Part 1

3 1 1
                                    

Kala itu di bulan September, aku mulai menyukainya pada pandangan pertama.

Bulan september datang juga, dimana semua anak kuliahan akan mengakhir hari liburannya, dan termasuk aku ya aku, oh ya sebelum ke ceritaku perkenalkan namaku Anatasha Nadiana Putri Handira, atau bisa di bilang Tasha. Yah, kalau bisa dibilang aku tuh anaknya gimana? aku anaknya suka menghalu dan membayangkan sesuatu hal yang entah kapan aku bisa capai. tapi dibalik kata halu, aku punya sesuatu yang istimewa yaitu aku rajin dan tidak pemalas, dari haluku aku selalu penasaran untuk menggapai hal itu sampai aku dapat. tetapi namanya juga halu semua hal juga tidak bisa berjalan sesuai ekspektasi yang aku kira. 

Aku sudah terlalu malas untuk kuliah tetapi aku anak tunggal dan satu satunya harapan orang tua, kalau bisa si aku ingin langsung kaya aja deh tanpa harus berkuliah. kalau udah bisa juga aku ingin langsung bekerja. Mamaku itu bawel banget dia orang yang selalu ngingetin aku untuk kuliah benar benar tetapi dia sendiri saja tidak lulus kuliah, darisana aku belajar untuk bisa lebih dari mamaku. Oh ya bagaimana dengan papaku? papaku memilih menikah dan meninggalkan anak gadis satu-satunya yang membuat aku sangat kecewa, bagaimanapun papa merupakan cinta pertama dari seorang anak perempuannya tetapi karena wanita kelakuan setan itu akhirnya papaku meninggalkan keluarga kecil kami dan memilih membuat keluarga baru. tetapi semenjak 2 tahun mamaku berpisah aku belajar banyak hal untuk menjadi dewasa dan peduli sama orang lain, tapi masi dibilang aku tetap Tasha yang dulu Tasha yang cuek dan jarang memedulikan hal begitu dalam. 

Soal laki-laki aku tidak pernah memikirkannya, aku banyak dekat dengan beberapa laki-laki tapi menurutku mereka brengsek semua dan tidak guna hanya menyita waktuku saja, waktu berharga untuk menuntut pendidikan.  Aku juga tidak pernah memikirkan percintaan begitu dalam, tapi entah ke depannya apakah aku akan tetapi menyandang statusku sebagai jomblo tangguh. Sudah banyak pengalamanku dengan laki-laki, engga papaku yang selingkuh tapi laki-laki yang udah bersamaku selama 5 tahun memilih untuk meninggalkanku dengan perempuan murahan. Ah aku harus melupakannya karena aku akan mengubur  semua memori buruk itu secara dalam.

Hari ini anak rantau sepertiku biasanya ngga pernah sarapan cuman untuk hari ini aku harus makan atau tidak aku akan pingsan saat jalan kaki ke kampusku. Aku mengambil sepack roti di meja belajarku dan mengolesi selai kesukaanku, selai stoberi, yah aku memang penyuka stoberi. aku mulai mengunyah sambil belajar karena hari ini kita akan pergi ke lab komputer yang pisah gedung dengan gedung kampusku mungkin jaraknya sekitar 5 menitan. Aku akan pergi ke 2 kamar setelahku, disanalah tempat tinggalnya manusia tercerewet dan terlola yang pernah ada, ya siapa lagi kalau ga Ira Meliani, temenku satu kampus ya bisa dibilang dia sahabatku, dia bawel kea mamak-mamak udah tau dia salah tapi selalu aja dia bilang kalau dia ga salah, intinya aku salah selalu dimata Ira. 

"Tasha, jam berapa kamu bangun hari ini?" Senyum mesem Ira kearahku

"Jam berapa ya? ga penting si yang penting aku bangun kan ya?"

"Sukur aja, kalau ga aku maunya siram kamu deh"

"Heh! " ucapku sembari mengunci pintunya baru aja aku mau samperin dia ke kamarnya eh dia udah keluar ae, biasanya juga dia yang terlambat bangun sampe aku siramin ya durhaka si ya, tapi emang selalu sedia air kalau kita belom bangun.

Oh ya peraturan diantara kami berdua adalah kamar kita ada 2 kunci, satu kunci dibawa masing masing jadi kita bebas mau masuk kapanpun karena emang itu untuk bangunin in case salah satu dari kita mati didalem kostan ya amit-amit sampe mati ya kan ngeri juga ya.

"Dahlah kita hampir telat kelas lagi 20 menit lari Sha!" Ucap Ira

Dengan berpegangan tangan mereka berdua lari kea dikejar maling. 

Mereka terengah-engah.

"Au ahhh, kamu ihh ngajak aku lariii gituu ah" Ucap Tasha

"Dahlah, ini lah kebanyakan malas-malasan udah ah masuk nanti terlambat"

Tasha dan Ira masuk ke kelas yang super dingin dan teman-teman sudah dikomputer masing-masing, Tasha memilih komputer disebelah Gheena. 

"Hampir aja gue telat anjier, si Ira nyebelin banget"

"Kok gue si kan elu yang nyebelin Sha!" Ucap Ira gamau kalah

"Udah udah, dua duanya salah udah" Ucap Jesslyn diseberang sana

Tasha cuman tertawa dan menjulurkan lidahnya kepada Ira. Ira membalas menjulurkan lidahnya. 

Teman-teman lainnya hanya tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan dua saudara tak sedarah tak sekandung itu. Hari ini akan diajarkan oleh asisten dosen, si Tasha si seger banget kalau udah masalah asisten yang ngajarin. 

"Ah seger banget hari ini kalau diajarin asisten, sapa tau kan kayak di cerita-cerita gitu jatuh cinta sama asisten dosen yang tampan" Ucap Tasha halu didengar oleh Gheena. 

"Seger seger engga jelas banget dah lu Sha!" Ucap Gheena sembari ngeklik komputernya itu.

Benar saja semua anak berhamburan masuk kedalam kelas karena pengajar telah datang siap untuk mengajar sesi hari ini. 

"Selamat Pagi semua, hari ini aku mulai mengajar kalian ya! Perkenalkan namaku Andreas Ananta Cahyo Nugroho" 

"Panggil aja aku Andreas"

"Hallo, Kak Andreas" Sapa semuanya bersama

"Okey, tanpa berlama-lama lagi aku bakal ngajarin kalian topik pertama hari ini adalah"

setelah lama si Tasha malah salfok mulu sama kakak tingkat itu, wess guanteng polll, OMOO kaya rapi banget. Harum lagi. Serasa ACnya penuh parfumnya eh tapi ada bau-bau jengkol dikit dari temen-temen lainnya karena mereka engga mandi.

Emang biasa si itu, karena mereka engga ada waktu untuk mandi sebelum kelas pagi itu.

Si Tasha engga fokus sampe ditanyain namanya dia untuk absen aja dia masi cengo.

"Sha nama lu dipanggil" Pekik Gheena

"Eh,," Ucap Tasha

"Iya kak hadir"

Dari ujung ke ujung si kak Andreas reflek menjawab, "Okay Hadir, Natasha" Ucapnya santai

Tasha malah senyum mesem setelah lega mendengar namanya disebut kakak itu. 

"Kelas lain kali aku akan sering berpura-pura bodoh untukmu" Ucapnya dalam hati dan ia senyum senyum sendiri. 

Ketiga teman-teman perempuannya menatap Tasha heran.

"Kenapa dah si Tasha? Mulai jiwa buaya betinanya keluar" Ucap Gheena

"Sepertinya iya sih" Setuju Jesslyn

Eh si Ira, malah gebrak meja Tasha setelah kaka itu keluar.

"Sha, udalah ayo ke kelas selajutnya"

Tasha sadar dari lamunan dan kehaluannya itu dan segera berdiri dan menarik napas panjang.

"HUAHEMM" Ia menguap dan merenggangkan badannya.

Untuk kelas selanjutnya mereka harus berpisah sampai makan malam tiba, sesuai dengan mata kuliah peminatan yang mereka ikuti. 

"Nanti kita janjian di warteg bang Roni aja ya" Ucap Gheena

"Iya" Ucap Jastin mengiyakan

"hmm, gue ada rapat hari inii" Ucap Tasha

"Sha, sebelum rapat mending lu makan dulu lah" Ucap Jesslyn

"Hm iyaa nanti ya, tapi gue cabut duluan ya nanti"

"Gampang itu," Ucap Rico

Mereka ke kelas masing-masing untuk mengikut matakuliah yang telah dipilih oleh mereka.


Him~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang