Happy Reading...!
"Kau jadi bagian hidup ku...
Kau jadi bagian hidup ku..Takkan pernah berhenti untuk selalu percaya,
walau harus menunggu seribu tahun lamanya,Biarkan lah terjadi, wajar apa adanya,
Walau harus menunggu 1000 tahun lamanya,""Yailahh mentang-mentang lagi bucin nyanyinya lagu bucin mulu lo," Arkana melempar kacang yang Ia makan hingga kacang itu mengenai wajah Javas.
"Lah, nyadar! lu aja ngebucinin orang yang udah dibawah tanah!" sengit Javas.
"Pada dasarnya kita berempat ini emang bucin tolol." ujar Kaivan.
"Ganteng-ganteng bulol, malu-maluin aja lo pada," ejek Nataya.
"Biarin aja, orang gak laku mah gitu. Dengki banget kalo liat orang jatuh cinta." sinis Arkana.
"Fucek lo."
"Jav, kemarin berangkat bareng Rajni, sekarang bareng lagi nggak?" tanya Sada.
Javas berdecak kesal. Ia jadi mengingat lagi kejadian tadi pagi. Padahal Javas duluan yang jemput Rajni, tapi kenapa Rajni justru lebih memilih berangkat bersama sepupunya? Padahal mereka berbeda sekolah.
Fariz. Satu nama yang membuat Javas kesal bukan main. Mereka hanya sepupuan tapi kenapa Javas secemburu ini dengan laki-laki itu. Bukankah kalau hubungan saudara tidak boleh pacaran atau menikah? Kan aneh ya? Tapi...
"Dalam keyakinan lo pada, sepupuan itu bisa nikah gak?" tanya Javas tiba-tiba.
"Wets wets wets ada apa nih saudara Javas yang terhormat nanya gini?" kaget Kaivan.
"Nanya doang yaelah," Javas menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Bisa." balasan singkat Sada mampu membuat Javas melotot kaget.
"KOK GITU?!" ucap Javas tidak terima. "Lo bohong atau ngada-ngada kali?"
"Dalam surat An-Nisa ayat 23, seorang laki-laki diharamkan menikahi wanita yang termasuk mahramnya, seperti ibu kandung, saudara perempuan kandung, bibi, hingga keponakan perempuan. Saudara sepupu tidak termasuk di dalamnya..
...Dalam surat Al-Ahzab ayat 50 juga yang artinya: 'Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu.' Gini-gini gue paham dikit-dikit isi kitab suci gue sendiri," bangga Sada.
"MasyaAllah idaman banget kamu masss," Kaivan mencolek genit dagu Sada.
"Gak usah syok gitu dong bro," ujar Nataya pada Javas.
Javas masih mencerna semua omongan Sada. Walau ia sendiri tidak begitu paham mengenai surat-surat tersebut tapi satu yang Javas tangkap dari penjelasan Sada bahwa persepupuan bisa menikah didalam keyakinan Rajni.
Itu artinya..... RAJNI DAN FARIZ BISA MENIKAH? Ya Tuhan kenapa saingan Javas laki-laki yang seiman dengan Rajni semua? Raihan, Fariz selanjutnya siapa lagi?
"Balik kelas yok." ajak Arkana.
"Entar dulu dah, kita temenin si jamet ngegalau dulu. Miris banget si met nasib lu," ujar Kaivan perihatin.
"Masalahnya rokoknya udah abis anj," kesal Arkana.
"Ya gimana gak abis, satu bungkus dipake buat ngudud 5 orang bangsat." maki Nataya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nekat Bucin (end)
Ficção Geral(Cover by pinterest) (Spin Off dari cerita SadaJiwa) "Lo selalu tarik ulur gue Rajni. Gue bingung sebenernya perasaan lo untuk gue gimana sih?" Ini bukan tentang laki-laki brengsek yang tidak cukup dengan satu perempuan, ini bukan tentang laki-laki...