PEMBATAS '1

387 195 134
                                    

Setelah menjalani karantina otak. Akhirnya ymr kembali mempublis cerita random yang tidak tahu apakah bisa berjalan sesuai rencana? Atau wacana?

 Akhirnya ymr kembali mempublis cerita random yang tidak tahu apakah bisa berjalan sesuai rencana? Atau wacana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 1.
"Mereka semua ambisius"

(*)


Di taman dekat sekolah dasar, ada seorang gadis kecil dengan seragam sekolah lengkap sedang duduk di ayunan seorang diri. METHA ANGELINA SHIREIN'Z

"Metha...!"

Gadis kecil berusia 10 tahun itu menoleh ke sumber suara dan tersenyum mendapati wanita paruh baya yang sangat ia kenal dan ia sayangi memanggilnya dengan tangan menggenggam erat permen lollipop favorit nya. IRANIA METANIR MAWAH

"Jangan lari lari!" Pinta ira saat metha berlari ke arahnya namun tak di hiraukan oleh Metha.

Metha tersenyum saat menerima permen dari mamanya begitu juga dengan ira. Tapi senyum itu tak bertahan lama, saat metha menyadari tak ada sosok yang ia harapkan ikut menjemputnya.

Menyadari perubahan ekspresi pada putrinya, Ira mengerti dan berjongkok menyamakan tinggi badan Metha agar dapat melihat dengan jelas wajah Metha.

"Metha kenapa? Ga suka permen nya, ya?" Tanya Ira sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi pandangan Metha.

Metha menggeleng "ngga, Metha suka sama permennya, tapi.."

Ira menaikkan sebelah alisnya saat Metha menggantungkan ucapannya.

"Kenapa?"

"Papah bilang, papah bakal ikut mamah jemput Metha, tapi Metha ga liat papah jemput Metha hari ini," jelasnya dengan nada kecewa.

Ira terteguh, mencoba tetap tersenyum meskipun hatinya sakit mendengar Metha bicara begitu lirih.

"Papah sibuk cari uang untuk beli kado Metha, sebentar lagi kan Metha ulang tahun." Dengan senyum Ira mencoba meyakinkan Metha.

"Oh iya, sebentar lagi aku kan ulang tahun, ya?" Ucap Metha penuh semangat

"Iya, makanya Metha ga boleh sedih lagi, mending kita beli ice cream aja gimana?" ajak Ira di balas anggukan oleh Metha.

___

Keheningan menyelimuti makan malam Metha dan keluarganya, Ira melirik Metha yang sepertinya tidak berselera dengan makanannya, Ira menyenggol lengan suaminya yang sedang asik dengan ponselnya. DIRGANTHAMA HANDOYO

Saat Thama menatap Ira, Ira memberi sinyal kepada Thama untuk menegur Metha. Thama mengangguk dan menaruh ponselnya di saku bajunya.

"Ehem.. Metha?" Panggil Thama

PEMBATAS [ DISCONTINUE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang