Chapter 1

1.3K 70 0
                                    

Matahari sudah mulai menunjukan cahaya nya padaku, aku yang masih setengah sadar dari mimpi indah ku mencoba untuk meregangkan badan ku, dengan semua niat yang kupunya ku coba untuk bangun dari tempat ternyaman ku di rumah ini, tak lama aku mendengar teriakan pria muda  dari balik pintu

" guuulllfffffffff, sampai kapan kau akan berbaring di kamar mu ?"

" hmmmmmmmm " jawab gulf

" aku sudah membuatkan mu sarapan, ayoooo turun "

" iya tunggu sebentar" jawab atas teriakan kakakku sembari aku merapikan tempat tidur ku tak lupa aku  membersihkan diriku, karna ku tahu kakakku pasti akan sangat marah apabila dia mendapatiku belum merapikan kamarku. kakakku adalah orang yang sangat resik dan hidup sehat. dia selalu mengajarkan aku untuk tidak  malas walaupun aku susah untuk hal itu. kakaku bernama  max nattapol. walaupun kami tidak memiliki ayah yang sama tapi kakakku menjaga ku dengan sangat baik, dia salah satu alasan aku untuk menjadi lebih baik lagi, walaupun begitu sikap usil nya padaku tak bisa diragukan lagi.

********

disudut ruangan makan  ku dapati seorang pria dengan kemeja putih yang perawakan nya aku kenal, aku yakin itu adalah tul pakorn. kekasih kakakku. mereka sudah 7 tahun menjalin hubungan, tul satu satunya orang di luar keluarga ku yang bisa berkomunikasi denganku karna tul adalah seorang psikolog. jadi dia tahu bagaimana cara menganiku ketika phobiaku melanda. sadar aku memperhatikannya, tul menoleh ke arah ku

" kau sudah turun gupi?" sapa phi tul

" lalu yang kau lihat ini siapa ? hantu !!! " candaku

aku memang sudah bisa sedekat itu dengan mengingat kakak ku sering menitipkan ku padanya, apabila dia harus keluar kota atau keluar negri untuk menguruh bisnis nya.

aku di kagetkan oleh suara kakak ku yang berteriak dari jauh ketika aku hendak memamakan sandwich nya.

" jangan makan itu gupiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii"

" kenapa phi ?" tanyaku dengan nada santai

" ini punya mu gupi, aku sudah membuatkan nya" jawab phi tul sembari membawakan sepiring sandwich padaku.

" hmmmmmm, baik lah...., " ku taruh sandwich yang tadi hampir ku makan sembari meraih piring yang berisi sandwich yang baru saja di buat oleh phi tul .

" punya ku sangat pedas gupi, aku takut kamu nanti sakit perut " alasan phi max padaku

dengan sedikit cemberut aku menjawab " bilang aja kalau kau tidak mau berbagi makanan padaku " .

pagi itu suasana rumah yang aku tempati lumayan ramai karna kehadiran phi tul. aku menikmati sandwich buatan phi tul, dia tidak diragukan lagi kalau soal memasak tidak sama dengan kakakku. kadang phi max sering memberikan ku makanan asin, bahkan kadang hambar karena dia lupa memberikan garam.

" gupi.. bagaimana kuliah mu ?" tanya phi tul padaku

" ya begitu lah, tak ada yang istimewa karena pembelajaran masih online" jawabku datar

" bukan kah  sekarang udah mulai tatap muka ?" tanya phi tul

" info dari universitas katanya baru akan di buka minggu depan phi" jelas gupi

" selasa depan aku akan ke swiss !" jelas max

" haahhhhhhh" aku dan tul terkejut dengan pernyataan tul, menginat ini adalah hari jumat

" kenapa kalian kompak sekali ?"  aneh max dengan sedikit senyum manis nya

"kok kamu tidak bicara padaku dulu honey? " tanya tul

coz you are my universeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang