BAB 01

482 41 5
                                    

"Aku tidak mau menikah!" penolakan keras wanita itu membuat lelaki yang berhadapan dengan sang wanita memijit pelan pelipisnya. Ia tidak tahu bahwa putrinya bisa mengeluarkan suara sekeras ini. Putri yang selalu merengek manja kepadanya telah berubah hanya dengan mendengar kalimat tadi. Melihat sang putri yang menatap tajam kepadanya membuat, Choi Seunghyun, menghela napasnya. Ia sebenarnya tak pernah ingin ikut campur dengan urusan asmara sang putri. Namun melihat putrinya yang tidak pernah berpacaran membuat ia memikirkan hal aneh. Bukan maksudnya untuk berburuk sangka kepada Lisa, cuma siapa pun pasti berpikir seperti dirinya.

Tidak ada yang kurang dari putrinya. Dia cantik, tentu saja, karirnya bagus, mandiri, pintar, dan kaya. Meskipun Lisa sudah menggeluti dunia model dari lama, ia sudah menyelesaikan kuliahnya dengan sangat baik. Teramat baik malah. Tidak mungkin lelaki diluar sana minder dengan putrinya kan? Kalau memang benar begitu, maka ia harus bertindak untuk mencarikan pria yang layak untuk bersanding dengan putrinya.

Terlebih mendengar penolakan keras Lisa membuat pemikirannya tadi semakin liar. Ia membalas tatapan tajam Lisa, yang dilayangkan kepadanyta, dengan tak kalah menakutkannya. Oh Tuhan ... Seunghyun tidak pernah menatap Lisa seperti ini. Tuhan tahu bagaimana ia teramat sangat menyayangi putrinya. Tapi untuk kali ini, ia harap putrinya dapat memaafkannya nanti.

"Dengarkan ayahmu ini Lisa! Setidaknya kalau kau tidak mau menikah, kenalkan kekasihmu kepadaku. Sehingga Papa tidak harus memaksamu seperti ini-" raut wajah Seunghyun berubah. Menjadi sangat menyebalkan sehingga membuat Lisa mengalihkan pandangannya dari sang ayah.

"-atau kau tidak menyukai pria?" sambungnya yang lantas membuat putrinya tampak sangat marah.

"PAPA!" Lisa merasa sangat marah. Nafasnya terengah-engah akibat teriakannya barusan. Mencoba menenangkan dirinya yang kalut ini. Karna sangat kesal dengan ayahnya, membuat ia hampir menangis. Bagaimana mungkin ayahnya bisa memikirkan hal seperti itu. Lisa merasa dituduh.

"Apa?"

"Bagaimana mungkin papa bisa berpikir seperti itu tentangku? Aku masih normal Pa!" diam-diam Seunghyun merasa lega bahwa pemikirannya itu salah. Ternyata ia sudah berprasangka buruk terhadap putrinya. Tidak apa. Setelah ini ia pastikan akan memanjakan Lisa. Membuat sang tuan putri kembali senang.

"Ya sudah kalau tidak seperti itu. Papa meminta maaf telah berpikir buruk. Tetapi, tetap Lisa! Papa ingin melihatmu menikah." memang niat awal Seunghyun itu untuk meminta putrinya menikah. Pertanyaan tentang orientasi seksual sang anak hanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran jahatnya. Ia ingin melihat anaknya itu menikah.

"Tapi dengan siapa? Papa kan tau aku bahkan tidak memiliki kekasih. Tidak mungkin aku menikah tanpa ada pengantin pria Pah!" Lisa merebahkan tubuhnya menyender pada sofa yang ia duduki. Ia yang dibuat terkejut oleh pertanyaan ayahnya tadi, ternyata menguras tenaganya. Dan tampaknya ayahnya tidak berniat untuk menghentikan pembicaraan ini.

Menatap ayahnya yang terdiam entah memikirkan apa membuat Lisa sedikit lega. Sepertinya sang ayah tidak memiliki jawaban atas pertanyaannya tadi. Baguslah, ia bisa kembali ke kamar dan beristirahat. Memikirkan kasur yang menunggunya di kamar membuat Lisa sedikit mengantuk. "Papa sudah memiliki calon untukmu-" harapan Lisa untuk segera kembali ke kamar pupus ketika mendengar perkataan ayahnya. Ia kembali duduk tegap berniat untuk protes. Tetapi belum ia mengeluarkan keluh kesahnya, ayahnya sudah kembali melanjutkan perkataannya yang membuat Lisa mau tidak mau diam mendengarkan. Hei... Meskipun ia sedang marah dengan ayahnya, ia tidak melupakan bahwa yang sedang berbicara dengannya adalah orang tuanya sendiri.

"Sepertinya dia cocok untukmu. Papa tau kenapa kau masih tidak memiliki kekasih. Lelaki diluar sana tidak berani mendekatimu. Kau tau sayang, kau adalah sosok wanita sempurna impian banyak lelaki . Makanya aku heran kenapa tidak ada satupun dari pria-pria itu yang mendekatimu. Ternyata mereka semua pengecut, mendekatimu saja mereka bahkan tidak berani. Cih, seperti aku tidak punya calon saja untuk putriku ini."

Tied The KnotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang