#ctsc 6

14 6 0
                                    


Syura dengan cepat mengeluarkan handphone dari dalam tasnya untuk memesan taksi.

Baru saja Syura mau memesan taksi tiba-tiba sebuah cahaya menyilaukan matanya.

Brumm.. brumm..

" Syura?" tanya seseorang setelah mematikan mesin motor nya.

"Ehh Ahmad! Ngapain kamu kesini?" Syura di buat heran bagaimana bisa Ahmad sang ketua kelas berada di sini sedangkan rumahnya bukan daerah ini atau jalan ini.

"Owh itu, baru aja gue mau kerumah Lo ada yang mau gue bahas penting sepenting hidup gue" receh Ahmad

" Emang apaan perasaan kita gak ada kerja kelompok ataupun tugas?"

"Bukan lah, nanti aja gue bahas pas di rumah Lo, ngomong-ngomong ngapain Lo berdiri di sini sendiri mana tempatnya suram lagi, emang pacar kesayangan Lo mana?" Tanya Ahmad.

Ya Allah entah bagaimana lagi Syura kali ini memberikan alasan yang tepat.

"Napa lo diam? Atau jangan-jangan Aslan ninggalin Lo di sini sendiri, jahat benar to Aslan" belum sempat Syura berfikir Ahmad langsung berbicara lagi. "Tapi kalau di pikir-pikir kagak mungkin Dhe soalnya kan Aslan jagain Lo banget" Tambahnya.

"Ah, itu tadi Aslan lagi nganterin bundanya" sungguh ia terpaksa memakai alasan dengan nama bunda Mariah entah kenapa kali ini otaknya tidak bisa berfikir panjang mungkin akibat kelelahan.

"What hanya karna itu! tumben banget tuh anak, kayak bukan dia banget, biasanya juga Lo bareng-bareng tumben juga bundanya kagak nyuruh Lo ikut bareng biasanya kan dia yang paling semangat". Dan bingo sungguh Syura tidak berfikir kalau pikiran Ahmad sampai kesana.

" It..u... Tadi Syura mau ke rumah Sinta ada yang mau di ambil, lagi pula rumah Sinta dan Aslan kan beda arah yang ada nanti kuburu malam jadi Syura naik taxi aja pas sampai di sini ehh malah mogok" bagus Syura alasan yang bagus.

"Owh itu terus taxinya mana?" Tanya Ahmad.

"Kok malah tanya terus sih? Lebih baik kita kerumah Syura kan katanya ada yang mau dibicarain, entar keburu malam lagi," kali ini Syura mengalihkan pembicaraan yang ada dia ketahuan bohong kalau pembicaraan ini terus berlanjut.

"Ehh, keturusan deh yah udah naik, sorry gue gak bawa helem soalnya gue gak tau kalau Lo mau nongkrong disini" ejek Ahmad.

Syura pun menaiki motor Aslan dan melenggang pergi menuju rumahnya dalam perjalanan pun Ahmad tak henti-hentinya bicara memang yah kalau orang cerewet pun gak ada habisnya.

"Jahat benar tuh sopir ninggalin Lo disana, sendirian lagi! kalau Aslan tau yang ada kelar hidup tuh sopir!" Teriak Ahmad bagaimana tidak teriak kalau suara deruh motornya kencang banget padahal kendaraan lewat hanya 1 atau 2 jadi bisa di bayangkan betapa kerasnya suara deruh motor Ahmad.

"Ehh jangan kasih tau Aslan kejadian ini yah please!" Balas teriak Syura, sungguh ia takut kalau dia pulang bareng cowo, walaupun teman kelasnya Aslan tetap marah entah apa alasannya, kalau pun dia bertanya alasannya Aslan pasti menjawab 'lo mau nama gue tercoreng jadi jelek'. Padahal alasannya gak masuk akal.

"Iyah! Tenang aja gue juga takut kali, yang ada gue babak belur kalau tau gue bonceng Ama Lo! Lagian punya pacar ko posesif banget," kali ini Syura tidak membalas ucapan Ahmad dia hanya terdiam entah apa yang dia pikirkan, Ahmad yang melihat Syura diam dia pun ikut diam entah kenapa Ahmad kali ini melihat raut wajah Syura di kaca spion berbeda. Entahlah ia juga susah mengungkapkan nya.

Brum...

Hingga tibalah mereka berdua di halaman rumah Syura.

Syura pun segera turun dari motor Ahmad dan memperbaiki rambutnya yang kacau karna terbawa angin.

Cintaku tak seindah ceritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang