Dia tidak menyangka harus menginjakkan kakinya lagi di rumah sakit ini, Luna berjalan masuk dan kembali menyusuri koridor rumah sakit yang sama seperti kemarin. Kali ini gadis cantik itu sendiri karena Boyoung akan mengurus beberapa hal di perusahaan
Tadi dia sudah diberitahu oleh Jisoo mengenai letak kamar Jennie, jadi sekarang Luna tinggal masuk ke ruangan di depannya itu. Ia mengetuk pintu itu dan setelah mendengar perintah masuk dari dalam, Luna membuka pintu kamar VVIP itu
Jisoo tampak mematung di tempatnya duduk ketika melihat Luna yang berdiri di depan pintu itu, ini terasa mustahil untuknya. Terlalu ajaib untuk menjadi kenyataan, setelah kejadian kemarin malam yang tak kalah mengejutkannya
"Jangan salah sangka, aku bahkan memesankan hotel untuk pegawai ku yang lembur" ujarnya setelah mendapati binar mata kakak sulungnya yang tampak bahagia
Jisoo bahkan tak bisa menyembunyikan betapa bahagianya dia sekarang, senyum cantik itu enggan luntur dari bibir berbentuk hatinya. Matanya terpaku pada Luna yang kini duduk di sofa putih di sebelahnya sambil menyibukkan diri dengan handphone nya
Kemarin malam, Jisoo tidak benar-benar tidur di dalam mobil. Gadis cantik itu menginap di ruang istirahat kantor Luna, meski memang tidak senyaman di mansion Soohyun. Tapi Jisoo merasa sangat bahagia, setidaknya Luna masih peduli padanya. Walaupun hanya setitik
"Baiklah, tolong jaga Jennie sampai dia bangun eoh, uri Luna" ujarnya tanpa menghilangkan senyum lebar itu sama sekali lalu keluar dari kamar rawat Jennie
"Namaku Ilona--" pintu kamarnya tertutup sebelum Luna sempat menyelesaikan kalimatnya
Gadis muda itu menghela napas kasar, lalu melirik pada Jennie yang masih enggan membuka matanya itu. Merasa sifatnya yang aneh, Luna kembali memfokuskan pandangannya pada layar kecil di tangannya itu
Waktu berjalan cukup cepat, nyatanya sekarang sudah hampir siang. Namun tampaknya Jennie sama sekali tidak berencana untuk bangun
"Dia tidur, pingsan, atau mati ??" desis Luna kesal, dia tidak bisa melakukan apapun sekarang karena Jennie belum bangun. Tak bisa ke kantor, tak bisa pulang ke penthouse nya, tak bisa mempersiapkan buku untuk kuliahnya malam ini, dan masih banyak lagi hal yang tak bisa ia lakukan
"Jennie, sudahi drama mu. Aku harus pergi sekarang" Luna berdiri di sebelah kakaknya sambil berkacak pinggang, dia sudah cukup muak dibuat gadis bermata kucing itu
Tidak ada jawaban yang ia terima dari Jennie yang masih terbaring tak bergeming sama sekali itu, Luna mengacak rambutnya frustrasi. Dia tidak bisa tenang melihat Jennie yang berwajah pucat pasi seperti itu
Gadis itu berjalan seperti kereta api mengitari kamar luas itu sambil berdoa supaya Jennie cepat bangun. Selain dia ingin ke kantor, diam-diam dia juga khawatir dengan keadaan kakaknya
*Tok tok tokk~
Suara ketukan pintu membuatnya kembali duduk di sofa putih itu, kembali melihat handphone nya yang sebenarnya sudah bosan ia tatap
"Surprise !!" pekik Jisoo dengan senyum terlebar yang bisa ia berikan sekarang
Berbeda dengan kakak sulungnya, sepasang kembar itu berdiri mematung seperti tersihir ketika melihat Luna duduk di dalam sana. Sedangkan Luna hanya melirik sejenak kearah kakaknya, lalu membereskan beberapa barang bawaannya
"Kau mau kemana ??" tanya Jisoo panik ketika melihat bungsu Kim itu mengepak barang-barangnya
"Bukan urusan mu" Suara dingin yang keluar dari mulut Luna cukup untuk membuat suasana hati Roseanne yang awalnya bahagia mendadak berubah kesal
YOU ARE READING
Ocean
RandomApakah semuanya harus pergi seperti ombak di tepi laut ?? Tidak bisakah seseorang tinggal di sisinya ?? Ini cerita tentang dia yang berusaha untuk tampak baik-baik saja tanpa seseorang di hidupnya. Dia... sudah lelah ditinggalkan Ini cerita tentang...