Prolog

1 0 0
                                    

Cerita ini mungkin we jarang up karna mo fokus di cerita sebelah.

Happy reading 📞

~
~
~
~
~

Di hari ulang tahunnya Naya duduk meringkuk menenggelamkan wajahnya sambil berderai air mata.

_________________________________

"Saya tidak menjamin keselamatannya"

"Naya, sini gw traktir makan bakso"

"Naya kalo lo ada someting cerita!"

"Awas tangan gw sakit tolol"

"Itu mak lampir cari masalah lagi"

"NAYA, tas gw lo apain!!"

"Dasar lo pikunan, masih muda juga"

"Gw sayang sama lo"

________________________________

"Saya bisa saja membunuhnya"

"By sini makan dulu"

"Itu kenapa nangis"

"Sini aku peluk"

"Aaaaa pacar siapa ini"

"Gemes banget sih pacarnya aku"

"Naya kan punya Gara"

"Kepalanya usapin by"

"Gara sayang banget sama Naya"

"Jangan tinggalin Gara, hiks"

______________________________

Ingatan-ingatan kebersamaan terputar jelas di otak Naya. Gadis itu tidak bisa menghentukan isak tangis pada dirinya.

Sesak yang di rasakan Naya sangat mengganggunya.

"AAGGRRRR, hiks kenapa?, kenapa semuanya harus terjadi sama gw?, KENAPA TUHAN?. hiks kenapa bukan orang lain saja?, hiks ke-kenapa harus gw"

"Gw cuman mau bahagia, hiks"

"Kenapa sesusah ini Tuhan?"

"Apa salah Naya? Kenapa Naya nggak bisa bahagia?"

"Tuhan kenapa Engkau mencabut paksa kebahagiaan yang Naya dapat?"

"Apa dosa Naya? Hingga Kau memberikan Naya takdir yang mengerikan"

"Ayah, Bunda, udah nggak ada!! Vera sama Lia yang selalu ngehibur Naya, hiks Gara juga yang memberi warna di kehidupan Naya, hiks hiks"

"Naya nggak bisa pilih salah satu diantara mereka hiks, mereka sangat berharga buat Nara hiks"

Naya meracau sambil terisak, memukul dadanya yang semakin lama semaki sesak. Ini hari terakhir yang diberikannya, ini hari ulang tahunnya. Sudah tiga minggu Naya tidak menampakkan dirinya.

Naya berjalan mengambil sepotong roti dan lilin kecil yang berada di atasnya. Naya memperhatikannya dengan senyum kecut.

Naya mendudukan dirinya sambil mengamati roti itu. Naya menaburkan bubuk racun pada roti itu lalu menyalakan lilinnya.

"Happy birdhay too me, hiks"

"Happy birdhay to me"

"Ha-ppy bi-rdhay hiks happy birdhay"

"Happy birdhay to me"

Naya menyanyikan lagu ulang tahun untuk dirinya sendirj dengan suara yang parau diiringi isakan, serta air matanya yang mengalir deras.

Naya tersenyum usai selesai menyanyikan lagu ulang tahunnya itu lalu meniup lilinnya. Sekarang tepat pukul 00.00 Naya genap berusia 22 tahun.

Dengan tangan yang bergetar Naya mengambil kue yang bertabur racun, lalu memakannya dengan isak tangis yang begitu menyayat hati.

Untuk prolog sedikit dulu!!

Makasih yang udah baca.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bestie Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang