Happy reading
hope you like the story♡Seorang gadis cantik berjalan keluar bandara dengan mengeret sebuah koper berukuran sedang. Tangannya terangkat keatas melepas kacamata yang bertengger dihidungnya. Sudah lama ia tak menginjakkan kaki di tanah kelahirannya sendiri. Banyak yang berubah setelah kepergiannya enam tahun yang lalu.
Setelah kematian bundanya sekitar enam tahun yang lalu, ayahnya terpaksa mengirimnya tinggal bersama omahnya di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Alasan ayahnya mengirimnya ke Amerika adalah agar dirinya tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang seorang ibu, walaupun peran ibu digantikan oleh omahnya.
Namun, beberapa bulan yang lalu, omahnya meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya sejak lama. Ia pun memutuskan untuk pulang, tetapi sang ayah melarangnya pulang dengan alasan pendidikannya belum selesai di sana.
Dua minggu yang lalu, dirinya telah menyelesaikan urusan kepindahan sekolahnya ke Indonesia tanpa sepengetahuan ayahnya. Dan hari ini, ia berniat akan memberikan kejutan untuk ayahnya dengan kedatangannya ke Indonesia.
"Atas nama Nona Raina Ayunindya Maheswara?" tanya seorang supir taksi dalam mobil kepada Raina. Gadis itu pun menganggukkan kepala, kemudian supir taksi itu turun mengambil ahli koper Raina menyimpannya didalam bagasi.
Tidak ada percakapan yang tercipta, hening. Hanya ada suara kendaraan yang berlalu lalang. Mata Raina sibuk mengamati setiap bangunan tinggi yang berdiri kokoh dan megah. Nampak berbeda dengan enam tahun yang lalu, hanya ada beberapa bangunan saja, sekarang lahan yang dulu kosong dipadati dengan berbagai macam bangunan.
Tak terasa perjalanan menuju ke rumahnya begitu cepat. Mobil taksi yang ia tumpangi memasuki kawasan rumahnya yang megah. Dua orang satpam dengan sigap membuka pagar yang lumayan tinggi. Mobil taksi berhenti pas di depan rumah.
Gadis itu turun dari mobil lalu supir taksi menyerahkan kopernya. Raina hanya tersenyum saat supir taksi mengucapkan terimakasih lalu pergi meninggalkan kawasan rumah.
Seorang wanita setengah paruh baya menghampiri dirinya, yang Raina ketahui itu adalah salah satu pembantu di rumah ini.
"Lagi nyari siapa ya, Non?" tanya wanita setengah paruh baya itu dengan ramah.
"Saya tidak sedang mencari seseorang, saya ingin masuk ke dalam rumah saya," jawab Raina santai, membuat pembantu itu terlihat terkejut.
"Apa Nona tidak salah? Ini kediaman keluarga Maheswara." Pembantu tersebut mengerutkan alis, heran dengan gadis yang ada di depannya ini.
"Saya Raina Ayunindya Maheswara anak pemilik rumah ini," ucap Raina tegas melangkah masuk tanpa menunggu balasan wanita setengah paruh baya itu.
Saat memasuki rumah, semuanya tampak asing. Banyak yang berubah, tidak ada lagi foto-foto keluarganya yang terpajang di setiap sudut rumah. Foto bunda dan dirinya tidak ada lagi yang terlihat. Semuanya digantikan dengan berbagai macam lukisan dan ada sebuah foto dengan bingkai yang lumayan besar terpajang di ruang tamu.
Kakinya berjalan mendekat kearah foto tersebut, meninggalkan kopernya di depan pintu. Sebuah foto keluarga, dengan seorang lelaki yang ia sangat kenali duduk dengan seorang wanita cantik. Ada seorang gadis sebayanya yang berdiri dibelakang sambil memeluk lelaki dan wanita itu dari tengah. Mereka tersenyum bahagia, bagaikan keluarga kecil yang harmonis.
Dua wanita itu siapa?
Banyak pertanyaan yang muncul dibenak Raina. Siapa mereka? Dan apa hubungan mereka dengan ayahnya?
"Elo siapa?" Tiba-tiba seseorang bertanya membuyarkan lamunan Raina.
Raina menatap gadis itu dari bawah sampai atas, lalu kembali menatap kearah foto tersebut. Gadis yang tersenyum manis sambil memeluk ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA
General FictionKepulangan Raina setelah enam tahun tinggal di Amerika disambut dengan banyak kejutan dari sang ayah. Ternyata ayahnya sudah menikah lagi dan memiliki keluarga baru yang bahagia. Raina pun harus menerima takdir hidupnya, demi melihat kebahagiaan san...