pun memandang'i Anrez dengan tanda bahwa apa ini semua telah usai. Anrez yang melihat pun menganggukan kepalanya mendakan apa yang ia kerjakan telah usai. Anrez dan Nuca pun pulang ke Apartemen Anrez yang tak begitu jauh dari kantornya. Sesampainya di Apartemen Anrez dan Nuca pun memutuskan untuk membersihkan diri setelah itu menidurkan diri.

Dilain tempat Tiara yang baru saja bangun dari tidurnya dan melihat bahwa jam tengah menunjukkan pukul 9 siang pun terlonjak kaget karena ia tengah kesiangan untuk pergi ke kampus dan bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang sangat ia sayangi.

"anjirr gue kesingan.. aaaaaa......" teriak Tiara lalu buru-buru kekamar mandi untuk membersihkan diri dan sesegera mungkin pergi ke kampus.

Gigi yang melihat Tiara buru-buru pun kebingungan dengan tingakah Tiara yang tak seperti biasanya. Toh setahu Gigi bahwa hari ini Tiara tak memiliki jadwal syuting ataupun meeting dengan brand manapun. 

"pelan pelan ti, emang kamu mau kemana kok buru-buru amat" kata Gigi yang menegur Tiara.

"aku mau pergi ke kampus ma, Mama sih nggak ngebangun'in Tiarakan telat jadinya" kata Tiara yang membenarkan tali sepatunya yang tak sempat ia tali saat berada di kamarnya.

"lah kok malah nyalah'in mama, Bukannya nanti jam 1 ti kekampusnya?" tanya Gigi. setau gigi kemarin Keisya bilang bahwa kelasnya di undur karena dosennya masih ada urusan.

"lah emang iya bukannya jam 9 ya ma?" Jawab Tiara yang menanyakan kebenarannya. Dengan begitu Tiara pun buru-buru membuka Ponselnya dan melihat beberapa chat yang di berikan oleh sahabat-sahabatnya. Gigi yang mendengar gerutuan Tiarapun hanya mampu mengeleng-gelengkan kepalanya. Setelah melihat isi chat dari teman-temanya. Tiara pun segera mengambil roti dan susu yang telah di siapkan oleh Gigi. Saat asiknya dengan sarapan paginya tiba-tiba ponselnya berdering menandakan bahwa ada pesan masuk dari seseorang. Dan tak disangka-sangkan seseorang yang mengirimkan pesan adalah seseorang yang beberapa hari ini tak semberikan nya kabar sama sekali. tak lain ialah Samuel yang ingin mengajak Tiara untuk makan bersama setelah selesai dari kampus. Tiara pun buru-buru membalasnya hingga ia lupa untuk menanyakan kemana bebapa hari ini menghilang tanpa kabar.

Memilih Aku (TIREZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang