Warning⚠️
Part ini mengandung bawang:(
"Aku nggak mau kamu jadi bintangku, Al." Keina mengalihkan pandangannya, berganti menatap lurus ke depan.Karena bintang cuma muncul sesaat. Nggak kayak langit yang selalu ada setiap saat.
Alga hanya terdiam, mencoba mencerna perkataan Keina.
Keina kembali menatap Alga, kali ini ekspresinya berbeda. Tampak sedikit murung."Al, di deket kamu aku nyaman, tapi aku nggak mau kalo kita jadian," Keina menundukkan kepalanya.
"Tapi kenapa, Na?"
"Oke, kenapa aku nggak mau ngubah status kita lebih dari seorang sahabat?"Keina menatap teduh wajah Alga.
"Karena aku nggak mau kehilangan kamu, Al. Aku nggak mau kalo setelah kita pacaran, kita bakalan sering berantem yang akhirnya bisa ngejauhin kita. AKU NGGAK MAU ITU!" Nada bicara Keina sedikit naik, dia terlihat emosi. Keina bukannya marah, hanya saja dia tidak ingin kehilangan sahabat terbaiknya.
Alga mengusap wajahnya kasar, lalu mendekati Keina.
"Gue janji Na, hubungan kita bakalan baik-baik aja."
"I'm not sure about that. I hope you can understand."
Meski terasa pedih untuknya, Alga mengangguk paham dan tersenyum. Perasaan yang dia pendam selama tiga tahun ternyata tidak mendapat balasan. Bagaimana lagi? Alga tidak mungkin memaksa Keina untuk menerima cintanya.
Alga menatap Keina lekat-lekat, membuat Keina kembali menatapnya. "Gue ngerti, Na."
Alga memegang kedua bahu Keina, kini mereka berdua saling berhadapan. "Maaf, gue cuma mau ngungkapin perasaan gue yang udah sejak lama gue pendem. Gue juga mau mastiin kalo Lo punya perasaan yang sama ke gue atau nggak. Dan sekarang gue udah lega karena gue udah tau jawabannya," Alga tersenyum.
Maaf, Al. Aku yang egois.
"Sekali lagi maaf, Al. Aku nggak bermaksud buat nyakitin hati kamu."
"Lo nggak salah, Na. Jadi jangan minta maaf," ucap Alga sambil mengusap air mata Keina. "Jangan nangis, Na. Gue nggak bisa ngeliat lo sedih. Di sini yang harusnya nangis tuh gue, kan gue yang ditolak."
Sontak Keina terkekeh akibat ucapan Alga. Ada benarnya juga, tetapi tetap saja Keina merasa bersalah. Keina merasa seperti orang yang paling jahat. Namun, sungguh, dia tidak bermaksud untuk mempermainkan kesabaran Alga.
"Tapi kamu nggak marah 'kan, Al?"
"Enggak, Na. Kita saling support aja, setelah sukses nanti gue bakalan ajak lo ke sini lagi. Gue tanyain hal yang sama, dan lo nggak boleh nolak." Alga menaikkan kedua alisnya, menggoda Keina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Ideals (TELAH TERBIT)
Novela Juvenil"Lo suka bintang?" "Suka," jawab Keina singkat. "Kalo gue mau jadi bintang buat lo boleh, nggak?" "Aku nggak mau kamu jadi bintangku, Al." Keina Ayu Pratibha, gadis ambisius dengan sejuta mimpi di kepalanya. Baginya, tidak ada yang jauh lebih berha...