05

2.9K 329 23
                                    

Sorry kalau up-nya lama, jadi mulai sekarang sistem up-nya akan saya ubah.

Btw happy 1k 🥳 gila seneng banget bisa 1k pembaca walaupun vote nya gak se imbang tapi gak papa yang penting karya saya banyak yang baca ☺️

Target agar bisa up ke bab berikutnya adalah 50 vote!
Kesannya jadi ngemis yah? Santai aja, jadi target 50 vote itu gak terlalu saya pedulikan, hanya saja jika mencapai 50 vote, up-nya bakal lebih cepat.

Jika tidak mencapai target maka up-nya bakal 2 hari kedepan yah ☺️

Happy reading ~'

•••

ARRGHH!!

STOP HENTIKAN

ARRGHH

Erangan kuat terdengar begitu nyaring di sebuah ruangan yang begitu dingin suasananya.

"DIAM!!" Bentak seseorang yang membuat seorang wanita yang mengerang kesakitan tadi menjadi terdiam menutup bibirnya dengan kuat.

"Bagaimana dengan penyiksaan yang ku berikan? Masih kurang?" Orang itu mencengkeram kuat kedua pipi wanita yang hanya menangis tanpa suara.

"Mau mati hari ini juga?" Tanya orang itu pada wanita yang di siksanya tadi.

Sebuah anggukan di dapatkan, gila! Sungguh gila, di saat orang lain ingin hidup tapi wanita itu ingin mati sekarang juga?

"Tidak akan semudah itu!" Ujar orang itu kemudian mengambil gunting bunga dan... ARRRGGHH

Satu jari tangan terputus! Sungguh sadis cara penyiksanya.

"Ini akan nikmat sayang," ucap orang itu tersenyum kemudian mengambil air di sebuah wadah dan tunggu! Garam dan cairan asam?

ARRGHH

Lagi lagi dan lagi suara wanita itu terdengar memenuhi ruangan itu.

Orang itu mencelupkan tangan wanita itu pada air yang dia bawa. Sungguh nikmat, pikir orang itu melihat orang yang dia siksa menjadi seperti itu.

Drtttt Drtttt

Suara yang berasal dari ponsel milik orang itu membuat aktivitasnya harus terhenti.

"Ada apa?" Tanya orang itu pada seseorang diseberang sana.

"Lokasinya sudah saya temukan bos," kata seseorang di sebrang sana.

"Bagus, siapkan semuanya dengan baik dan tunggu perintah saya untuk tindakan selanjutnya!" Peringat orang itu.

"Baik boss."

Sambungan telepon terputus kemudian orang itu menatap wanita yang di siksanya sudah tak sadar diri. Orang itu pergi keluar dari ruangan yang membuat hawa di sekitarnya menjadi suram.

...

Terlihat lista dkk sedang mempersiapkan acara kejutannya, mereka menghias ruangan yang di tempati oleh Rissa dan Alvin menjadi tempat yang seperti acara pesta namun terkesan lebih pesta yang tak kekanak-kanakan.

Sedangkan Rissa sedang melakukan pengecekan di ruangan lain sedangkan Alvin di periksa mengenai kepalanya yang sering sakit akhir-akhir ini.

27 menit kemudian

Rissa dan Alvin siap masuk kedalam ruangan karna mereka memang telah selesai melakukan pengecekan.

Saat memasuki ruangan tiba-tiba terdengar suara letusan

BOM

Suara keras berasal dari ulah Aurel dan yang lain, hal itu membuat Rissa kaget namun tetap dengan senyum yang mengembang manis dengan hal yang di lakukan oleh sang sahabat.

Mereka berpelukan melepas rasa rindu yang di pendam masing-masing.

"Wi, RD sekarang gimana?" Tanya Rissa pada Dewi yang selaku wakilnya.

"Baik kok ris, cuman Nata sama bokap nya belum bisa gw temuin." Dewi berucap sambil sedikit menunduk.

"Hmm," Rissa hanya bergumam dan melanjutkan acara antara mereka.

Tanpa di sadari semuanya, Rissa diam-diam mengetik sesuatu kemudian mengirimnya ke seseorang.

"Semua skenario yang di rencanakan beres!" Isi pesan yang di kirim oleh.

Rissa tersenyum dengan misterius kemudian melanjutkan acaranya.

Sedangkan Alvin menikmati acara ini namun ada hal yang aneh! Kepalanya kini mulai menjadi titik kesakitan nya.

Ingin berteriak namun dirinya takut menganggu acara yang sedang di nikmati oleh para teman-temannya.

*Alvin POV

Arrrggg sakit banget gila!

Gua gak tau kenapa setelah gua sadar dari koma kepala gua jadi sering sakit.

Tiba tiba Rissa menoleh pada gua dan berjalan mendekat.

"Abang gak papa kan?" Tanya Rissa pada gua

Gua tersenyum, Rissa sangat peka terhadap apa yang gua rasakan walau tanpa harus gua ucapkan.

"Abang gak papa dek," ucap gua dengan senyum yang mengembang, mencoba untuk menyakinkan kalau perkataan gua memang benar.

Rissa tampak masih ragu dengan pernyataan gua tapi ia mencoba percaya akan apa yang gua katakan.

Shit!

Kenapa makin sakit sih, sial!

Lama gua menahan sakit hingga  semuanya menjadi gelap.

...

*Author POV

Rissa dan yang lainnya mengira bahwa Alvin hanya tertidur semata karna sedari tadi Alvin tak mengeluarkan suara apapun.

Namun suara alarm tanda bahaya berbunyi membuat semuanya heran dengan apa yang terjadi, gua kan gak kenapa-kenapa trus kok alarm bunyi? Pikir Rissa.

Ujung matanya langsung menangkap Alvin yang tak bergerak sama sekali.

"Abang!" Rissa berteriak dengan keras membuat semuanya tau apa yang terjadi sekarang ini.

"Gua tidur duluan yah," ucap Alvin yang ntah itu sadar atau hanya gumaman semata namun hal itu membuat Rissa ingin berteriak namun tertahan dengan rasa sesak di dadanya.

"Makasih dek." Gumam Alvin dalam ketidaksadaran nya dengan satu senyuman indah terbit.

"ABANGGGGGG!!"

.

.

.

Oke segitu dulu yah soalnya dah ngantuk hehe

Part berikutnya bakal panjang kok ☺️

Khusus part ini cuman part yang bikin penasaran doang kok.

Vote and komen jangan lupa!

K'Q Mafia World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang