9. Alika Ditabrak

645 72 11
                                    



"Rizhan sudah ku rebut kembali, saatnya melenyapkan kamu Alika!" batin Rena menatap sinis ke arah Alika yang sedang berjalan sendiri di halaman kampus menuju gerbang.

"Vin lo mau gak bantuin gue?" Ucap Rena menarik tangan Alvin yang lewat di depannya. Rena pun membisikkan sesuatu dan menunjukkan Alika yang berdiri di samping jalan menunggu angkot yang lewat.

"Nanti gue suruh Bagas dan Bima, santai aja lo," lalu Alvin mencari Bima juga Bagas yang merupakan anak buahnya.

Bima dan Bagas menuju dimana tempat Alika berdiri. "Sendirian yah?" Sapa Bagas sambil mengelilingi Alika.

Alika hanya berdiam diri, ia sudah panik kenapa tiba-tiba ada dua orang yang menganggu-nya. Alika pun melirik sekilas kepada kedua orang itu.
"Biasanya jam segini gak ada angkot lewat," ucap Bima yang ingin menyentuh wajah Alika namun Alika menghindar.

"Eh jangan jual mahal sama kita, lo mahasiswi baru kan di sini?" Alika diam tak menyahuti.
"Lo budeg ya? Di ajak bicara bukannya menyahut malah diam, lo bisu?" Dengan nada membentak Bima berbicara kasar kepada Alika.

"Seret aja Bim!" suruh Bagas, lalu Bima langsung meraih tangan Alika.

"Woy!"

Bugh
Bugh
Bugh
Rizhan memukuli Bagas dari belakang, dan Bima pun melepas tangan Alika.
"Anak buah Alvin!" Batin Rizhan tak karuan melawan keduanya. Rena melihat itu dari kejauhan.

"Ish gagal menculik Alika!, Kenapa sih dimana ada Alika pasti ada Rizhan," gerutunya lalu menghampiri Rizhan dan melerai Rizhan.

"STOP!" Teriak Rena berhasil membuat suasana itu terhenti, Bagas dan Bima pun melarikan diri.

"Rena..?"

"Han lo gak papa!" Ucap Rena seperti ingin memegang pipi Rizhan.

"Gak gue gak papa, jangan sentuh sakit," ucapnya menepis tangan Rena lalu memegang pipinya yang sedikit memar. Alika hanya menundukkan kepalanya melihat perlakuan Rena tersebut kepada Rizhan.

"Eh Lo!" Panggil Rizhan saat Alika ingin pergi dari tempat itu. "Lo ikut gue pulang!" Ucap Rizhan tak menghiraukan Rena ada di sana, sementara itu Alika hanya mengangguk dan sedikit memberikan senyuman.

"Sabar Na, Lo gak boleh cemburu di depan Rizhan, lo harus terlihat biasa aja," batin Rena. "Awas aja tu wanita sok alim!" Sambung batinnya lalu kembali menatap wajah Rizhan.

"Itu orang berdua tadi, anak buah Alvin kan?" Tanya Rizhan dan Rena hanya gugup melihat ke arah Rizhan ia takut bahwa rencana ini adalah rencananya dan juga Alvin.

"Eh gu-gue gak tau, gak ke-kenal mereka!" Ucap Rena terbata-bata.

"Ren, gak mungkin lo gak kenal, orang lo setahun udah dekat sama Alvin, masa iya Alvin gak kenalin lo ke teman-temannya."

"Gue gak tau sumpah," ucap Rena sambil mengangkat dua jari membentuk huruf v.
"Gue cuma tau teman sekelasnya" imbuhnya.

"Oh ya sudah, gue pamit ya!"

"Iya Han hati-hati," Rena melambaikan tangannya, dan Rizhan pun membalasnya.

Rizhan menuju parkiran, ternyata Alika sudah menunggunya di sana.
"O yah ingat masih ada satu hari lagi buat lo bawain makanan untuk gue."

"Iya Han aku ingat kok."

"Lo kenapa bisa di gangguin tadi?"

"Gak tau, aku juga gak tau siapa mereka, aku nunggu angkot, tapi kata mereka biasanya sepi kalau jam segini."

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang