O3. Awal Yang Tak Baik.

601 53 4
                                    

Ternyata, sedari awal, kita emang salah, karena sudah berani jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata, sedari awal, kita emang salah, karena sudah berani jatuh cinta.
_________________

Jam sudah menunjukan pukul 06:00 pagi, alarm Anneth, Naura maupun Debby sudah beradu sejak 15 menit yang lalu.

Tapi tidak ada tanda-tanda, mereka akan segera sadar dari alam mimpi.

Flashback on

Pada pukul 02:00 pagi, Anneth masih tidak bisa tidur. Karena Ia putus asa, Ia berusaha bangun dari tempat tidurnya dan menghampiri ibu beserta kembarannya.

Anneth menepuk tangan mereka secara perlahan, tapi pasti. "Mami, Naura?" panggilnya.

Naura yang merasa dipanggil, mulai terbangun. "Hmm, kenapa Neth?" tanyanya, dengan nada lemas karena belum sadar sepenuhnya.

"EH ANNETH? UDAH SADAR?" teriak nya, yang baru sadar dengan keadaan saat ini.

Mami yang awalnya dalam posisi tertidur lelap, terbangun akibat teriakan Naura. "Eh Anneth, kamu sudah membaik nak?" Anneth mengganguk.

"Sudah lumayan baik, Mi."

Lalu, mereka semua duduk didekat Anneth, ketiga perempuan itu bercerita-cerita, karena mereka tidak bisa tidur.

Tibalah disaat yang menurut Anneth, itu merupakan saat yang pas untuk membicarakan hal serius.

"Mi, bolehkah Anneth bertanya?" Disana, sepasang matanya bertemu dengan Naura dengan tidak sengaja. Naura tampak tidak setuju dan menggelengkan kepalanya, tanda bahwa ini belum waktunya.

Mami mengganguk heran, "Iya, boleh. Kenapa, Neth?"

"Kak Yesa, kapan pulang? I miss him so much, mom." Senyuman Debby luntur, bukan hanya Anneth yang merindukan sosok anak pertamanya itu, tapi dia juga merindukannya.

Naura juga merindukan kakak pertamanya itu, Ia ingin segera memeluknya. Terlebih, Ia mau menceritakan semua yang terjadi kepada kakak laki laki nya itu.

Debby memaksakan senyumannya, "Segera. Kalian minggu depan bakal libur panjang kan? Yasudah, nanti kita kunjungi mereka ya?"

Wajah Anneth dan Naura tampak mencerah. Mereka sangat bahagia, kalau saja Anneth tidak sakit, sepertinya Ia akan berlompat lompat kesenangan.

Naura yang berbaik hati, mewakilkan Anneth untuk berlompat lompat dengan girang.

"Tapi, ada syaratnya." Kedua anak kembar yang sedang bersorak gembira, berhenti. Dan menatap wajah ibunya dengan bingung.

"Syarat apa, mi?" tanya Naura, sembari menggaruk rambut hitam dicampur dengan warna coklat tua, yang tidak gatal itu.

"Anneth harus pulih. Kalau Anneth tidak bisa pulih dalam waktu lima hari, maka kita tidak jadi pergi." tutur ibu dari anak kembar itu.

Cinta Abadi (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang