24-Caper heh?

509 22 1
                                    

24-Caper heh?

Pagi hari dia terbangun lalu bersiap-siap ke sekolah dan berjalan melewati mereka tanpa menoleh untuk sekedar melihat atau menyapanya.

Dia sampai di sekolahnya dengan lancar. Saat ia berjalan di Koridor banyak mata meliriknya sinis, jijik, dan lain sebagainya. Walau begitu ia tetap berjalan santai dengan wajah datar tanpa memperdulikan tatapan mereka yang seperti itu.

Sampai ia berjalan melewati mading yang di kerubuni banyak orang tanpa sengaja, dia melihat foto dirinya sedang memeluk Kevan di cafe. Saat akan mengambil foto tersebut suara seseorang terdengar di telinganya. "Wah ternyata lo emang murahan yah? Hahah dulu deket-deket sama fathan sekarang siapa lagi tuh mana sampe peluk-peluk segala lagi"

Suara itu seperti familiar di telinganya, dia berbalik menatap orang yang barusan berbicara dan terkekeh kecil "kenapa, lo cemburu karena ketua lo itu gak gue kejar lagi? Merasa kehilangan kah? hahah." Jawab santai dirinya.

"Cemburu? Ya kali. Fathan itu cocoknya bersanding sama naya, cewek baik, polos lemah lembut dan gak kaya lo yang sasimo (sana sini mao)! Murahan." Balas fadli.

"Emang disini gue ada tanya kecocokan mereka berdua? Enggak kan. Bangga-banggain aja terus jalang kecil lo itu, sebelum dia hilang dari muka bumi ini. Karena Wanita ppb yang lo bela itu gak cocok tinggal di dunia ini." Balas zia meninggalkan fadli yang bermuka merah karena kesal.



"Lo yang harusnya hilang dari bumi ini karena lo adalah seorang pembunuh."

"Pembunuh ya? Ya, gue pembunuh lalu mau lo apa. Laporin gue ke polisi? Memangnya lo ada bukti konkret kalau gue pernah membunuh seseorang hm? Jangan asal nuduh gue kalau gak gue bakal ngabulin perkataan lo dan jadi seorang pembunuh yang membunuh kakak nya sendiri hanya karena kakaknya selalu menuduhnya sebagai pembunuh.

Hm kayaknya cocok kalau suatu saat nanti ada artikel yang diupload kaya gitu. Gue sebagai pelaku lalu lo korbannya yang merasa paling menderita. Hahaha gue bakal jadi adik yang baik kalau ngabulin perkataan lo itu tapi kayaknya gak sekarang deh. Tunggu kematian lo ya!" zia meninggalkan Raffa yang berdiam diri dengan seringai nya.



Semua berjalan buruk di kelas semua orang menghina nya tapi tak apa ia cukup pintar untuk tidak membalas anjing yang terus menggonggong berusaha menarik perhatian nya.

Dia hanya perlu memakai airpods dan menyalakan lagu kesukaannya. Sudah semua selesai telinga nya tak akan terkontaminasi oleh gonggongan para anjing itu. Haha sebenarnya terlalu kejam memberikan julukan anjing untuk manusia, tapi jika orangnya seperti mereka hm itu terserah pemikiran korban sendiri.

Kring

Bel berbunyi tanda istirahat dimulai. Zia pergi berjalan menuju kantin sesampai dikantin, dia malah mendapati calon bonekanya jatuh di hadapan nya dengan membawa makanan yang sudah berserakan di lantai serta juga sedikit mengenai nya.

Zia acuh hanya melirik nya sebentar lalu pergi melangkah kedepan hingga seseorang, tidak sekelompok orang datang mencengkram tangannya dan berteriak tepat di telinga nya bahkan air liur orang yang meneriaki nya jatuh ke lantai.

Haha sungguh menjijikkan untung saja tidak mengenai tubuhnya dan juga beruntung zia masih menyalakan airpods nya, jika tidak? Ahh suaranya benar-benar akan sangat mengganggunya bisa saja dia merobek mulut yang lancang berteriak di telinganya itu.

T
B
C
•••

Maaf sedikit dan membuat kalian menunggu berbulan-bulan, alurnya sedikit hilang dari otak saya makanya lama up.

15 Mei 2022
Dark

Aya or Zia (?) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang