"Apa lu liat-liat!", seru haura pada seorang pria di sebelahnya saat ia akan masuk ke dalam apartemen.
Pria yang berniat baik itu diam sampai haura tidak ada lagi di sebelahnya. Ia pun ikut memasuki apartement barunya.
"Siapa sih cowok tadi? Penghuni baru kali ya?"gumam haura sambil menaruh barang belanjaannya.
Ia baru pulang setelah puas berbelanja dengan teman-temannya tadi sore, selepas kuliah mereka semua menghabiskan waktu bersama di mall.
Seakan tak peduli dengan pria tadi, haura melanjutkan aktifitas malam nya sebelum ia tertidur.
Sinar matahari mulai naik, pertanda bahwa pagi datang namun haura masih bergelung nyaman di kasur.
Kring kring
Bunyi alarm akhirnya membangunkan haura, gadis itu mengucek kedua matanya dan lihat ekspresinya...
"Ya ampun gue hampir telat!!!" teriak haura. Ia bergegas ke kamar mandi, dan berganti pakaiannya asal tanpa melihat apa yang ia pakai. Karena tidak ada waktu lagi baginya untuk memilah milih pakaian.
Kemudian gadis itu berlari tergesa-gesa menuju parkiran mobil. Ia berkendara dengan cepat agar sampai tepat waktu, jika ia telat maka akan di pastikan haura keluar kelas kembali.
Haura masa bodo dengan tatapan dari beberapa orang yang melihat ke arahnya. Yang penting sekarang adalah masuk kelas dosen killer.
"Hah hah hah... Capek!"
"Permisi bu",ucap haura membuat semua orang menolehkan pandangan ke arahnya.
"Haura, ini jam berapa! Kenapa telat!", omel bu Rara si dosen killer perempuan. Bu rara itu galak menurut nya.
"Maaf bu, tadi saya bantu kucing nyebrang dulu tadi jadi telat".
Alasan yang di lontarkan haura membuat semuanya tertawa tak percaya. Termasuk salah satu orang di belakang bu rara.
"Masuk kamu!".
"Makasih bu", ujar haura menunduk malu.
"Tunggu dulu!", cegah bu rara
"Kenapa bu?", tanya haura bingung.
"Kamu mau kuliah apa mau fashion show?!!", sindir bu rara.
Haura menyeritkan kening nya bingung, apakah ada yang salah dengan penampilannya pagi ini?
Lalu ia melihat tubuhnya, dan betapa terkejut haura saat tau baju apa yang ia kenakan ini.
Sebuah gaun berwarna merah menyala diatas lutut dengan belahan dada sedikit menurun.Haura meringis malu, "maaf bu, saya buru-buru tadi".
"Yasudah sanah duduk di belakang!".
"Baik. Kita lanjutkan ya. Perkenakan ini dosen pengganti ibu selama ibu cuti hamil. Jika ingin menanyakan nama dan lainnya tanyakan saja padanya. Kalau begitu ibu permisi.
Mari pak". Pamit bu rara.
"Terimakasih bu rara", balas pria itu
"Lu telat lagi ya?" tanya fira berbisik.
"Hmm. Gue telat bangun"
"Dasar kebo lu ya, udah gua telponin masih aja kaga di angkat angkat"
"Ngantuk gue"
"Yang mengobrol bisa menghadap ke depan?" ujar dosen baru itu.
Haura serta fira langsung diam menurut.
"Perkenalkan nama saya Abizar Miqdad Nazeeh. Saya akan mendampingi kalian di mata kuliah bu rara di semester ini.
"Pak pak, tanya umur dong!" ucap bella. Ia selalu tertarik dengan pria tampan. Dan tak akan menyia nyiakan waktu berkenalan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIZAR & HAURA the End ✔
Teen Fiction"Sebaiknya kita percepat saja dawas pernikahan mereka, saya takut kalo mereka tinggal bertetanggan gini terjadi hal yang tidak kita ingin kan". Seakan paham dawas mengangguk setuju. "Yaudah bagaimana jika jum'at besok kita nikah kan mereka" "APA...