"Rezaaaa!!! Berhenti gak lo!!" teriak seorang siswi yang tengah berlari di koridor mengejar seorang siswa yang tak mendengarnya malah menantangnya untuk terus berlari.
"Kejar kalau bisa!" Siswa bernama Reza itu tertawa puas dan berlari dengan menabrak setiap orang yang ada di koridor membuat mereka memakinya. Ini Reza Rahadiansya si pembuat onar. Soal tampang bolehlah, tapi soal otak sedikit geser. Ia orang yang ceria dan mudah bergaul.
"Sorry, Bang Jago!" ucap Reza menarik seorang cowok berkacamata yang ia tabrak agar tidak jatuh.
"Omelannya dipending dulu ya. Oke, sama-sama!" kata Reza dan melihat ke belakang di mana gadis itu berusaha mencapainya. Ia segera berlari kembali membuat cowok berkacamata itu bingung.
Gadis ini yang terkenal galak dan pedes tak lain adalah seorang bendahara kelas plus, bendahara Osis, Vira Andelina.
Reza tak tahu harus berlari ke mana lagi. Alhasil, ia menaiki kursi yang tak terpakai di ujung koridor itu dan mengatur napasnya yang terengah-engah lalu terhuyung menyentuh lututnya.
"Maju selangkah uang kas lo double!" ucap Vira yang baru saja tiba dengan mengatur napasnya yang tersenggal.
"Btw kenapa kita lari? Lo kenapa ngejar gue?!"
"Amnesia lo?!"
"Lo ngaku sendiri?"
"Lo gembel! Bayar uang kas! Lo udah nunggak 5 kali!"
"Hah?! Perasaan cuman 2 kali! Lo mau korup ya!"
"Enak aja! Gak ada faedahnya gue korup orang kaliannya aja jarang bayar!"
"Heh! Heh gimana orang mau bayar kalau nagihnya kayak rentenir!"
"Gue kayak gini karena lo nunggak banyak! Kalau cuman sekali ya gue gak akan marah-marah"
Reza mendengus sebal dan hendak turun dari kursi, tapi seseorang menarik kursinya membuat Reza terhuyung dan jatuh ke lantai.
"Anjir pinggang gue! Panggilin ambulan!" seru Reza dengan memegangi pinggangya kemudian melihat orang yang menariknya. Ia sedikit geram dan berdiri.
"Punya dendam apa lo sama gue?" tanya Reza dengan kesal menatap cowok tampan yang memasang wajah datar.
"Bayar! Malu-maluin lo!" ucapnya tanpa ekspresi.
"Iya nih Zal! Dia itu perut doang yang diisi kewajiban kagak!" seru Vira membenarkan. Ia Ramahfa Rizal. Cowok dingin dan disukai kaum hawa di sekolah, tapi bagi Reza, Rizal sama sekali tak ramah.
Reza menghampiri cowok dingin itu dan mereka saling menatap dengan tajam seorang cowok lain mendorong dada keduanya agar saling menjauh.
"Jangan lama-lama entar suka," ucapnya enteng. Ini Alfin Alfian sepupu Rizal. Otaknya sedikit geser 11 12 dengan Reza.
"Najis!" sahut Reza dan Rizal kompak.
"Ayo cabut. Jangan ikut campur urusan rumah tangga orang!" kata Alfin merangkul bahu Rizal dan keduanya meninggalkan mereka.
"Alfin mulut lo mau di jahit ya?!" hardik Vira dengan kesal membuat Alfin segera berlari kecil menjauh. Vira segera menarik baju Reza agar tidak kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...