" Neng, selama abang berkelana, lu jangan lirik kanan kiri yak! Awas lu!" Minho menggenggam tangan Seungmin. Ditatapnya wajah sang neng yang menyejukan hati.
" Kalau gua nyebrang ga lirik kanan kiri mah gimana? Lu mau gua keserempet becak online?"
" Ga gitu konsepnya, Guguk! Udah gua bikin romantis nih moment yak! Jangan ngajak perang mulu!" Minho emosi.
" Iya, maaf. Emosian banget sih jadi Kukang!"
" Neng, jaga diri disini. Makan yang banyak! Kalau ga punya duit casbon aja sama kang lontong yang cosplay jadi kang nasgor. Catet atas nama abang Minho ganteng gitu. Jaga kesehatan lu sama calon anak kita ya sayang," Minho mengharu.
" Ini gua ga ngerti sumpah! Anak siapa sih?" Seungmin menggelengkan kepala, batinnya sedikit menyesal karena sering getok pala Minho yang menyebabkan kehaluan berlebih.
" Abang pergi dulu neng! Lapyu bebh, muahh..."
" Iya udah pergi sono! Ga usah kebanyakan drama! Husstt..husstt..." Usir Seungmin manja.
Seungmin terus mengingat kejadian 3 bulan lalu sebelum Minho memutuskan untuk mengemban tugas negara, PKL di kota lain.
" Harusnya pulang kemarin kan? Kok belum ada tanda-tanda kehidupan? Lu ga lupa jalan pulang kan kukang?" Gumam Seungmin sambil terus melirik ke rumah sebelah yang masih gelap gulita.
" Ciee, ada yang kangen nih!" Ledek Jae yang sudah klimis mejeng di depan kediaman dua Kim.
" Apaan sih bang, cuma ngecek rumahnya doang..."
" Ngecek rumahnya apa ngecek yang punya rumah..." Wonpil yang datang pun ikut menjahili sang adik.
" Apaan sih," Seungmin jadi salah tingkah.
" Lu ga kuliah?" Tanya Wonpil yang aneh karena adiknya belum juga bersiap.
" Kuliah, hari ini kelasnya mulai siang."
" Owh ya udah, abang pergi dulu. Nanti jangan lupa kunci rumah."
" Siap komandan!"
" Duluan ya adek ipar," Jae dan Wonpil pergi bersama. Seungmin kembali menggalau di depan rumah.
Kini Seungmin sudah cakep paripurna dan bersiap untuk pergi kekampus. Suasana komplek belakangan menjadi sepi karena 3 mahluk astral sedang tidak ada di kandangnnya.
Minho PKL. Changbin lagi pulang kampung, ngadep baginda ratu. Dan Felix masih enggan beranjak dari Australia. Tapi Seungmin kini sudah mulai terbiasa dengan keheningan yang terjadi.
" Cakep nya bini abang... Mau kekampus ya? Ayok abang anter sayang." Suara gaib yang memecah keheningan hati Seungmin.
Seungmin menoleh, sesosok kukang sudah bersandar tampan di tembok rumah sebelah.
" Lu kapan dateng?" Seungmin terkejut. Minho memanjat tembok untuk sampai kerumah sebelah.
" Njir, kelakuan lu masih sama aja!" Keluh Seungmin.
" Guguk!" Panggil Minho yang tersenyum-senyum sendiri.
" Kenapa lu? Pulang PKL kesambet?!" Minho menarik Seungmin dalam pelukannya dan memeluknya erat.
" Lepasin! Gua ga bisa napas bego!" Seungmin meronta.
" Gua kangen banget sama lu guk! 3 bulan tanpa lu itu rasanya berat banget! Gua kayak mau mati rasanya!" Pelukan Minho semakin erat.
" Kalau gini ceritanya mah gua yang mati!" Keluh Seungmin yang makin kesulitan bernafas. Akhirnya Minho pun melepaskan pelukannya. Seungmin bernafas lega. Seungmin menatap Minho kesal dan memukul tangan Minho kencang.
" Njir Min! Baru juga ketemu udah KDRT aja lu!" Minho memegangi tangannya.
" Lu bilang mau mati ga ada gua, tapi chat gua ga pernah lu bales. Jangan-jangan nikung ya lu disono?!"
" Dengerin penjelasan abang dulu neng, abang ga mungkin berpaling dari neng."
" Bohong banget!"
" Serius elah, hp gua ga sengaja kejebur sumur waktu lagi nimba."
" Ga percaya!"
" Neng! Abang kesini melewati 7 gunung, 7 samudra, 7 sumur, cuma buat neng guguk seorang! Teganya kau meragukan cinta abang." Minho penuh drama.
" Iya, iya percaya... Ga usah lebay."
" Neng."
" Hm!"
Chup!
Tanpa aba-aba Minho mengecup bibir Seungmin dan membuat sang empu mematung.
" Tunggu ya neng! Abang mandi dulu! Lapyu sayang!" Minho berteriak gembira sambil berlari kerumahnya.
" Njir, kenapa sih tuh kukang! Main nyosor aja diluar! Bikin malu aja!" Seungmin menutup wajahnya yang memerah akibat serangan dadakan Minho.
Minho sudah siap, dia menghampiri Seungmin yang sudah menunggu manis di depan gerbang rumahnya.
" Ayo naik neng!"
" Njir wangi banget lu kayak kuburan baru!" Seungmin menutup hidungnya yang terusik oleh parfum Minho yang berlebih.
" Komplen mulu! Cepetan naik! Gua tinggalin juga nih!"
Seungmin naik kemotor, tangannya melingkar cantik di pinggang Minho.
" Kenikmatan mana lagi yang kau dustakan!" Gumam Minho dengan penuh syukur karena kemesraan yang tetjadi.
" Lu mau diem aja, apa mau jalan? Gua keburu bau matahari disini!" Keluh Seungmin.
" Siap neng sayang, kita berangkat ke KUA!" Seungmin memukul punggung Minho kencang.
" Eh maksudnya ke kampus. Cuzz..." Minho pun menarik gas motornya. Mereka berdua pun pergi kekampus bersama.
Kyuji_25
Harusnya TSUNDERE SEASON2 FINISH kemarin tapi apa daya author labil seperti biasa 😶
Semoga kalian terhibur dengan beberapa cerita tambahan ini
Sekian dan Terimagaji ✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] TSUNDERE [ SEASON2]
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca, Book ini mengandung unsur dewasa [21+]. Sekian dan terimagaji. Bahasa indonesia informal #bxb #2min #Jaepil