"Saya panggil Bapak lagi aja ya."
"Kenapa?"
"Ya kan Bapak emang bapak-bapak, orang anaknya udah tiga!" Balas Taeyong kesal.
Sekarang keduanya sedang di teras rumah Taeyong sembari memperhatikan trio krucil bermain dengan anjing milik Taeyong.
Jaehyun tertawa membenarkan ucapan Taeyong. "Saya terserah kamu aja deh."
Keduanya terdiam kembali memperhatikan tiga anak yang sedang bermain. Cuaca sore ini lumayan dingin, dan itu tidak baik untuk kesehatan anak-anak.
"Istri Bapak kemana?" Tanya Taeyong penasaran. Sumpah penasaran banget. Kok bisa Jaehyun berani-beraninya deketin dia posisi punya istri dan anak tiga. Apa mau jadiin Taeyong madu? DIH OGAH.
Taeyong menatap Jaehyun ketika pria itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Merasa ada yang salah, Taeyong segera meminta maaf.
"M-maaf Pak kalau pertanyaan saya menyinggung. Saya cuma kepo." Lanjutnya.
"Udah sore. Saya sama anak-anak pulang dulu." Ucap Jaehyun. "Makasih makanannya."
Taeyong berdiri, menatap dengan perasaan gundah. Sungguh, dia tidak bermaksud menyinggung perasaan Jaehyun.
Aduh ngambek deh kayanya. Batin Taeyong.
"Loh Jaehyun, udah mau pulang?" Tanya Donghae.
Jaehyun tersenyum. "Iya Pak, anak-anak harus mandi juga. Udah sore." Balasnya.
"Ya udah, hati-hati di jalan ya."
"Siap Pak, makasih banyak sudah mau direpotkan."
Donghae mengangguk, menepuk punggung si pria tinggi. "Kamu sama anak-anakmu nggak ngerepotin sama sekali, lain kali main lagi ya."
"Mau pulang?" Tanya Jeno.
Jaehyun mengangguk. "Iya, udah sore."
Jeno mengangguk, meraih tangan Donghae untuk ia salami. "Kakek, Jeno pulang dulu ya."
"Iya. Hati-hati di jalan, Jeno." Balas Donghae sembari mengusap kepala si bocah.
"Pulang dulu."
Taeyong menganga tidak percaya menatap Jeno. Tadi sama ayahnya aja sopan banget, giliran sama dia? Apaan nih anjir!
"Jeno." Jaehyun memperingatkan.
"Jeno pulang dulu ya, Kak Taeyong." Ucap Jeno sopan.
Taeyong tersenyum. "Iya, hati-hati di jalan."
Si manis menatap Sungchan yang berdiri di belakang kaki Jaehyun. "Sungchan." Panggilnya pelan.
"Iya?" Jawab Sungchan tak kalah pelan.
"Kapan-kapan main ke rumah Kakak lagi, ya? Mau kan?"
Sungchan mengangguk kecil.
•••
"Yah."
"Apa?"
"Istrinya Pak Jaehyun itu kemana, sih?"
Donghae menatap putranya. "Kenapa nggak tanya sendiri sama Jaehyun?"
Taeyong menyandarkan punggungnya ke sofa. "Tadi aku tanya, tapi Pak Jaehyun malah buru-buru pulang."
"Kalian belum kenal lama, nggak sopan tanya tentang ranah pribadi kaya tadi. Lain kali jangan."
Taeyong mengangguk paham. "Aku nggak tau kalau bakal kaya gini. Aku mau minta maaf sama Pak Jaehyun, gimana ya Yah?"
"Dateng aja ke rumahnya." Balas Donghae. "Atau ke kantornya."
"Hm... Boleh juga! Enaknya aku bawain apa buat Pak Jaehyun?"
Donghae menggeleng tidak tahu. "Makanan."
"Okay kalau gitu aku bawain makan siang aja. Yes or yes, bro?"
"Kok yes or yes, no nya mana?"
"Ish Ayah mah nggak ngikutin trend. Ini loh lagunya Twice!"
"Twice astor?" Tany Donghae bingung. Ya maklum.
"Coba Ayah tonton aja videonya."
TBC
[5/11/2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Duren✅
Fanfic[END] Nasib Taeyong ditaksir duren anak tiga. [⚠] BxB, Mpreg, Non-baku. © kelonin, 2021.