31. Berubah

159 9 0
                                    

"Terkadang keterpaksaan menerima apa yang terjadi akan merubah kehidupan menjadi lebih baik meskipun dengan cara teramat tidak mengenakkan dalam hati menumbuhkan kepahitan."

-Agaraya-

Malam telah berganti pagi, Raya kini sudah berada di sekolah. Gadis itu membuka helmnya, tak disangka dibelakangnya ada sosok laki-laki yang dulu menjadi musuhnya kini berubah menjadi teman baiknya. Dialah Bintang Yeraham, sama seperti namanya Bintang bermakna penerang kegelapan. Bukan seperti dulu Bintang menjadi awan kelabu bagi kehidupan Raya.

"Pagi Ray," sapanya membuat seantero murid menyorotkan mata ke arah mereka. Ada yang menatap dengan tatapan sinis ada juga yang menatap dengan tatapan bahagia.

Semenjak kejadian yang lalu, Raya sudah last kontak dengan Aga. Padahal dulu laki-laki inilah yang menemaninya dikala yang lain tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Laki-laki yang dulunya dia benci sekarang berubah menjadi alasannya untuk berubah. Begitu juga dengan Bintang.

Kehadiran Aga sebagai si cupu dan kutu mengubah mindset Raya dan Bintang walaupun dengan cara yang menyakitkan.

Sekarang semuanya berubah gadis itu berniat nanti malam mereka akan pergi jalan-jalan ke pasar malam. Rain dengan Aga, sementara dirinya dengan Bintang. Saat malam nanti dia akan mencoba mengakrabkan hubungan Aga dengan Bintang bukan mengejek seperti dahulu.

Spesial untuk Rain, dia juga sudah siap memberi tahu kejadian waktu bersama Aga agar tidak akan terjadi kesalahpahaman yang akan merusak persahabatan mereka berdua.

Baru saja Raya mau membuka mulutnya untuk berbicara, Bintang sudah memotong apa yang ingin dia ucapkan.

"Ikut gue sekarang!" Perintah Bintang  langsung dengan lancangnya menarik salah satu tangan gadis itu.

"Ngapain sih?" tanya Raya dengan tatapan datar, tapi tidak dihiraukan oleh Bintang.

Kejadian ini juga membuat murid yang melihatnya menatap mereka berdua ada yang suka adapula yang tidak terima most wanted yang dicintai banyak kaum hawa sini harus dirampas oleh Raya, gadis yang dianggap tempramental dan sangat judes apalagi sama laki-laki.

Mereka berdua kini berada di taman disamping kantin. Sengaja memang mengajaknya bicara disini agar suasana bisa membuat keadaan tenang bukan riuh seperti saat murid baru sampai di SMA pasti akan menggangu moodnya.

"Gue ngajak elo kesini bukan buat baku hantam, 'kan kita udah damai kemarin," tutur Bintang melepaskan tangan gadis itu.

Di tempat ini dulu dirinya dia sering bertengkar dengan Bintang. Sampai membuat guru-guru yang berada di sekolah hanya geleng-geleng kepala melihat perilaku dua murid pandai tapi kelakuannya membuat kepintaran mereka tertutupi.

Tapi sekarang semuanya telah berubah, memang terkadang benar apa kata orang waktu akan merubah segalanya meskipun dengan caranya sendiri dan membuat yang mengalaminya harus bisa menerima dengan keikhlasan.
Raya memutar bola matanya dengan malas. "Iya, langsung aja to the poin."

"Ray, entar malem, kita jalan-jalan yuk," ajak Bintang dengan menyugingkan senyumannya.

Saat melihat perubahan dalam diri Raya, Bintang memutuskan untuk merubah sikap dan perilaku yang teramat tidak mengenakan di masa lalu.  Dia yang dahulunya playboy kini telah tobat dan tidak bermain dengan perempuan lagi meskipun dia hanya bermain tanpa ada status pacaran.

Agaraya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang