Sudah berapa lama sejak hari itu, hari dimana kita adalah sepasang kekasih.
Lee chaeyong tak pernah berfikir akan kembalinya pria yang begitu di rindukannya, 5 tahun menghilang bukan lah waktu yang sebentar bagi chaeyong meratapi kebodohannya yang m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalin jejak chinggu✨
-
"Hingga akhirnya, daun kering pun melerai dari tangkainya"
_
Plaak..
"NOONA..!"
"Keluar sekarang, tak usah memberi pembelaan pada atasan jalangmu ini!"
Kau membelalak kaget, seulgi yang tetiba masuk ke ruang kerjamu dengan amarah yang meluap, kau tak yakin ini masalah kecil bagaimana secara blak-blakan ia menamparmu di hadapan Junhoe serta menyebutmu seorang jalang
"Apa maksudmu melakukan ini?" Kau menanyainya berusaha tak membawa emosi dalam diri
"Kau tak sadar rupanya, kau pikir aku tak tau jika semalam kau tidur dengan calon suamiku" bentaknya begitu lantang
"Aku baru tau ternyata kau semurah itu hingga rela di tiduri oleh orang yang bahkan bukan kekasihmu!" Lagi ia berucap geram
"Jika datang hanya untuk menuduhku lebih baik kau pulang saja!"
Kau berbalik hendak duduk kembali di kursi kebesaranmu, namun di tarik kembali oleh seulgi agar menghadapnya lagi
"Untuk apa aku menuduhmu jika kulihat dengan mata kepalaku sendiri, bitch!" Katanya sembari mencengkeram lenganmu
"Aku masih sadar akan batas yang terbentang di antara kami, bahkan melakukan perbuatan sekeji itu tak pernah terlintas di benak ku!"
Kau melepas kasar tanganmu dari genggamnya "harusnya kau juga sadar, dia itu milik ku yang kau ambil secara paksa"
Isakan kini terdengar darinya bagaimana ia melihatmu dengan air mata yang jatuh membasahi pipinya yang memerah karena tangis
"Kau jauh lebih beruntung dari ku, mendapatkan cinta yang begitu tulus dari Jimin, dia yang mendekapmu hingga terlelap saat kau membutuhkannya, sedangkan aku?, Mungkin sampai aku berada di ujung kehidupan ia tak akan pernah melakukan itu padaku!"
"Eonnie.." suaramu bergetar menyaksikan seulgi yang begitu menyedihkan, bagaimana darah segar itu keluar melalui celah di hidungnya
"Chaengie.. aku sungguh mencintainya, aku tak akan meminta apapun lagi darimu, kali ini saja lepaskan dia untuk ku!"
Setetes air bening luruh begitu saja dari pelupuk, Seulgi yang semakin terisak puk suaranya yang kian melemah, tau apa yang akan terjadi selanjutnya