Come Left Chapter 15

2K 153 58
                                    

Hampir setiap hari pada jam makan siang Tay akan menyempatkan waktu untuk menemui New. Tay sangat senang karena ketika lelah dan menemui sang kekasih seperti saat ini, cukup membuat penatnya hilang. Apalagi menghabiskan waktu walaupun sebentar dan juga menikmati makan siang buatan seseorang yang dicintai benar benar seperti sebuah healing untuknya.

Seperti biasa selesai makan, maka New akan ikut mengantarnya sampai tempat parkir. Hingga tiba-tiba sebuah suara memanggilnya.

" P'Tay"

Suara yang amat ia kenali.

Membuat Tay menoleh seketika, bagaikan De Javu Tay menatap kehadiran sang suami terkejut. Kenapa sang suami bisa ada disini.

" P'Tay" panggil Gun yang kini tepat berada di hadapan Tay juga New.

Tidak jauh dari Tay, New juga cukup terkejut melihat kehadiran Gun disana.

" Hai sayang.. apa yang kau lakukan disini?" ekspresi Tay tiba tiba berubah menjadi gugup. New dapat menangkapnya dengan jelas.

" aku yang seharusnya bertanya pada P'Tay. Apa yang kau lakukan disini? Bukankah Cafe ini dan kantor cukup jauh?"

Tay mencoba mencari sebuah alasan yang dapat menolongnya dari kecurigaan sang suami.

"Hmm.. aku hanya mampir kesini sehabis presentasi ke perusahaan ***** yang ada di dekat sini" Bohong Tay.

" Bukankah ini sudah habis jam makan siang?" tanya Gun lagi setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 13.42pm.

Selama yang Gun tau, Tay adalah orang yang disiplin dan gila kerja. Jadi tidak mungkin ia sampai melewatkan jam kerjanya hanya untuk makan siang.

" Ah kau benar. Aku harus segera pergi. " Tay terlihat tergesa gesa ingin segera menghilang dari hadapan sang suami.

Tay menangkap di belakang sang suami ada teman-temannya jadi mereka menyapa Tay lebih dulu.

" Hai Mook, Jan." Sapa Tay ramah mencoba menutupi semua kegugupannya.

"Oh ngomong ngomong, aku dapat undangan dari Beam untuk pembukaan butik terbarunya. Sehabis makan mampirlah kesana sayang ajak teman-temanmu juga, ini pakai saja kartuku. Kalian bisa berbelanja dengan bebas." Tay memberikan Credit Cardnya pada Gun.

Untung saja Tay mengingat jika ia mendapat undangan pembukaan butik dari temannya, jadi ia bisa menutupi kecurigaan Gun terhadapnya dengan memberikan apa yang Gun senangi yaitu berbelanja.

" Kalau begitu aku pergi dulu, nikmati waktu makan kalian" Pamit Tay.

Sebelum benar-benar pergi Tay menyempatkan mencium kening Gun sekilas. New memalingkan wajahnya karena ia benci melihat semua itu.

Setelah Tay benar-benar pergi, New menuntun Gun juga teman-temannya ke tempat duduk.

" lihat Mook, P'Tay adalah suami idaman semua orang. Aku harap aku akan mendapatkan suami seperti dirinya." kikik Jannie.

Gun yang mendengarnya tentu amat bangga memiliki suami seperti sang suami bahkan teman-temannya merasa iri seperti itu.

Berbeda jauh dari pemikiran Gun, New hanya dapat memberikan smirk kecilnya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya laki-laki yang diidamkan semua orang itu adalah laki-laki yang memiliki simpanan. Dan simpanan itu adalah dirinya.

************************************

Hari ini Tay memutuskan untuk langsung pulang karena ia takut jika Gun semakin mencurigainya, cukup dengan siang tadi dimana jantungnya hampir berhenti berdetak melihat kehadiran suaminya saat ia bersama dengan New. Ketika pulang, Gun masih belum juga pulang sepertinya suaminya benar-benar menikmati menghabiskan uangnya. Tapi ia tidak begitu mengkhawatirkan tentang uang, seberapa banyakpun uang yang akan ia keluarkan bukanlah sebuah masalah asalkan sang suami tidak menaruh curiga padanya itu sudah cukup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come LeftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang