Taeyong ketawa liat Sungchan yang lagi main sama anjingnya, tapi berhubung Ruby hari ini lagi bad mood itu hewan gak mau dipegang sama siapa-siapa. Tapi emang dasarnya anak kecil kan penasaran, tetep aja si Ruby dikejar sampe ujung ruangan.
Oh iya omong-omong Taeyong lagi di rumahnya Jaehyun. Hari ini dia free matkul makanya santai. Dan kebetulan ayahnya lagi ke luar kota, gak mau sendirian akhirnya Taeyong main lah ke rumah Jaehyun sama anak-anak. Untung bapaknya gak ada di rumah.
"Sungchan, makan yuk!" Ajak Taeyong.
"Nggak mau!" Balas Sungchan. Taeyong menghela napas, udah khatam dia mah ngurus bocil. Ponakannya banyak.
"Kok nggak mau, kenapa?" Tanya Taeyong.
"Nggak suka! Pasti hari ini makan sayur lagi."
"Sayur itu baik lho buat Sungchan. Nanti kalo gak makan sayur Sungchan nggak besar-besar dong, mau kecil terus?"
Sungchan menggeleng. "Tapi sayur itu nggak enak, Sungchan nggak suka sayur."
"Eh tapi sayur yang masak Kak Taeyong lucu loh! Mau liat?"
"Lucu?"
"Iya! Ada beruangnya juga!"
Sungchan berbinar menatap Taeyong, meminta isyarat gendong kepada yang lebih tua. "Mau lihat!"
Taeyong tersenyum menang. Lumayan lah ya.
•••
Selesai Sungchan makan pas banget sama jamnya Jeno pulang sekolah. Tiba-tiba aja bocah ompong itu udah jalan ke arah tangga sambil nenteng tas kecilnya.
"Jeno!" Panggil Taeyong. Tapi Jeno melengos dan langsung ke kamar.
Taeyong geleng-geleng. Jeno itu sifatnya dibanding tiga yang lain paling beda sendiri. Paling nyeleneh, paling aneh juga. Tapi paling dewasa, Taeyong bisa rasain itu dari cara ngomong dan Jeno bertingkah laku ke kakak dan adiknya.
Contohnya aja waktu di rumah dia, waktu mereka bertiga mainan pasir di taman komplek cuma ada dua sekop mainan dan itu dibawa Mark dan Jeno. Taeyong liat sendiri Jeno kasih sekopnya buat Sungchan dan minggir ke ayunan dan mainan sendirian disana.
Taeyong notis kok, Sungchan dasarnya anaknya penakut dan pendiem cuma diem kalo pengen sesuatu. Tapi Jeno paham, Jeno tau.
"Sungchan disini dulu ya, Kakak mau cuci piring."
Sungchan mengangguk, kembali fokus ke acara tontonan anak-anak di televisi.
Selesai cuci piring, Taeyong langsung ke atas. Ke kamar Jeno tujuannya sambil bawa nampan yang isinya bento buatannya. Anak-anak biasanya suka bento, apalagi kalo bentonya dibentuk karakter lucu. Sungchan aja suka, gak tau ya kalo Jeno.
"Jeno?" Panggil Taeyong di depan pintu putih bertuliskan 'Kamar Jeno' dengan hiasan kucing. "Jeno?"
"Apa?" Tanya Jeno setelah membuka pintu kamarnya. Taeyong menunduk menatap si bocah kecil, melempar senyum dan menunjukan nampan yang ia bawa.
"Makan siang."
"Nan-"
"Aduh sakit banget tangan Kakak kena pisau tadi." Adu Taeyong menunjukan jarinya yang diberi plester lucu berhias ikan. Dari Sungchan.
Jeno menutup mulutnya, hendak mengambil nampan yang dibawa Taeyong. "Wets! Mana bisa bawa, biar Kakak bawain masuk." Kata Taeyong.
Jeno menyingkir dari pintunya dan segera berjalan ke tempat tidurnya. Si kecil menatap makanan yang dibawa Taeyong heran. "Kok bisa gini?" Tanya nya polos.
Taeyong tersenyum bangga. "Bisa dong! Gimana, suka nggak?"
"Bentuknya bagus."
"Ya udah dimakan." Ujar Taeyong; membantu Jeno naik ke kasur. "Kenapa nggak makan di bawah aja sama Sungchan?"
"Sungchan selalu gangguin aku." Balas Jeno.
"Tadi anteng kok."
"Kan itu nggak ada aku!" Balas si kecil sebal.
Taeyong tertawa kecil, menatap Jeno yang belum berganti pakaian. "Ganti baju dulu, cuci tangan cuci kakinya."
"Males, aku udah kelaperan."
"Nggak boleh makan kalo belum bersih! Cepetan sini Kakak bantu."
Akhirnya Jeno terpaksa meninggalkan bento lucu buatan Taeyong untuk berganti pakaian.
"Jeno, tangan kamu kenapa?" Tanya Taeyong menatap telapak tangan si kecil yang lecet. "Kamu jatuh?" Tanya nya.
TBC
[6/11/2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Duren✅
Fanfic[END] Nasib Taeyong ditaksir duren anak tiga. [⚠] BxB, Mpreg, Non-baku. © kelonin, 2021.