CHAPTER 5

429 7 0
                                    

sesuatu yang hangat dan basah menyelubungi kejantanan toni,ia mengeram keras, ini mimpi terbaiknya sepanjang hidupnya, mimpi ketika Lydia mengerang,mengirimkan getaran di sepanjang kejantanannya dan di sekujur tubuhnya.

"Lydia..." sudah ratusan kali ia mempimpikan wanita itu,tapi yang ini terasa nyata

"katakan lagi" sebuah suara lembut dan parau menembus kesadarannya dan memaksanya membuka mata. Kamarnya gelap,kehangatan itu kembali dan matanya melayang kepangkuannya dimana ada sebuah kepala cantik bergerak diantara kakinya yang terlentang. Lydia pasti terbangun di tengah malam unuk mematikan lampu, ruangan itu sangat gelap, tangan toni terulur menelusuri bibirnya di sekeliling kejantannya, Lydia menggerakan mulutnya naik turun,lidahnya bergerak melingkar dan giginya menggarut ringan di sepanjang kejantanannya. sementara mata toni menyesuaikan diri, Lydia memejamkan matanya dan mempercepat isapannya, membawa toni semakin dekat ke tepi. Iapun duduk lalu menariknya ke atas pangkuannya dan melingkarkan kaki Lydia di sekeliling pinggulnya. Dada telanjang mereka saling menekan, toni mendekap wajah Lydia dengan tangannya dan menatap ke matanya

"itu cara membangunkan terbaik dalam hidupku" lydia tertawa kecil dan menjilat bibirnya. Toni memasang kondom dan memosisikan kejantanannya di depan celah dan mengangat Lydia sedikit. dalam satu gerakan mulus toni sudah berada di dalamnya. Dahi Lydia terkulai di pundak toni dan ia mengayunkan pingganya ke depan membawa toni lebih jauh ke dalam. Dengan perlahan lahan lydia menunggangi toni,menggesek dalam gerakan-gerakan kecil, diciuminya setiap jengkal sisi kanan leher toni.

"aku suka di atasmu, mau lebih cepat?" erangnya, toni memejamkan mata dan mengerang

"tidak, jangan dulu" selama sejenak Lydia bergerak perlahan dalam lingkaran-lingkaran kecil ,tapi kemudian dia bergeser sambil berbisik

"aku hampir sampai ton" Lydia menunggangi toni lebih kencang sekarang, dalam setiap putaran pinggulnya. Toni mencengkram bokong Lydia dan mempercepat dorongannya. Lydia mengerang dan menggelinjang di pelukan toni, meneriakan namanya dan memancing kenikmatan toni sendiri. Ia menempelkan wajahnya ke leher Lydia dan menekankan sebuah erangan keras ke kulitnya.

Lydia ambruk di tubuh toni, dan ia merebahkannya di atas tempat tidur. Mereka berkeringat dan terengah-engah dan benar-benar lelah setelah entah ini ke berapa kalinya mereka bercinta. Toni melepas kondomnya dan melemparnya ke keranjang sampah, lalu ia menarik tubuh Lydia,punggungnya menekan dadanya, dilingkarkannya tangannya di sekeliling tubuhnya dan ia mengaitkan kakinya dengan kaki Lydia. Cahaya matahari mulai merayap dari bawah tirai gelap, merekapun tertidur lelap.

Lydia terbangun dalam dekapan toni, ia merasa hangat dan merasa di miliki, jantungnya berdebar dan sebuah perasaan asing menelusuk hatinya. Ia bangkit dari kasur, membasuh tubuhnya kembali di kamar mandi, dia tidak menghitung sudah berapa kali ia terbangun dan membasuh tubuhnya. Ia mengenakan kemeja toni, ia membuka tirai jendela dan melihat pemandangan kolam renang. ia melihat jam digital di atas nakas menunjukan pukul 9 pagi, seminar hari ke 3 akan di mulai pukul 10, ia berjalan ke kasur di mana toni masih tertidur pulas,telanjang dengan kejantanannya yang berdiri. Lydia duduk menunggangi toni, menunduk dan mencium pipinya, di singkirkannya rambut halus di sekitar dahinya, Lydia tersenyum melihat wajah tampan ini di pagi hari. Tiba-tiba tangan toni memeluk pinggangnya dan membuat Lydia tersentak dan mereka tertawa

"apa yang kamu lihat" erang toni sambil membuka matanya. Lydia tertawa kecil

"wajah tampanmu yang sangat menyebalkan" senyumnya. Toni mengecup bibir Lydia dan bangkit duduk dengan Lydia tetap di pangkuannya. Mata mereka bertemu dan sedikit keheningan terjadi, jantung toni berdebar dan hasratnya di bawah berdenyut.

"apa" senyum Lydia dan tangannya membelai rambut toni

" jangan lepaskan kemeja ini beberapa menit kedepan, kau terlihat seksi" toni meremas payudara Lydia dari luar yang membuat putingnya menyembul dan ia menciumnya.

THE SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang