13

1.5K 298 40
                                    

“(Y/n), Koko!”

(Y/n) melambaikan tangannya di udara dengan semangat melihat Inupi yang tersenyum kearahnya dan Koko.

Wanita itu sedikit berlari menghampiri Inupi yang masih memasang senyum tipis yang manis abis.

Setelah berjam-jam perjalanan udara akhirnya, (Y/n) dan Koko sampai di bandara Tokyo. Koko inisiatif mengabari Inupi dan ternyata pria itu datang menjemput.

Padahal mah gak usah juga gak apa-apa.

“Bagaimana liburanmu? Seru?”

(Y/n) mengangguk menjawab pertanyaan Inupi.

Inupi, pria itu terkekeh. Netranya menangkap rambut sang Gadis pujaan- ekhem! Yang dipotong.

Pasti disuruh koko.

Inupi menghela nafas, “Rambutmu kenapa dipotong?”

“Kena permen karet.”

“Bohong.”

“Eh, Koko, sayang, cepetan!” (Y/n) mengalihkan pandangannya pada Koko yang berjalan lambat dengan wajah tak enak dilihat.

Koko kenapa sih?

Koko mempercepat jalannya, “Tau gini gak usah ngabarin.” gumamnya pelan.

Pria itu menggandeng tangan (Y/n) saat berada di samping nya, “Udah ayo balik.”

Inupi menatap ke arah lain saat Koko melakukan itu.

Apa nih? Bau-bau apa nih? Cemburu, ya?

Ketiganya berjalan keluar dari dalam bandara yang terlihat sibuk hari ini. Suara bisingnya memekak telinga, kawan.

(Y/n) berdehem, “Boleh nanti sekalian beli makan?”

“Kamu masih belum kenyang? Di pesawat-”

“Iya, kamu gak mau beliin?”

Koko menghela nafas, “Nanti beli.”

(Y/n) mengangguk, “Inupi mau ikut ke apartemen atau nanti mau pulang langsung?”

“Inupi bakal balik, Draken pasti nyariin dia.” yang menjawab malah Koko.

Inupi berdecih di dalam hati, “Aku ikut ke apartemen kok, Draken sedang naninuneno sama Mikey.”

“Hah?”

“Les piano, Mikey lagi les piano sama Draken.” sahut Koko.

Inupi terkekeh, “Ya, itu.”

(Y/n) mengangguk, “Oh.”

Ih, nyesek.

Masa oh doang?

“Oh, iya, kenapa rambut kamu dipotong?”

Koko berdecak, “Banyak *nakon!”

“Letak kesalahanku dimana?” tanya Inupi dengan wajah kesal.

(Y/n) mencoba tegar di tengah-tengah pertengkaran antarsahabat itu.

Cobaan apa ini?

Gadis itu mau makan makdi, kenapa malah begini?

“Dia pacarku!”

“Oh? Kau menganggapnya begitu?”

“Tentu-”

“Kupikir kau hanya menjadikan nya sebagai pelampiasanmu akan Akane.”

“Inupi!”

-- ര ----- ര --

Typo? Gomen

*Nakon = nanya

𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐇𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang