5

2.6K 323 11
                                    

"tidurlah"suara itu membuyarkan lamunan Lyon yang kini tengah menatap pada gelapnya langit

Lyon tengah berpikir,apakah ia layak hidup di keluarga ini?lalu apa yang terjadi dengan tubuh nya jika dirinya berada di raga orang asing?apa tubuhnya sudah meninggal?atau pak tua itu menyelamatkannya?

Terlalu fokus pada pikirannya hingga Lyon tak sadar jika ada pria di belakangnya selain dirinya yang tak lain adalah Niel kakak pertamanya

Melihat tak ada balasan Niel memangku Lyon begitu saja hingga membuat sang empu terkejut,namun Lyon tak melawan atau memberontak ia hanya terdiam melihat apa yang akan di lakukan kakak pertamanya

Niel membaringkan Lyon di kasur empuknya,mengelus rambut hitam yang ber-aroma permen karet yang sepertinya akan menjadi candu baginya

"Tidurlah ini sudah larut,bukannya besok kau harus sekolah"Lyon tak menjawab ia memejamkan matanya menikmati elusan dari Niel hingga ia tertidur

Nile yang melihat Lyon tertidurpun hanya tersenyum kecil,mengecup dahi adiknya"Sweet dream dear brother"setelah itu Niel pergi dari kamar Lyon dengan hati hati
.
.
.
.
.
.
.
Lyon terbangun dari tidur lelapnya,ia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 06:00 terlalu pagi untuk ia bangun,beberapa menit Lyon terdiam mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul lalu pergi ke kamar mandi

Melakukan ritual paginya lalu mengenakan seragam yang telah Liam siapkan,tentu saja seragam sekolahnya sama seperti kakak keduanya,sengaja agar Liam dapat mengawasi Lyon agar tak terjadi hal buruk seperti dulu

Untuk sekian kalinya Lyon menghela nafas,ia merasa frustasi dengan bentuk wajahnya,ini...terlihat menjengkelkan,meski ia sudah berdandan bad boy tapi wajahnya tak mendukungnya apalagi pipinya yang sedikit chubby dengan pony yang menutup dahi nya

"Ck sialan Lo"umpatnya yang ke sekian kali

"Tuan muda,tuan besar beserta tuan muda pertama dan kedua sudah menunggu anda untuk sarapan"

Mendengar ucapan Haris segera ia mengambil tasnya yang sangat ringan,seperti tak ada isinya namun percayalah dalam tas itu berisi 1 buah buku dan balpoin

Melangkahkan kakinya menuju lantai bawah,sebelum itu Haris sudah menjelaskan tentang sekolah yang akan Lyon tempati

1 hal yang pasti sekolah itu milik daddy-nya Liam,sepertinya Liam benar benar menjaga Lyon terlihat dari sikapnya yang protectif padanya namun ia tak peduli

"Good morning"sapa Lyon lalu duduk di bangku dekat dengan Niel

"Apa kau tak akan mencium pipi kami Lyon"tanya Liam ketika putra bungsunya langsung duduk begitu saja

"Apa itu perlu"balas Lyon dengan menaikkan satu alisnya

"Lupakan,mari makan"ucap Liam,lalu mereka melakukan sarapan dengan hening sesuai dengan aturan keluarga Astaroth
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Lyon mulai jengah pada pria tua di sampingnya itu yang terus berbicara hingga berbusa"apa kau tak lelah pak tua"tanya Lyon yang berusaha sabar menghadapi pria tua di hadapannya

Sedangkan pria itu yang di sebut pria tua oleh anaknya merasa jengkel,yah anaknya karna pria itu adalah Liam yang terus memberikan wejangan pada Lyon agar tak melakukan hal aneh

"Baiklah kau boleh keluar,ingat jangan berbuat hal aneh jika ada orang yang membullymu lakukan sesukamu,katakan padanya jika kau adalah putra dari William vernando Astaroth,kau paham bocah nakal"

Lyon mengangguk paham,ia keluar dari mobil itu tanpa berpamitan pada Liam,sedangkan Liam yang melihat tingkah putranya hanya bisa berpasrah,sungguh ia rindu dengan sikap putranya yang dulu meski tak ayal ia juga menyukai sikap baru putranya

Tap tap tap

Lyon terus berjalan menuju kelasnya, ia sudah tahu dimana letak kelasnya, lalu kemana gio?bukannya gio satu sekolah dengan Lyon?masih ingatkah jika gio masih memiliki urusan lain jadi Lyon sekolah terlebih dahulu

Sedari tadi kupingnya terus berdengung mendengar bisik bisik para siswa tentang dirinya,
penampilan Lyon memang sedikit aneh,dirinya memakai masker yang menutupi setengah wajahnya tapi meski begitu mereka yang melihatnya bisa menyadari di balik masker itu ada wajah tampan yang tersembunyi

Sedari tadi kupingnya terus berdengung mendengar bisik bisik para siswa tentang dirinya,penampilan Lyon memang sedikit aneh,dirinya memakai masker yang menutupi setengah wajahnya tapi meski begitu mereka yang melihatnya bisa menyadari di balik mas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Lyon)

Brukkk

Sesuatu yang keras menghalangi jalan Lyon,ia tak jatuh karna keseimbangan tubuhnya cukup bagus meski tubuh yang ia tempati cukup lemah

Mendongkak-kan kepalanya guna melihat siapa yang di hadapannya, ternyata hanya segerombolan siswa yang ingin bermain dengannya,di balik masker itu Lyon tersenyum senang,ahk akhirnya ia memiliki mainan

"Well ada anak baru nih"ucap pemuda di hadapan Lyon, sepertinya ia adalah ketua mereka,
penampilannya cukup biasa lalu netranya menatap pada name tag di dada pria itu

Jonhson prawira nama dari pemuda yang memandang Lyon rendah,
bahkan dengan tak berperasaan Johnson menendang perut Lyon tanpa tahu apa yang akan terjadi setelahnya

"Kebal juga loh"ucap johnson dengan kembali menendang perut Lyon yang ke 2 kalinya

Lyon terdiam,ia tak merasakan sakit, fakta yang Lyon sadari ketika menempati tubuh ini adalah ia tak bisa merasakan rasa sakit bahkan Lyon pernah menyayat tangannya guna memastikan apakah dirinya merasakan sakit?dan jawabannya tidak

Johnson menggeram marah pada pemuda yang baru saja ia tendang, dengan tangan yang mengepal Johnson memukul wajah Lyon beberapa kali hingga suara tajam nan dingin itu begitu menusuk di Indra mendengarannya

"Apa kau sudah puas"tanya Lyon dengan nada dinginnya,sudah lama ia tak berbicara seperti ini,apalagi ketika ia bertransmigrasi ke tubuh bocah ini

Johnson terdiam, tangannya hendak memukul kembali wajah Lyon namun terhenti begitu saja ketika tangan Lyon mencekal tangannya

"Sepertinya kau belum puas,baiklah aku akan sedikit bermain dengan mu"

APOLLYON BILE{Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang