PROLOG

173 73 76
                                    

"Anak Lo yang ini ucul banget, Evi" ucap Vera begitu antusias ketika melihat bayi mungil tertidur dikeranjang bayi rumah sakit.

"Hasil ngos ngosan," bales Evi dengan kekehan di akhirnya.

"Gue nyoba gendong ya," izinnya.

"Abang, sini liat mama gendong baby girl." Vera  menggoda bocah berumur 2 tahun yang berada di gendongan Suaminya.

Vera tertawa melihat putranya yang menguel nguel pipi bayi digendongan nya, ia kira putranya itu akan cemburu nyatanya tidak.

Adam suami Vera menggelengkan kepalanya, "what a acttractive baby!" puji Adam.

"Anak kalian juga ganteng," ucap Tama dan Evi bersamaan

Ide cemerlang muncul diotak vera, "kalo kalian tertarik sama hasil dari bibit suami gue dan  sebaliknya, gimana kalo kita jodohin aja mereka?"

"BOLEH." Suara mereka bertiga menggema diruang rawat inap VIP itu alhasil membuat baby Liora dan kembarannya menangis

" Suara mereka bertiga menggema diruang rawat inap VIP itu alhasil membuat baby Liora dan kembarannya menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼

"Rere, kok muka kita sama?" tanya Bocah perempuan berumur 6 tahun

Rere tertawa, "kata bunda kita itu kembar,  Rara."

"Kembar itu apa? aku gak pernah dikasih tau sama bunda."

"Masa kamu gak tau apa itu kembar?"

"Bunda jarang main sama aku, jadi gimana bisa aku tau apa itu kembar."

"Is, yaudah sini aku kasih tau"

Rara sedikit menggeser tubuhnya kearah Rere.

"Jadi ... kembar itu yang muka nya mirip, baju nya selalu sama, lahirnya barengan gitu kata Bunda."

🌼

Bocah 9 tahun itu berjalan memasuki rumah dengan tertatih tatih, wajahnya penuh dengan buliran peluh menahan sakit akibat kaki nya yang terluka

"Bunda, kaki Rara sakit," lirihnya ketika melihat Bundanya membawa baskom berisi air dengan wajar khawatir

Evi melihat kaki Liora yang mengeluarkan darah segar. "Sudah dibilangin diam dan belajar dirumah!!"

"Tapi kan Rara cuma pengin main."

Raut wajah khawatir itu memudar terganti dengan aura penuh kekesalan. "ngejawab terus kerjaannya, anak pembangkang!"

Rara berusaha menulikan pendengarannya, telinga nya tidak siap jika harus mendengar setiap kata menyakitkan dari bibir Bundanya.

"Urus luka kamu sendiri! jangan gaduh!  Rere sedang sakit." ucap Evi sebelum dia melangkah pergi

Sudah diduga Bundanya itu tidak akan membantunya jangankan membantu, menunjukan kekhawatirannya pun tidak, walaupun Evi tahu Liora sedang kesulitan tapi Evi akan tetap mementingkan Rere

Bukannya kita kembar tapi kenapa Liora selalu diperlakukan berbeda? apa bedanya gressa dan Liora? kita sama sama anak Bunda bahkan terlahir dari rahim yang sama, batin Rara berucap.

Dia menangis bukan karna luka dikakinya tapi karna perlakuan Bundanya.

Dunia memang jahat. Semangat Rara untuk menjalani hari hari penuh luka liku didepan sana.

🌼

Ini baru prolog! yu ikuti dan baca terus cerita gua yang segini adanya.

Voment wajib banget cause itu secercah semangat buat kita para author apalagi gua yang pemula:)
 
Kasih semangat buat Rara dilapak inii gaisss

Aidan's LioraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang