"Sekedar bertukar sapa dengan sahabat setelah sekian lama tak mengutarakan rasa salah hal sederhana tapi bermakna."-Agaraya-
Siang telah digantikan oleh malam, waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB.
Di kediaman Armana semua teman se kelas Raya berkumpul disini untuk mempersiapkan perayaan ulang tahun sahabatnya.
"Guys, nanti kita bikin konsepnya perayaannya sederhana tapi bermakna," terang Raya.
"Maksudnya gimana Ray?" tanya serempak teman-temannya.
"Kita bikin dekorasinya sederhana aja, pakai balon tapi warna putih aja karena Rain suka warna itu, sama warna taplak meja juga, termasuk kuenya putih itu tadi udah gue bikin, sama keperluan juga udah, entar di taman kasih hiasan origami tulisan, "Happy Birthday Raina Zaila Az-Zahra." Bikinnya bentuk love tapi memanjang soal itu biar gue yang bikin. Soal makanan kalian bisa ambil di alamat yang gue kasih jadi bagi tugas." Raya memberikan penjelasan kepada semuanya temannya.
Mereka semua membagi tugasnya masing-masing ada yang mengambil makanan dari alamat diberikan Raya, ada pula meniup balon menggunakan pompa, dll.
Semuanya kompak agar perayaannya bisa berjalan dengan lancar.
Raya mengambil kertas origami lalu membuat bentuk love memanjang ke samping, tak lupa juga diberi tulisan huruf yang akan membentuk sesuai yang diinginkan.
"Ga, tolong sambungin potongan love ini memanjang ke samping pake benang wol ya," pintanya setelah selesai membuat hiasan itu.
"Oke, Ray." Aga pun mulai memotong benang dan mengikatnya ke potongan origami itu.
"Udah, Ray." Aga menunjukkan hasil pekerjaan ke Raya.
"Tolong dibentangkan di taman samping rumah gue ya, jangan lupa iket yang kenceng."
Aga hanya mengangguk dan beranjak pergi ke luar untuk ke taman. Saat hendak memasang itu, ada seorang laki-laki datang langsung merebut origami bentuk love itu dari Aga.
"Biar gue aja," tuturnya lalu meminta bantuan temannya untuk mengikatnya dari pohon yang satu ke pohon lain.
Aga pergi darisana menuju ke dalam rumah Raya. Saat gadis itu tengah membantu yang lain memompa balon, dia lantas mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Loh, elo kok balik sih, emang tugasnya udah selesai?" tanya Raya.
"Udah dikerjain Bintang," balas Aga singkat.
Raya berohria mendengar balasan dari Aga.
'Bintang kenapa ga bilang dulu sih udah kesini main nyelonong aja ke taman' gerutunya mendumel atas kelakuan laki-laki itu.
****
Kini persiapan mereka telah selesai, tak terasa waktu menunjukkan pukul 19. 30 WIB. Sesuai kesepakatan mereka kini berada di tempat Raya. Sementara Raya tengah menjembut sahabatnya.
Sesampainya di rumah Rain.
Tok-tok.....
"Assalamu'alaikum," katanya di depan pintu.
Mendengar ada suara yang mengetuk pintu si kembar Rana dan Rani bergegas menuju kesana.
"Biar Lana sama Lani yang buka, Mi," tutur mereka serempak.
"Iya anak Umi," timpal Raisa kepada kedua putrinya. Disisi lain Rain justru lebih memilih di kamar sambil membawa novel 'Diaku Imanku' yang diberikan keluarganya sebagai hadiah ulangtahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agaraya [END]
Dla nastolatków"𝙺𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚔𝚒𝚛 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚞𝚔𝚊." ㅡ𝙰𝚐𝚊𝚜𝚊 𝙷𝚊𝚛𝚢𝚖𝚞𝚛𝚝𝚒ㅡ Aga dan Raya tidak salah hanya ingin saling menjaga justru berujung kesalahfahaman karena yang salah adala...