chap|2

11.8K 732 72
                                    


"uughhh" ...

(Ini kamar sape lagi njay) guman vano dalam hati

"sudah bangun baby" ucap arselio

"Eh lu gk liat apa- eh mangap eh maaf gk maksud gu- vano huwaa susah bet anjay" Ya begitulah cerocos vano grogi

"Berhenti berkata kasar vano!" ucap arselio dingin

"i iya maaf bang replek ini mulut juga gk bisa di ajak kondinasi eh kondisasi" cicit vano pelan

"Hm baiklah untuk kali ini abang maaf kan" ucap arselio sebari mengelus rambut halus vano

"wehhe jam berapa bang" tanya vano

"jam 19:00" jawab arsel santai

"Lah bang vano belum mandi asytaga.. ntar kalau gk ganteng lagi gimana " omel vano

"tidak usah mandi baby kau sudah wangi" jawab arsel

"Wangi lu bilang?, WHAT! lu kaga cium gue bau kambeng kek lu" omel vano lagi kepada arsel

"Apa tadi kau bilang" tanya arsel dengan suara datar Nan dingin

"Enggak , enggak ada demi alek montion kaga ada" Elak vano

"Jangan berbohong abang mendengar nya vano!" ucap arsel menaikkan nada suara nya

"YE LU NYA YANG KENAPA ANJING BAPERAN LU AELAH" Balas vano dan akan beranjak dari tempat tidur namun naas nya semesta tidak ada di pihak vano dan menyebabkan vano terjatuh karna kaki nya terlilit selimut

BRUKH!!

"HUWAA ANJING MUKA GUE YANG IMUT NAN GANTENG ASTAGA WEH TOLONGIN NAPA ANJING HIKS WEH BUDEG LU YA!"  Teriak vano karna dia terjatuh muka nya dulu yang mencium lantai

"kalau di bilangin abang tuh nurut kena hukum baru tau rasa untung alam yang ngehukum bukan kamu" ceramah arsel sebari terkekeh

"Malah di ceramahin hiks woi udin udah tulungin gue"ucap vano lelah saat di ceramahin dia itu paling gk suka di ceramahin!

dan arsel pun menolong vano sebari membawa anak itik yang masih terisak ini kedalam gendongan nya

"Jangan nangis dongg" bujuk arsel sebari membawa vano turun untuk makan malam

"Hiks jangan nangis nenek nya tapasya juga nangis kalau kek gini hiks sakit hiks"ucap vano sebari meringis ya bagaimana tidak vano merasa bahwa hidung pesek nya seakan mau patah

"Iya maafkan abang hhmm..." ucap arsel sebari mengelus punggung kecil vano

"vano kenapa son" tanya Aarav

"jatuh dari kasur" ucap arsel dingin

"bagaimana bisa terjadi son" tanya aarav lagi

"membangkang"

"hahh baik nya baby nya daddy kemari baby" ucap aarav lalu membawa vano ke pangkuan nya

"apa saja yang sakit hhmm.."

"hiks itu hiks hidung vano sakit hiks om itu nakal dad hiks" ucap vano sesegukan

"Dia abang mu baby nama nya arselio, dan yang satu lagi ,Axxel" jelas aarav

"Hiks ok" Ucap vano sebari sesegukan dan di akhiri dengan tarikan nafas yang sangat panjang

"om eh dadd.. vano lapar" cicit vano

"Perut mu sudah seperti badak vano jangan makan malam" ucap aarav bercanda

dan di situlah mood vano menjadi turun 380 derajat kuadrat , vano memandang perut nya dan yaa emang ada benar nya sihh ya tapi tu sekarang vano butuh MAKAN.

"parah ni om om peyot gue laper asu" dumel vano dalam hati

"owh ok" singkat vano lalu duduk diam di pangkuan aarav sebari memandang kosong, owh ayo lah gk lucu kalau maag dan asma  nya kambuh secara bersamaan bisa koid ntar nih si vano

"Dad kau berlebihan" ucap axxel karna merasa heran ini adek nya gk kesambet kan tatapan nya tu kosong kayak hati lu mwheheeh

"biarlah lah son dia butuh penurunan berat badan karna sudah seperti badak ini saja daddy kesusahan memangku nya" lanjut aarav dengan bercandaan nya , mungkin dia gk tau sekarang vano sedang di masa kesakitan perut dan hati nya

"ck! dasar peyot" decak axxel lalu berdiri dari duduk nya dan menggendong vano ala koala

"kau bodoh dadd" ucap arsel lalu pergi meninggalkan acara makan nya

"lah aku salah kah" tanya aarav pada dirinya sendiri

___________________________________

sekarang axxel membawa vano ke balkon di kamar nya , sebenarnya dia khawatir karna sedari tadi vano hanya diam ketika di tanya

"vano kau tidak apa baby" tanya axxel sekali lagi

"s sak sakitthh" rintih vano

awal nya axxel senang karna adik nya membuka suara namun jika di dengar lebih jelas vano seperti orang yang sedang kesakitan owh ayo lah ini bukan saat nya untuk bercanda

"Vano vano bilang abang apa yang sakit!" ucap axxel panik

"peruthhh van vano ssakithh" ucap vano lalu detik itu lah vano kehilangan kesadaran nya

"Vano jangan bercanda!"ucap axxel lalu buru buru membawa vano ke tempat tidur nya dan menelpon dokter kepercayaan keluarga aditya

"YA CEPAT DATANG TELAT 1 DETIK KU POTONG BURUNG MU!!" bentak axxel

____________________________________

Dan setelah menunggu 5 menit akhirnya dokter yang di ancam axxel datang dengan pakaian yang errr sedikit berantakan karna baju nya terbalik sepatu nya cuma sebelah dan sebelah lagi sendal bulu bulu yang dimana mungkin itu punya istrinya

"Cepat periksa adik ku" ucap axxel

"Iye sabar" ucap jengah dokter tersebut karna anak dari sahabat nya aarav ini tidak mengerti kondisinya saat ini

15 menit berlalu dan vano sudah selesai di periksa

"Jadi" tanya aarav karna tadi dia mendengar bising bising di kamar anak tengah nya ini jadi dia memutuskan untuk samperin eh ternyata bayi kura kura nya VANO sedang berada di ujung kehidupan

"Tidak apa hanya saja maag dan asma nya kambung bersamaan , ini obat nya silahkan tebus di apotik aku mau pulang" ucap dokter tersebut sebari melempar resep dokter itu ke lantai lalu pergi

aarav hanya menatap dia tidak peduli yang sekarang dia khawatirkan hanya vano owhh ayo lah dia hanya bercanda kenapa bisa begini

"maaf kan daddy son" ucap aarav lalu mencium kening vano setelah itu beranjak pergi dari kamar anak tengah nya ini

"Jangan sakit lagi dek" ucap axxel lalu merapikan selimut sampai sebatas dada vano lalu pergi dari kamar nya


TBC.

RAYVANO'ADITYA|{HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang