PUTUS ATAU TERUS

1.1K 112 14
                                    

... selamat membaca guys maaf agak lama updatenya.
Jgn lupa vote, komen .-

.....

Matahari pagi sudah mulai terlihat dari balik jendela,
Amel bergerak perlahan meluruskan badanya dan mengusap mata yang masih menyipit.
Rasa pusing di kepalanya masih berasa sampai pagi ini.
Dia masih kepikiran perkataan jeny yang mau mengakhiri hubunganya.
Amel bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, amel membuka pelan pintu kamar dan melihat jeny masih terlelap.
Amel melihat dari depan pintu kamar penuh rasa haru, dan tanpa terasa mata amel mulai beekaca-kaca, ia membayangkan dirinya tanpa jeny.

Amel segera bergegas ke dapur membuat sarapan untuknya dan jeny.
Amel membawa 1 piring roti dan susu untuk jeny.
Perlahan jeny mendekatkan diri ke ruang tv dimana tmpat sekarang jeny tidur.

Amel menaruh pelan piring smdan gelas di meja, namun tidak sengaja amel menginjak remot yang berada di bawah sofa.

"Awww...." Lirih amel yg berhasil membuat jeny membuka matanya perlahan.
Amel melihat jeny mulai bergerak dan merubah posisinya menjadi duduk.

"Maaf aku jadi ganggu tidur kamu, ini udah aku buatin sarapan buat kamu, di makan ya" ucap amel dengan suara gemetar dan tidak berani menatap jeny.

"Makasih".. ucap jeny singkat.

Amel segera membalikan badan untuk kembali ke kamar, namun tangan amel di tahan oleh jeny.
"Mau kemana" tanya jeny singkat sambil menarik tangan amel.

"Aku mau ke kamar" jawab amel sambil menunduk , amel tidak berani menatap jeny.
Rasa sakit karna ucapan jeny yg membuat amel tidak sanggup untuk menatapnya.

" Duduk sini, temenin aku sarapan" jeny menarik tangan amel untuk duduk di sebelahnya.
Amel hanya diam mengikuti kemauan jeny.
Amel duduk di sebelah jeny dan tidak berkata apapun.

Jeny mengambil roti yg sudah amel siapkan dan memakanya hingga habis.
Lalu meminum susu yang dengan cepat..
Amel masih terdiam dan menundukan wajahnya, perasaan amel campur aduk.
Ada rasa bersalah kepada jeny, krna amel selalu curiga kepada jeny.
Dan ada rasa sakit ketika mendengar bahwa jeny memutuskan hubunganya.

"Udah sarapanya"? Amel memberanikan diri untuk bertanya kepada jeny.
"Udah" jawab jeny singkat.
Amel segera mengangkat piring dan gelas yg sudah kosong, namun tangan amel lagi-lagi ditahan oleh jeny.

"Gak usah di beresin dulu, aku mau ngomong sama kamu" ucap jeny tegas.
Membuat jantung amel berdegup kencang.
Amel kini kembali duduk di sebelah jeny dengan wajah yang masih menunduk.

Jeny membalikan badan amel sehingga mreka saling berhadapan.
Jeny mengibaskan rambut amel dan melihat wajah amel yang sudah meneteskan air mata.
Tangan kanan jany memegang tangab amel dan tangan kirinya mengusap pipi amel yg sudah basah.

"Liat aku mel, ucap jeny sambil mengangkat wajag amel agar menatapnya.
Amel pun menatap jeny sambil.menahan tangisnya.

"Aku minta maaf, kalo semalem aku emosi. Aku sadar gak seharusnya aku mengucap kata seperti itu, aku cuma cape dan sedikit emosi sama kamu"
Ucap jeny penuh kelembutan.
Amel hanya menatap amel sambil menahan isak tangisnya.

"Aku mohon sama kamu mel, jangan curigaan terus sama aku. Aku gk mungkin nyakitin kamu mel, aku cinta sama kamu" suara jeny mulai bergetar dan mata sudah berkaca-kaca.

"Aku juga minta maaf jen. Aku udah sering curiga sama kamu. Harusnya aku bs lebih mendengarkan kamu dulu" akhirnya amel.memberanikan diri untuk buka suara.

Jeny langsung menarik amel kedalam pelukanya.
Jeny mencium pundak amel dan mengusap kepala amel.
Tangis amel semakin pecah dalam pelukan jeny.
"I miss you sayang"  rintih suara amel yang bercampur dengan tangisnya.
" I miss you too" ucap jeny sambil mengelus pundak amel.
Jeny perlahan melepas pelukanya dan menatap amel.

"Udah ya nangisnyaa, ucap jeny sambil menghapus air mata amel.

Amel mengangguk. "Kita gak jadi putus kan jen"
Amel bertanya memastikan.

"Emang kamu mau kita putus" goda jeny mencubit idung amel pelan
Amel menggelengkn kepala dengan cepat.
"Nggak jen aku gak mau" pinta amel manja.
Sikap amel membuat jeny tersenyum dan merasa gemesh..
Jeny memegang kedua pipi amel dan menatapnya, lalu perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir amel.
Amel yang melihat itu otomatis langsung memejamkan mata perlahan..
Jeny melihat amel suda memejamkan mataa malah tersenyum, bibirnya terhenti dan beralih ke kuping amel laku berbisik.
"Aku mandi dulu"
Ucap jeny sambil tersenyum dan mencium pipi amel

Seketika amel membuka mata dan tersenyum malu.
Lalu mencubit pipi jeny karna merasa di kerjai.

"Aawww mel sakit, ini kan bekas kamu tampar kemaren loh, belum sembuh nih"
Jeny memegang pipi yg dicubit amel.

"Ulu uluu tayang tayang, mana yg sakit sini biar aku ciun"
Cup amel mencium pipi yang di cubitnya.
"Yaudah sana kamu mandi gih" pinta amel sambil bergegas bangkit dari sofa dan beberes bekas sarapan jeny.

"Mandiin dong" goda jeny sambil memeluk amel dari belakang.

Amel yanya terkeukeuh melihat sikap manja jeny yang sudah kembali lagi.

Jeny melepas pelukanya dan melangkahkan kaki ke kamar mandi, sedangkan amel sibuk beberes di dapur.




Gimanaa, gak jadi putus kan hihihuhuii


Jenny & AmalieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang